sekolah baru

990 136 13
                                    

"MAMA KAOS KAKI KUNING OGI MANAAA." Rumah dengan arsitektur modern berwarna putih itu pagi-pagi sudah dipenuhi teriakan sana-sini.
Si bungsu sedang kesana kemari mencari kaus kaki kuning kesayangannya.

"NAH KETEMU." Baru aja si bungsu yang kerap disapa Ogi itu mengangkat tinggi kaus kaki kuning yang dia temukan di kolong tempat tidur, kaus kaki itu langsung dirampas.

"Mata lo, ini punya gue." Si sulung merampas kaus kaki kuning dari adiknya dan segera memakainya.

"HEH DOBI ITU KAUS KAKI GUE, COBA LO LIAT JEMPOLNYA BOLONG." Anak tengah membuka suaranya, menambah keributan dirumah meski baru pagi.

"Ih kenapa sih barang kita harus sama, punya ogi mana coba." Kata si bungsu lagi sambil menghentak-hentakkan kaki kesal.

Setelah pergelutan kaus kaki kuning, akhirnya tiga anak kembar itu bisa sampai ke sekolah dengan selamat bersama abang mereka tercinta. Tentu saja saat mereka berjalan di lorong menuju kelas, mereka bertiga yang mirip pake banget jadi pusat perhatian. Kapan lagi lihat anak kembar tiga, mana imut-imut semua lagi. Orang-orang yang lihat visual mereka pasti mikir orang tua kembar 3 ini bahagia banget, padahal aslinya stress banget.

"Dobi, lo piket." Sesampainya di kelas, satu dari kembar tiga itu didatangi oleh teman sekelas mereka.

"Tapi gue Byan." Dobbyan berkata dengan wajah datar.

"Oh hehehe, maaf masih susah bedain."

"Padahal udah setahun, makanya muka temen tuh dilihat jangan liat buku mulu, ntar jadi kutu buku lo." Kata Samdobbie sambil memukul pelan kepala anak wanita itu.

"EH INI BUKAN TAS GUE." Suara Doyogi, si bungsu kembali bergema. Tanpa kata Samdobbie atau yang akrab dipanggil Dobi melemparkan tas yang memang sama persis dengan yang dipegang Doyogi.

Yah, beginilah kehidupan anak kembar tiga yang cukup terkenal dikalangan anak sekolah mereka dan komplek perumahan mereka.

Kadang disebut 3Do, karena nama mereka semua mengandung unsur Do : Samdobbie, Dobbyan, dan Doyogi.

Muka mereka persis sama, sulit dibedakan. Belum lagi barang-barang dan pakaian mereka sama semua. Setiap hari selalu saja ada keributan barang yang tertukar. Hal yang berbeda dari mereka hanya sifat dan tingkat kewarasan mereka.








 Hal yang berbeda dari mereka hanya sifat dan tingkat kewarasan mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




"Mami maunya apa sih? bener-bener beda sekolah, enih ngapa pake acara disamain sih" Idam ngedumel begitu keluar dari ruang kepala sekolah.

"Biar lo gak bandel" sahut Damaru kalem.

"Kapan gue bandel? Gue penurut gini" sangkal Idam tak terima.

"Gih berantem gue videoin" celetuk Arvedam yang langsung dihadiahi jitakan oleh Damaru dikepalanya.

"Emang anak setan, gak ada adab betul sama yang tua" dumelnya melihat sang adik yang pergi begitu saja setelah menjitaknya.

Alasan mereka pindah sekolah adalah karena abang mereka yang meminta.
Arijunkyu atau yang akrab disapa Ajun meminta ijin kepada kedua orang tua mereka untuk memindahkan dan menjadi satukan triplets disekolah yang sama.

Sebagai tukang antar jemput ketiganya, tentu saja Ajun merasa sangat lelah, belum lagi jadwal ketiganya yang belum tentu sama.
Sebenarnya triplets sudah boleh bawa kendaraan, hanya saja sikap over protektif Ajun menghalangi.

"Satu sekolah aja sih gue gapapa, ini ngapa harus satu kelas coba" Arvedam tiba-tiba menyuarakan pendapatnya yang sedari tadi ia pendam, saat ini mereka jalan menuju kelas baru mereka.

Dari kecil jaman masuk tk, 3dam gak pernah satu sekolah, ini pertama kalinya mereka satu sekolah bahkan sekelas.

"Ngapa sih lo Dam, gak seneng banget kayaknya samaan sama kita?" tanya Damaru yang sedikit tersinggung.

"Bukan gitu, gue agak bosen aja ya sama kalian" sahut Arvedam matanya sembari melihat sekitar.

"Bosennya?" tanya Idam penasaran.

"Ya lo bayangin aja udah diperut ketemu kalian, dirumah ketemu kalian lagi, dan ini sekelas pula, gila hidup gue 24/7 sama lo berdua doang" keluhan Arvedam panjang lebar.

"Ya bener sih, gue juga bosen" sahut Damaru.

"Yaudah yuk kita bilang papi mami aja suruh kelasnya dipisah" usul Idam yang langsung mendapatkan tatapan tajam dari dua abang kembarnya itu.

Ya kalau mereka protes alamat uang jajan Arvedam dan Damaru yang jadi taruhannya.


"Oke anak-anak kita kedatangan murid baru, silahkan masuk" ucap seorang guru bernama June pada 3dam yang masih berada di depan pintu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Oke anak-anak kita kedatangan murid baru, silahkan masuk" ucap seorang guru bernama June pada 3dam yang masih berada di depan pintu.

3dam masuk kelas yang membuat anak dikelas speechless, tiga laki-laki ganteng sekaligus manis masuk kelas mereka, dan lagi mereka kembar.

"Belum lah hafal yang mana Dobbyan, Doyogi, Dobbi, ini ditambah lagi" ujar murid dipojok kiri kelas.

"Buset saingan 3Do nih, asique, ditunggu baku hantamnya" murid dipojok sebelah kanan.

"Ini jodohnya 3Do apa ya?" gumam murid berkacamata.

"Lah anjir" umpat Dobbyan dan Dobbi bersamaan setelah melihat siapa murid baru dikelas mereka.

3DAM VS 3DOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang