"Gue mohon maafin gue, Nar. Gue nggak punya siapa-siap lagi disini selain lo," ujar Alice dengan isakan tangis yang tak kunjung berhenti.
"Lo nggak pantes ngomong kaya gitu, Lis. Lo masih ada pacar yang bisa lo harapkan. Gue, yang nggak ada siapa-siapa. Sekarang aja gue nggak ngerti mau hidup gimana." Nara menghapus air matanya.
Selama beberapa saat mereka hanya sibuk dengan tangisnya tanpa mengucap sepatah dua patah kata pun. Dengan posisi Nara yang duduk di tepi ranjang, dan Alice yang bertekuk lutut dan memegang erat tangan Nara.
"Udah, kan? Gue mau tidur, cape." Nara melepas tangan Alice yang sedari tadi dipegang erat olehnya.
Alice yang melihat perlakukan Nara hany diam dan psrah dengan keadaan.
Melihat Nara yang bangkit membuat Alice bingung. "Nar, lo mau kemana?"
"Mandi," jawabnya dengan ketus dan langsung berjalan melewati Alice begitu saja.
Setelah kepergian Nara ke kamar mandi, handphone Alice berbunyi bertanda ada notifikasi disana. Dengan sigap, Alice langsung membuka handphonenya dan membuka notifikasi tersebut.
Beberap saat ia membaca pesan, Alice langsung bangkit dari duduknya dan bercermin meihat wajahnya dengan mata yang sembab, Alice memoleskan make up diwajahnya.
"Setelah dirasa cukup, Alice langsung meninggalkan kost tanpa berpamitan dengan Nara."
Saat Nara kembali dari kamar mandi, ia tak menjumpai Alice disana. Mungkin berangkat kerja, fikir Nara.
Nara pun berbarinh di tempat tidur sambil memainkan handphonenya. Dan terdapat nomor tidak dikenal mengirim pesan kepadanya.
+62 xxxx xxxx xxxx
P
18.12P
18.15P
18.20Woy
18.21"Siapa sih, nggak jelas banget. Blok aja lah, nggak penting juga," ujar Nara saat membaca pesannya yang sangat tidak penting itu. Saat Nara hampir memencet tombol blokir, tiba-tiba nomor tersebut kembali memgirim pesan.
Ini gue, Abi. Atasan lo. Save yaa
18. 32Membaca pesan tersebut, Nara langsung menaikkan alisnya.
"Males banget gue save nomor dia." Nara justru memencet blokir pada nomor Abi tersebut. Karena feelingnya, jika ia meyimpan nomor Abi, pasti hidupnya akan terus terusik.
Oh iya, masih ingatkah kalian dengan ucapannya yang mengatakan bahwa Nara adalah manusia tidak sopan? Ternyata dia mengatakan itu tidak ngaca. Sikapnya menghubungi Nara dengan seperti itu apakah terihat sopan? Nggak tau diri emang.
Setelah merasa bosan memainkan handphonenya, Nara akhirnya tertidur dengan posisi yang tidak jelas.
Tok tok tok
"Neng Nara."
"Ini Ibu, Neng."
Tok tok tok
![](https://img.wattpad.com/cover/269764360-288-k977742.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Nara [ SELESAI ]
Chick-LitIni tentang Nara. Seorang perempuan kuat dan tangguh dalam menjalani kehidupan. Yang tak gentar hanya karena komentar seseorang. Karena dirinya tumbuh bersama dengan cacian yang setiap hari menjadi asupan. Berharap semuanya sirna dengan berlalunya k...