(40) Paket Komplit

2.6K 129 2
                                    

Happy Reading🦋
.
.
.

3L (lemah, letih, lesu). Itulah yang dirasakan Zahra sekarang. Biasanya di hari libur seperti ini ia akan menggunakan waktunya untuk rebahan dan membaca novelnya. Namun kali ini, entah ada angin dari mana, gadis itu membersihkan mansionnya seorang diri.

Zahra merebahkan tubuhnya di kasur dengan posisi telentang. Membersihkan mansion sebesar ini cukup menguras banyak tenaganya. Saat ia mulai memejamkan matanya, tetapi suara notifikasi ponsel yang mengurungkan niatnya.

Ting!

Zahra menghela napasnya kasar. Kemudian dengan malas ia mengambil ponselnya yang berada di atas nakas. Wajah lelahnya tadi kini berubah sumringah saat melihat siapa yang mengirimkannya pesan.

Alfin Delvian💜

Sayang, kita jalan yuk

Ayok gass!!

15 menit lagi aku jemput ya😚

Oke siapp❤

"Sebenernya sih gue capek banget hari ini, tapi kalo perginya sama pacar gue mah gas lah!" gumam Zahra terkikik geli.

Zahra langsung melompat dari kasurnya dan mulai bersiap siap. Setelah selesai, ia segera turun dari kamarnya untuk menunggu Alfin menjemputnya.

Senyum terpancar indah di bibir Zahra. Gibran yang melihat itu pun bergidik saat melihat adiknya itu tak henti hentinya tersenyum saat menuruni anak tangga.

"Lo kenapa senyam senyum gitu? Ngeri gue liatnya," ujar Gibran.

"Gue mau jalan dong sama Alfin. Emangnya lo bang, gak ada yang diajak pergi," balas Zahra meledek.

"Gue ditinggal sendirian nih?" tanya Gibran memelas. Pasalnya tadi Bila, Ica, dan Putri kompak dijemput oleh kekasih mereka masing masing. Itulah mengapa ketiga sahabat laknat Zahra tak membantunya saat membersihkan mansion. Namun Zahra orangnya tak pernah perhitungan. Selagi ia bisa mengerjakannya sendiri, maka akan ia kerjakan.

"Terima nasib aja bang. Udah ah, tuh Alfin udah jemput. Bye abang jomblo!" pamit Zahra saat mendengar klakson mobil Alfin di perkarangan mansionnya.

"Adek laknat!" umpat Gibran.

******

Alfin tersenyum saat melihat gadis cantik yang baru saja keluar dari mansionnya. Rambutnya yang dicepol menambah kesan manis di wajahnya.

Cukup lama Alfin memandangi wajah Zahra, hingga suara deheman yang menyadarkannya.

"Ekhem!"

"Eh, kamu udah siap?" tanya Alfin kikuk.

Zahra terkekeh melihat wajah gugup Alfin. "Udah dari, tapi kamunya malah bengong."

"Salah siapa punya wajah cantik banget, ya mubazirlah kalo dianggurin," ujar Alfin yang membuat Zahra blushing.

Zahra menutupi wajahnya yang memerah. "Kok malah gombal sih? Katanya tadi mau pergi."

Together With You (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang