(50) Prom Night

3.3K 128 3
                                    

Happy Reading🦋
.
.
.

Hari hari telah berlalu. Tak terasa waktu berjalan begitu cepat. Semua masalah masalah yang menimpa mereka kemarin juga telah usai. Perlahan mereka mencoba untuk melupakan semuanya dan mulai bangkit kembali mempersiapkan diri untuk menghadapi masa depan yang sesungguhnya.

Kini tibalah acara kelulusan mereka. Setelah melewati seminggu lamanya mereka dibuat pusing dengan soal soal ujian itu. Walaupun demikian, mereka tetap dapat mengerjakan ujian dengan baik.

"Gue cantik banget malem ini," puji Zahra. Malam ini gadis itu benar benar sangat cantik dengan balutan dress selutut berwarna navy yang sangat cocok dengan makeup naturalnya. Tak lupa juga dengan rambut yang dibiarkan terurai menambah kadar kecantikan gadis itu.

"Dari dulu Zahra emang cantik," ujar Putri yang dibalas acungan jempol Bila.

"Kayaknya gue gak bisa deh pake heels gini, sakit kaki gue. Mending gue pake sneakers aja kali ya?" keluh Ica. Gadis itu memang tidak terbiasa memakai heels tinggi. Kalaupun ada acara acara resmi, ia lebih baik tampil beda dari yang lain memakai sneakers dari pada harus menahan rasa sakit di kakinya yang membuatnya merasa tak nyaman.

Bila memutar bola matanya malas sudah tahu kebiasaan sahabatnya itu. "Kebiasaan, lo mau ke mall atau mau ke acara Prom Night? Sekali sekali lo tuh belajar agak feminim dikit. Tuh, Zahra yang tomboy aja bisa tampil feminim."

"Kan lo tau sendiri setiap ada acara acara penting gue always pake sneakers." Ica merucutkan bibirnya.

"Udah udah, lo pake sepatu yang senyaman lo aja, Ca. Tuh, cari di kamar gue sneakers yang cocok sama dress lo." Zahra meminjamkan sneakersnya ke Ica karena merasa kasihan kepada sahabatnya itu jika harus menahan sakit di sepanjang acara nanti.

Ica memekik kegirangan. "Thank you bestie!" Ia segera mengambil sneakers Zahra yang cocok dengan dressnya dan langsung memakainya. Kini ia dapat berjalan dengan nyaman seperti biasanya.

Tin tin!

Suara klakson mobil terdengar di telinga keeempat gadis cantik itu. Sudah dipastikan itu pasti mobil Alfin, Bagas, Rivan, dan Rakha yang sudah datang menjemput para gadis mereka. Tak sabar ingin bertemu, keempat gadis itu langsung melangkah keluar untuk menemui kekasih mereka.

Alfin dan yang lainnya sangat terpukau saat melihat keempat gadis mereka yang baru saja keluar dari rumah. Kalau saja mereka tak harus cepat pergi, mereka pasti akan berlama lama menatap keempat gadis cantik itu.

Zahra dan ketiga sahabatnya itu juga dibuat kagum melihat penampilan kekasih mereka. Mata Zahra sampai tak berkedip saat menatap Alfin. Malam ini Alfin memakai setelan kemeja putih dengan dua kancing yang dibiarkan terbuka memperlihatkan dada bidangnya dan celana berwarna navy lengkap dengan jas berwarna yang sama.

"Nikmat tuhan mana yang kau dustakan," gumam Alfin, Bagas, Rivan, dan Rakha bersamaan.

Alfin mengulurkan tangannya ke Zahra untuk menyambut gadisnya itu. Begitupun dengan yang lainnya melakukan hal yang sama.

"Aku sampe gak bisa berkata kata lagi, pokoknya kamu cantik dan selalu tetap cantik selamanya," puji Alfin yang membuat Zahra blushing.

Zahra tersenyum seraya merapikan jas Alfin. "Kamu juga ganteng." sedetik kemudian Zahra memukul pelan dada cowok itu.

"Ini kenapa gak dikancingin, sih? Sengaja mau pamer dada?!" kesal Zahra.

"Aduh! Kok malah dipukul?" Alfin terkekeh. "Tenang aja sayang, aku gak akan biarin cewek lain ngeliat aset punya kamu," goda Alfin mengedipkan sebelah matanya.

Together With You (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang