Happy Reading🦋
.
.
.Motor Alfin sudah terparkir rapi di depan mansion Zahra. Ya, hari ini Alfin menjemput sang kekasih untuk pergi ke sekolah. Sebenarnya Zahra menolaknya dengan alasan ia bisa membawa mobilnya sendiri. Tapi Alfin tetap bersikukuh untuk menjemput gadisnya dan akhirnya Zahra pun mengalah.
"Udah?" tanya Alfin saat Zahra baru keluar dari mansionnya.
"Udah."
Alfin melepaskan hoodie yang dikenakannya dan menyodorkannya ke Zahra.
Kening Zahra berkerut. "Buat apa?"
Alfin menghela napasnya kasar dan mulai mengikatkan hoodienya ke pinggang Zahra. Zahra yang diperlakukan seperti itu hanya diam mematung. Seakan akan ada ribuan kupu kupu yang berada di dalam perutnya.
"Buat nutupin paha kamu, karna aku itu orangnya gak mau berbagi. Jadi aku gak mau yah paha kamu itu dijadiin tontonan cowok lain," jelas Alfin.
Entah kenapa perlakuan dan perkataan Alfin tadi membuat pipi Zahra tersipu malu.
"Dasar possesif," cibir Zahra.
"Yaudah yuk naik."
Lalu dengan segera Zahra naik ke motor Alfin.
Tapi yang membuat Zahra bingung, kenapa motor Alfin belum jalan juga? Mungkin mogok, pikirnya.
"Kenapa belum jalan? Mogok?" tanya Zahra.
"Motornya gak akan jalan kalo kamunya gak pegangan," balas Alfin. Bisa aja modusnya!
Zahra menganggukkan kepalanya dan meletakkan kedua tangannya ke bahu Alfin. "Nih, yaudah yok berangkat."
Alfin menghela napasnya kesal. "Aku ini pacar kamu atau tukang ojek sih?!"
"Ya pacar aku lah," balas Zahra dengan polosnya.
Lalu Alfin menarik perlahan kedua tangan Zahra dan melingkarkannya ke pinggang Alfin. Saat Zahra ingin menariknya lagi, namun dengan cepat Alfin menahannya.
Dengan ragu, Zahra menyenderkan kepalanya ke bahu Alfin. Alfin yang merasakan berat pada bahunya itu pun tersenyum di balik helm full face nya.
Kini motor sport Alfin melaju meninggalkan mansion Zahra.
******
Saat sampai di parkiran sekolah, Zahra turun dari motor Alfin dan tangan Zahra langsung di gandeng oleh Alfin.
"Aku anter kamu ke kelas," ujar Alfin.
"Ish! Aku malu fin, liat tuh fans fans kamu liatin aku udah kayak mau makan aku hidup hidup," cicit Zahra yang mengerucutkan bibirnya.
"Gak usah dengerin mereka," ujar Alfin yang di balas anggukan Zahra.
Lalu Alfin menggandeng tangan Zahra dan mengantarkan gadisnya ke depan kelas. Banyak siswa siswi yang membicarakan mereka, namun Alfin dan Zahra menulikan telinga mereka.
******
"Belajar yang bener, jangan bolos," pesan Alfin saat mereka sudah di depan kelas Zahra.
"Gak janji hehe," ujar Zahra yang menyengir lebar.
"Kalo kamu sampe ketauan bolos, aku hukum kamu!" ancam Alfin.
Zahra memamerkan senyum manisnya. "Berarti kalo gak ketahuan boleh dong," ujar Zahra seraya menaik turunkan kedua alisnya.
Cup
Alfin mencium pipi Zahra. Ia terkekeh melihat ekspresi kaget Zahra. Zahra yang di perlakukan itu pun memilih menundukkan kepalanya untuk menyembunyikan pipinya yang pasti sudah memerah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Together With You (END)
Teen Fiction[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] ****** Kehidupan keempat gadis cantik yang awalnya baik baik saja berubah setelah keputusan orang tuanya yang memindahkan mereka ke luar kota. Gadis gadis cantik dengan sifat badgirl mereka mampu membuat kaum adam terpe...