Happy Reading🦋
.
.
.Pada pagi minggu yang cerah ini, mansion Zahra mendadak ricuh karena kedatangan Alfin beserta ketiga curutnya yang pastinya ingin menemui sang kekasih mereka. Padahal Zahra sudah melarang mereka untuk datang sepagi ini, namun Alfin tetap keukeuh untuk datang sepagi ini.
Niatnya Alfin ingin berduaan saja dengan gadisnya, tapi niat itu harus diurungkan karena ketiga teman laknatnya dengan tanpa dosa menyusul ke mansion Zahra.
Rivan mendengus kesal saat disuguhkan pemandangan yang tak mengenakkan untuk kaum jomblo seperti dirinya. Ia melihat Rakha yang sedang memakan cemilan sambil di suapi oleh Putri. Kemudian ia beralih ke pasangan Bila dan Bagas yang sedang mabar game online dengan posisi Bagas memeluk Bila dari belakang. Lalu pandangannya berganti ke Alfin yang sedang tidur di paha Zahra sebagai bantalnya. Rivan menatap Ica yang sedang santai menonton tv tanpa memperdulikan keuwuan para sahabatnya.
Mari kita lihat pasangan miris ini.
"Ca?" panggil Rivan.
"Hm." Namun pandangan Ica masih setia menatap layar tv di depannya.
Rivan mencebikkan bibirnya. "Liat gue dulu napa."
Ica memutar bola matanya malas. Lalu ia menatap Rivan seraya menaikkan sebelah alisnya. "Apaan?"
"Liat tuh!" tunjuk Rivan pada ketiga temannya yang sedang bermesraan dengan pacarnya.
Ica melihat ke arah yang ditunjuk Rivan. Ia menatap mereka secara bergantian.
Ica mengangguk. "Ohh, lo mau kayak mereka juga?"
Mata Rivan berbinar dan melebarkan senyumannya saat mendengar penuturan Ica.
"Emang lo mau?"
"Ogah!" tolak Ica cepat yang membuat teman teman mereka tertawa.
"Hahahah ... mampus lo!" ledek Bagas di sela sela tawanya.
"Mangkanya cepetan diresmiin dong!" sahut Alfin yang masih memejamkan matanya.
Rivan memajukan bibir bawahnya. Mungkin perkataan Alfin tadi ada benarnya. Ia harus segera meresmikan hubungannya dengan Ica. Mungkin dengan cara itu Ica bisa luluh kepadanya. Ya mana ada cewek yang mau digantung kek jemuran! Pasti semua cewek butuh kepastian lah. Gak ngotak lo Rivan!
"Eh ada tamu?" ujar seseorang yang berada di depan pintu.
Sontak mereka yang ada di dalam mansion itu menoleh ke sumber suara itu.
"Mommy?"
"Mami?"
"Mama?"
"Bunda?"
Dan ...
"Arley?!!"
Zahra terkejut saat melihat mommynya yang berkunjung ke mansion Zahra. Dalam hati Zahra berdoa semoga saja mommynya tak melihat Alfin yang sedang tidur di pahanya tadi.
Dina terkekeh melihat wajah gugup anak gadisnya itu.
"Gakpapa sayang, mommy juga pernah muda kok," ujar Dina yang menggoda Zahra.
Lalu Alfin dkk menyalami satu persatu nyokap Zahra dkk.
"Hai tante! saya Alfin, pacarnya Zahra."
"Saya Bagas, pacarnya Bila."
"Saya Rakha, pacarnya Putri."
Kini giliran Rivan yang memperkenalkan dirinya. Namun ia mendadak gugup. Ia harus mengatakan apa? Gak mungkin dong kalau dia bilang pacarnya Ica, nembak orangnya aja belom.
KAMU SEDANG MEMBACA
Together With You (END)
Teen Fiction[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] ****** Kehidupan keempat gadis cantik yang awalnya baik baik saja berubah setelah keputusan orang tuanya yang memindahkan mereka ke luar kota. Gadis gadis cantik dengan sifat badgirl mereka mampu membuat kaum adam terpe...