Happy Reading🦋
.
.
.Zahra, Bila, Ica dan Putri sudah siap dengan barang barang mereka yang akan dibawa ke pantai. Mereka hanya membawa beberapa pakaian ganti dan beberapa makanan ringan untuk di sana. Saat ini mereka sedang berada di teras menunggu para cowok untuk menjemput mereka.
Tak lama kemudian, empat motor ninja memasuki perkarangan mansion Zahra. Alfin membuka helm full facenya dan tak lupa senyum manis yang menghiasi wajah tampannya.
"Udah semua kan?" tanya Alfin.
Zahra dkk mengangguk. "Udah kok."
Lalu Alfin memasangkan helm ke kepala Zahra. "Ayok naik, takutnya keburu siang."
Langkah Zahra terhenti ketika mendengar suara bariton cowok yang baru saja keluar dari mansion Zahra. Tatapan cowok itu sedikit menyelidik.
"Mau kemana kalian?"
Zahra menoleh dan memutarkan kedua bola matanya. "Kita mau ke pantai bang."
"Kenapa nggak bilang dulu sama gue?"
"Lah ini kita udah bilang," celetuk Ica.
Gibran mendelik. Kemudian matanya beralih ke Alfin dengan tatapan berbinar. "Gue ikut ya."
Zahra, Bila, Ica, dan Putri saling pandang. Lalu dengan cepat mereka berkata, "BIG NO!"
"Gue ditinggal sendirian lagi nih?" Gibran menunjuk dirinya sendiri.
"MANGKANYA CARI PACAR!" ujar mereka kompak.
Gibran hanya mengelus dadanya sabar.
"Eh tapi kalian ke sana naik motor?" tanya Gibran.
"Menurut lo?" Bila menatap Gibran jengah. Sudah jelas jelas Alfin, Bagas, Rivan, dan Rakha sudah duduk manis di atas motor mereka. Pake ditanya lagi!
"Nggak pegel tuh pantat kalian?" Gibran meringis membayangkan berapa lama duduk di atas motor berjam jam. Karena jarak antara mansion Zahra ke pantai itu lumayan jauh. Kurang lebih membutuhkan waktu 2 jam.
"Kalo perginya bareng pacar gue mah nggak bakal kerasa pegelnya," ujar Alfin.
"Bener itu bang. Bahkan gue rela berhari hari di atas motor asalkan sama bebeb gue," tambah Rivan.
"Dasar bucin," cibir Gibran.
"Udah ya bang Gibran, kita mau langsung pergi nih. Dari tadi abang ngajakin kita ngobrol mulu!" kesal Putri.
Rakha hanya terkekeh di balik spion motornya melihat wajah kesal Putri yang sudah tak sabar untuk segera tiba di pantai.
Gibran berdecak kesal. "Yaudah iya! Jagain tuh adek adek gue. Awas aja kalo ada yang lecet dikit, gue penggal leher lo satu satu!" peringat Gibran pada Alfin, Bagas, Rivan, dan Rakha.
Keempat cowok itu pun mengangguk patuh. "Siap bang!"
Setelah pamit ke Gibran, mereka langsung berangkat menuju pantai. Zahra dan ketiga sahabatnya dibonceng oleh kekasih mereka masing masing.
******
Setelah menempuh perjalanan yang cukup jauh, akhirnya mereka sudah tiba di pantai. Rasa lelah mereka pun sudah terbayarkan oleh indahnya pemandangan pantai di sana.
Rupanya perkataan Alfin tak main main. Seperti yang dikatakannya kemarin, kalau ia sudah menyuruh orang suruhan daddynya untuk menyewa pantai itu. Pantas saja kondisi di sana sangat sepi, hanya ada beberapa petugas keamanan yang berjaga di area pantai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Together With You (END)
Teen Fiction[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] ****** Kehidupan keempat gadis cantik yang awalnya baik baik saja berubah setelah keputusan orang tuanya yang memindahkan mereka ke luar kota. Gadis gadis cantik dengan sifat badgirl mereka mampu membuat kaum adam terpe...