(23) Calon Menantu Idaman

4.7K 207 7
                                    

Happy Reading🦋
.
.
.

"Tolong!!"

"Lepasin gak!!"

"Tolong!! Ada preman yang ingin mengambil tas saya!!"

Langkah seorang gadis yang baru saja keluar dari sebuah minimarket harus terhenti saat ia mendengar suara minta tolong dari arah seberang sana.

Lalu gadis itu mendatangi sumber suara itu. Ia melihat seorang wanita yang usianya seumuran dengan mommynya yang sedang diganggu oleh dua preman.

Tanpa aba aba lagi, ia langsung menendang kedua preman itu hingga tersungkur ke aspal.

Bughhh

Bughhh

"Heh bocah! Lo gak usah ikut campur ya!" ujar salah satu preman itu.

"Kalo gue gak mau gimana?"

"Hajar dia!" titah preman itu kepada temannya.

Kedua preman itu mulai menghajar gadis itu. Jadilah dua lawan satu. Walaupun gadis itu hanya seorang diri, namun tenaganya tak dapat dikalahkan. Kedua preman itu nampaknya kelelahan karena lagi lagi serangan mereka dapat ditangkis oleh gadis itu.

Bughh

Bughh

Dukk

Krekk

"Argghh! Ampun! Ampun!" rintih preman itu.

"Mangkanya! Kalo nyari kerjaan itu yang halal! Udah tua juga masih aja malakin orang! Gak takut dosa lo pada hah?!" cerocos gadis itu.

"Sekarang kalian pergi! Kalo sampe gue liat kalian malakin orang lagi, siap siap gue mutilasi tubuh kalian!" gadis itu menyeringai.

Sontak kedua preman itu lari terbirit birit dengan keadaan mereka yang sudah babak belur akibat ulah gadis itu.

Gadis itu mengambil tas yang tergeletak di aspal dan mengembalikan kepemiliknya.

"Nih tante tasnya," ujar gadis itu seraya mengembalikan tasnya.

"Makasih ya."

"Tante gak kenapa kenapa kan? Ada yang luka gak? Atau perlu ke rumah sakit?" tanya gadis itu bertubi tubi.

Wanita paruh baya itu terkekeh. "Tante gakpapa kok, makasih banyak yah udah nolongin tante. Kalo gak ada kamu tadi gak tau deh gimana jadinya " ucapnya tulus.

"Oh ya sebentar yah, nih buat kamu," ujar wanita itu yang menyodorkan dua lembar uang berwarna merah.

"Eh gak usah tante, kata mommy saya kalo nolongin orang itu harus ikhlas, gak boleh pamrih," tolak gadis itu halus.

"Kamu memang anak yang baik. Oh ya kenalin nama tante Rita."

"Saya Zahra tante."

"Eh ikut tante yuk, biar tangan kamu tante obatin," ajak Rita saat melihat tangan Zahra yang sedikit terluka.

"Gak usah tante, Zahra udah biasa kok. Apa lagi luka kecil gini," tolak Zahra halus.

"Udah gakpapa, yuk ikut kerumah tante. Hitung hitung ucapan terima kasih tante karena kamu udah nolongin tante."

"Hmm yaudah deh tan."

******

Saat ini Zahra sudah berada di depan sebuah rumah mewah yang bernuansa putih dengan perpaduan warna emas.

"Yuk masuk," ajak Rita.

Zahra hanya mengangguk kikuk.

"Assalamualaikum mommy pulang!"

Together With You (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang