(2) Pindah?

16.4K 612 7
                                    

Happy Reading🦋
.
.
.

Di sebuah ruang keluarga, yang berada di kediaman Dirgantara terdapat empat pria paruh baya dan empat wanita paruh baya beserta anak anaknya.

Dirgantara menyuruh anak anaknya untuk kumpul di ruang keluarga. Dari suasana yang tercipta, sepertinya ada sesuatu hal penting yang ingin di bicarakan.

"Kira kira ada apa ya daddy nyuruh kita ngumpul disini?" bisik Ica kepada para sahabatnya.

"Putri juga nggak tau, mungkin mau bagi bagi warisan kali," ujar Putri asal yang langsung diberi tatapan horor dari para sahabatnya.

Bila melotot garang ke Putri. "Mulut lo astaga put."

Keadaan di dalam ruangan itu pun hanya ada keheningan. Belum ada satu pun yang membuka pembicaraan.

"Ada apa dad, sepertinya ada hal penting yang ingin daddy sampaikan?" tanya Zahra memecahkan keheningan.

"Jadi gini, daddy dan orang tua kalian berencana untuk memindahkan kalian ke Jakarta," ujar Dirgantara to the point.

Satu detik.....hening

Dua detik.....hening

Tiga detik.....hening

"APAAA!?!" teriak Zahra, Bila, Ica, dan Putri bersamaan.

"Kalian bercanda kan? Pasti kalian lagi ngeprank kami ye kan?" ujar Ica sambil menaik turunkan alisnya.

"Kami nggak bercanda sayang," ujar Mahardika dengan raut wajah yang serius.

"Iya sayang, ini juga demi kebaikan kalian," jelas Dina.

"Terus Sekolah kami gimana mom?" rengek Putri.

"Kalian akan tetap sekolah seperti biasa, tapi kalian akan pindah ke sekolah milik daddy," ujar Dina.

"Iya, supaya kalian bisa terpantau di sana," tambah Vina yang sedang menggendong seorang anak kecil.

"Tapi kenapa kita harus pindah sih?" Zahra menatap daddynya sendu.

Dirgantara memijat pangkal hidungnya yang terasa pusing. "Daddy tuh pusing lihat kalian buat ulah terus, ini udah kesepuluh kalinya kalian pindah sekolah. Dan untuk kali ini, kalian harus pindah ke Jakarta."

"Dad, kita di sini aja yah, kita janji gak bakal bikin ulah lagi," mohon Putri dengan menangkup kedua tangannya.

"Keputusan kami sudah bulat. Kalau kalian menolak, semua fasilitas kalian akan daddy cabut!" tegas Dirgantara.

Hidup tanpa fasilitas mewah? oh BIG NO!! batin Zahra, Bila, Ica, dan Putri.

Zahra menghela napas nya kasar. "Oke, fine. Kita mau pindah ke Jakarta," ujar Zahra pasrah.

"Kalau begitu, silahkan kalian balik ke kamar kalian dan persiapkan barang barang kalian. Besok kalian akan berangkat jam 9 pagi menggunakan pesawat pribadi daddy," ujar Dirgantara yang diangguki oleh mereka berempat.

******

"Guys, gimana ini?" Putri membanting tubuh nya dikasur.

"Ya ... mau gimana lagi, udahlah kita terima aja. Percuma juga kalo kita nolak," ujar Ica yang tak mau pusing.

"Mending sekarang kita packing barang barang kita, terus kalo udah selesai kita tidur," lerai Bila.

Setelah menyiapkan barang barang mereka, mereka pun terlelap ke alam mimpinya. Sedangkan Zahra? Dia memilih menemui abangnya dikamar.

Together With You (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang