(30) He Is Back!

3.4K 144 3
                                    

Happy Reading🦋
.
.
.

Sudah terhitung 3 hari Zahra dkk dan Alfin dkk pergi ke puncak. Kini mereka sudah masuk sekolah kembali.

Keadaan kelas 12 IPA 3 saat ini dalam mode sunyi. Mereka semua sedang mengerjakan PR Matematika yang diberikan Pak Ted seminggu yang lalu. Entah disengaja atau tidak, mereka semua sama sekali belum mengerjakannya.

"Mana sih tuh guru, niat ngajar kagak sih?!" rutuk Ica.

"Tau tuh! Putri udah capek capek buat nih tugas!" timpal Putri.

Zahra memilih menelungkupkan kepalanya sembari memejamkan matanya dari pada ia harus mendengar ocehan dari para sahabatnya. Tapi tenang saja, ia sudah menyelesaikan PRnya. Berbeda dengan Bila, ia tampak tenang menyalin jawaban Zahra sembari mendengarkan lagu lewat earphone nya.

Dari arah pintu terlihat Bobby yang nampaknya datang dengan tergesa gesa.

"Woyy ada Pak Ted!" seru Bobby.

Sontak semua murid duduk rapi di tempat duduk mereka masing masing. Ralat! Hanya Zahra yang masih betah dengan posisinya.

Lalu tampak Pak Ted memasuki kelas 12 IPA 3 dengan diikuti seorang cowok berpostur tubuh tinggi di belakang Pak Ted.

"Eh siapa tuh"

"Anjirr ganteng banget!"

"Masih gantengan Alfin dkk"

"Cogan kita bertambah gais!"

"Pokoknya gue harus cantik cantik nih"

Dan masih banyak lagi.

"Selamat pagi anak anak!" sapa Pak Ted.

"Pagi pak!"

"Jadi hari ini kita kedatangan murid baru. Ayok nak silahkan perkenalkan diri kamu dulu," ujar Pak Ted.

"Hai! Gue Felix Reano Garmond, gue pindahan dari paris," ujarnya sambil menatap ke arah gadis yang sedang tertidur di tempatnya. Ia menyuingkan senyumnya saat mengetahui siapa gadis itu.

"Baiklah Felix, kamu silahkan duduk di belakang Bobby." Pak Ted menunjuk bangku yang berada di belakang Bobby.

Semua cewek di kelas itu tampak berbinar melihat ketampanan Felix. Berbeda dengan Bila, Ica, dan Putri. Sedari tadi mereka hanya diam membisu di tempatnya.

"Ra! Bangun dulu ogeb!" bisik Ica yang berusaha membangunkan Zahra.

"Is apaan sih ca!" kesal Zahra. Ia masih mengumpulkan nyawanya.

Dan selang beberapa detik nyawanya sudah terkumpul, seketika tubuhnya menegang saat tatapannya bertemu dengan manik mata cowok yang selama ini ia hindarkan.

"Hai ara," bisik Felix lalu melewati meja Zahra.

Ketiga sahabat Zahra sudah memasang wajah cemasnya. Semoga saja tidak terjadi hal hal yang tidak diinginkan. Batin mereka.

Kenapa dia harus kembali? batin Zahra.

******

Kringg ...

"Pelajaran kita hari ini cukup sampai di sini, untuk materi yang saya jelaskan tadi tolong dipelajari. Karena materi itu akan keluar pada saat ujian nanti. Saya permisi!" pamit Pak Ted.

"Baik pak!"

Zahra bergegas keluar dari kelasnya untuk menghindari Felix. Namun, Pada saat Zahra dkk hendak ke kantin, tiba tiba tangan Zahra di cekal seseorang.

Together With You (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang