15. -after break-

19.5K 642 15
                                    

-Aku gak rela kamu sama yang lain-

-Galvin-

⚡⚡⚡

"Ehh gila Le! Mata lu kenapa anjir? Bengkak banget, udah kaya matanya squidward." Aura berseru heboh, ketika melihat mata sembab sahabatnya itu ketika pertama kali masuk kedalam kelas.

Octa memegang pundak Azalea. "Lu habis nangis?"

"Gua gak kenapa-kenapa." Ujar Azalea berusaha menenangkan teman-temannya yang terlihat begitu khawatir.

"Terus itu mata sembab kenapa?" Tanya Qanaya.

"Kemaren gua habis baca novel yang sedih banget sampe tengah malam, terus gua nangis sangking sedihnya, jadilah mata gua sembab." Bualnya berbohong. Padahal Azalea menangis karena peristiwa kemaren, dimana Galvin memutuskan hubungan mereka secara tiba-tiba.

Azalea yang hari ini tampak begitu lesu menjadi sorotan teman sekelasnya. Tidak biasanya Azalea yang periang menjadi lesu tak bertenega seperti ini.

"Makanya Le, kalo baca novel jangan terlalu dimasukin kehati. Liat, mata lu jadi bengkak banget kan." Ungkap Octa menasehati.

"Iya Ta, iya. Ehh, gua liat tugas sejarah dong, gua belom ngerjain nih." Tutur Azalea meminta tugas yang ia tunda-tunda saat ingin mengerjakannya.

"Yee lu mah, kebanyakan baca novel nih jadi lupa tugas." Aura memukul tangan Azalea yang berada diatas meja.

"Udah buruan, keburu bell nih." Tungkas Azalea, yang langsung dituruti Aura.

○○○


Pedih.

Itulah yang Azalea rasakan. Didepan matanya kini tersaji pemandangan Galvin yang sedang mengelus halus puncak rambut Clarissa.

Mereka baru saja putus kemaren malam, dan apa ini? Dengan sangat mudah Galvin sudah menemukan perempuan lain? Semudah itukah? Apa dugaannya selama ini benar? Bahwa, Galvin tidak benar-benar mencintainya, dan hanya menjadikannya mainan?

Bodoh, Azalea sungguh bodoh. Mengapa ia bisa terjebak dalam hubungan yang hanya diinginkan oleh satu pihak yaitu dirinya. Kalau tau seperti ini lebih baik Azalea menolak mentah-mentah saat Galvin menembaknya.

"Brengsek!" Gumamnya sangat pelan.

Kali ini Azalea tidak menangis. Kemaren malam ia sudah berjanji pada dirinya sendiri bahwa malam kemaren adalah pertama dan terakhir kalinya Azalea menangisi pria tidak tau diri seperti Galvin.

Awalnya ia hanya ingin melewati taman belakang yang disekolahnya, tetapi ia malah melihat pemandangan yang sungguh memuakkan.

Tidak mau terlalu lama melihat adegan romantis didepannya, dengan langkah cepat Azalea membalikkan badannya dan berjalan meninggalkan taman belakang.

○○○

"Ouch!" Azalea memegang bahunya yang membentur keras badan besar seorang pria.

"Lea? Ouh... sorry gua gak sengaja." Joel menatap khawatir Azalea yang baru saja ditabraknya.

"Don't worry, ini kesalahan gua. Gua yang kebanyakan melamun. Sorry." Azalea meminta maaf kepada Joel yang ada dihadapannya.

"Jangan kebanyakan melamun Le, bahaya! Untung yang lu tabrak gua, coba kalo pak Opik?" Pak Opik adalah guru ekonomi disekolahnya. Pak Opik ditakuti karena terkenal killer, dengan kumis tebal yang berada dibagian atas bibirnya, kepala yang botak plontos, dan tubuh yang kurus.

CHERISHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang