33. -drivethru-

10.9K 502 6
                                    

~suatu saat aku akan membawa kamu ke Switzerland di bulan Desember~

-Galvin-

°°°

Azalea tersenyum-senyum sendiri di kamarnya. Hati nya sedang sangat berbunga-bunga, mengingat perlakuan Galvin kemaren malam. Ternyata pria itu tidak melupakan ulang tahunnya, dia hanya berpura-pura lupa.

Azalea memeluk boneka babi yang ukurannya begitu besar, yang Galvin berikan padanya. Sungguh, sudah dari 6 bulan yang lalu ia mendambakan boneka babi ini, tapi karena uangnya belum cukup, jadi ia harus menabung agar bisa membeli boneka babi ini. Dan, siapa sangka justru Galvinlah yang membelikan boneka babi ini di hari ulang tahunnya.

Tiba-tiba Azalea teringat akan hadiah yang Galvin berikan padanya. Galvin memberinya 2 hadiah, yaitu boneka babi dengan ukuran besar, dan sebuah kartu berwarna pink.

Gadis itu bangkit dari kasurnya, dan mengambil kartu yang Galvin berikan padanya. Ia menatap kartu itu dalam diam.

KARTU KESEMPATAN!

PERMINTAAN ANDA AKAN DI WUJUDKAN DALAM KARTU KESEMPATAN INI.

ANDA BEBAS MEMILIH INGIN PERGI KE TEMPAT DESTINASI LIBURAN MANAPUN YANG INGIN ANDA TUJU.

WARNING! KARTU INI HANYA BERLAKU 3 HARI, SETELAHNYA KARTU INI AKAN HANGUS.

Liburan?

Azalea tampak berfikir dan kembali membaca ulang kartu tersebut. Kalau di lihat-lihat kartu ini seperti kartu pada permainan monopoli.

"Ini udah hari kedua setelah Galvin ngasih kartu ini ke gua. Berarti, besok adalah hari terakhir lalu kartu kesempatannya hangus." Azalea membelakan matanya menyadari besok adalah kesempatan terakhirnya.

"Aduh... gua pilih liburan ke mana ya? Bikin bingung aja nih kartu." Azalea memegang kepalanya, berfikir dengan sangat keras.

"Hmm... destinasi liburan yang enak apa ya?" Azalea mengambil ponselnya, mencoba mencari refrensi tempat liburang yang menarik untuk di kunjungi.

Tiba-tiba muncul sebuah ide cemerlang dari kepalanya. Ia tersenyum dengan sangat lebar, sepertinya ini bukan ide yang buruk.

"Aha! Gua tau mau kemana, HAHAHA."

°°°

"

SWITZERLAND?!" Pekik Galvin kaget dengan permintaan gadis disampingnya ini.

Dengan antusias Azalea menganggukan kepalanya. "Iya, Switzerland."

Galvin memegang kepalanya, pusing. "Kenapa kamu mau ke Switzerland." Tanya pria itu.

"Karena Switzerland adalah negara impian aku. Aku kepengen banget kesana dari dulu, apalagi kalau lagi christmas terus salju turun, AAA pasti bagusss banget," ucap Azalea dengan antusias yang menggebu.

Galvin memegang tangan Azalea. "Azalea, aku belum punya uang yang cukup buat bawa kamu ke Switzerland." Terlihat gurat kesedihan diwajah Galvin.

Azalea tersenyum hangat melihat kesedihan pria itu. Azalea memegang pundak Galvin. "Gak sekarang. Kamu bisa bawa aku ke Switzerland suatu saat nanti. Kalau kamu sudah sukses dan punya uang yang cukup buat bawa aku ke sana."

Galvin menatap Azalea dengan pandangan sayunya. "Maafin aku. Maaf, belum bisa mewujudkan permintaan kamu di ulang tahun kamu yang 17 tahun."

Melihat Galvin yang terlihat sangat sedih dan merasa bersalah, membuat Azalea terenyuh. "Kenapa sedih? Kita ini masih anak SMA jadi aku paham kita masih sama-sama ditanggung orang tua. Lagipula, aku juga gak bakal di bolehin pergi ke luar negeri berdua sama kamu, apalagi umur kita masih terlalu belia."

CHERISHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang