36. -pendekatan-

11K 466 10
                                    

~Azalea. namanya Azalea~


-Galvin-



•••

Dengan langkah yang begitu santai, seorang pria yang berbadan jakung berjalan di koridor sekolah menuju lapangan sekolah untuk melaksanakan upacara bendera. Satu tangan yang di masukan ke dalam saku, dan tangan satu nya lagi memegang ponsel, membuat pria jakung tersebut tidak memperhatikan sekitarnya.

GEDUBRAK!

"ANJIR."

Pria itu mendongak menatap sosok gadis yang sudah jatuh tersungkur dihapannya dengan posisi telengkup, dan muka yang sudah menyentuh dinginnya lantai.

"Aduhh sakit banget," keluh gadis itu, yang masih belum beranjak dari posisi telengkupnya.

Gadis itu mendongakkan wajahnya, menatap pria jakung yang berdiri di hadapannya dengan muka kaku nya.

"Lu gak mau bantu gua berdiri?" Gadis itu menatap sinis pria yang ada dihadapannya.

Mendengar ucapan gadis itu, membuat sang pria langsung menjulurkan tangannya untuk membantu gadis itu berdiri kembali.

"Makasih atas pertolongan lu yang TERLAMBAT!" Cibir gadis itu setelah berdiri.

"Sama-sama," balas pria itu dengan santai.

Gadis itu membuka mulutnya tak percaya.

Ini cowo sadar gak sih kalau lagi gua sindir?

"Muka lu ngeselin juga ya bikin gua pengen gaplok, tapi gak bisa gua lakuin karena sekarang gua lagi buru-buru." Gadis itu hendak berjalan meninggalkan tempat itu, tapi tidak jadi karena tangannya di tahan oleh pria itu.

"Apaan lu pegang-pegang gua?" Ucap gadis itu jutek.

"Itu... kaki kamu gak sakit? Tanya pria itu.

"Hah? Gua gak salah denger nih? Lu manggil gua pake 'aku-kamu'. Lu anak baik-baik nih pasti." Gadis itu menatap takjub pada pria itu. Tak percaya, di zaman sekarang masih ada saja remaja pria yang memakai 'aku-kamu' dalam kosa kata nya.

Pria itu melepaskan tangannya yang tadi sempat menggenggam tangan gadis itu. Pria itu berdehem sejenak. "Saya hanya berusaha bersikap sopan kepada orang yang baru saya kenal," ucap pria itu tenang.

Pipi gadis itu memerah menahan malu, mendenga.r perkataan menusuk dari pria itu yang secara tidak langsung menyindirnya tidak memiliki sopan santun.

"O-oh baguslah berarti lu anak baik-baik. Gua mau caw dulu, soal yang gua jatuh lupain aja, gua juga udah maafin lu, walaupun lu gak minta maaf sama gua. Besok-besok kalau jalan perhatiin sekitar, jangan lihat hp doang." Setelah mengatakan itu, gadis itu benar-benar pergi dengan langkah yang terburu-buru.

Pria itu memasukkan ponselnya ke dalam saku celananya, lalu menengok ke arah gadis yang sudah pergi menjauh beberapa langkah darinya dengan kedua alis yang bertaut.

Dia yang jalan buru-buru, dia juga yang marah-marah.


•••

Upacara bendera sedang berlangsung di Sma Galaxy. Seperti kebanyakan siswa pada umumnya, pasti ada saja siswa yang berisik dan tidak menjalankan upacara secara khitmat.

"Mantep betul tuh adek kelas, bening banget," bisik seorang pria bernama Deon sambil menatap menggoda pada seorang perempuan yang notabenenya adalah adik kelasnya.

CHERISHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang