~rasanya sangat gugup, tapi aku kembali tenang ketika kamu memegang tanganku~
-Azalea-
•••
Grogi.
Munkin itu adalah kata yang dapat mendeskripsikan kondisi Azalea saat ini. Bagaimana tidak grogi, jika dalam beberapa jam lagi ia akan menemui kedua orang tua dari kekasihnya. Ya, hari ini Azalea akan bertemu dengan kedua orang tua Galvin.
Entah, ini sudah baju ke berapa yang Azalea pakai, sungguh ia bingung ingin menggunakan baju apa. Bahkan, lemari baju nya sudah sangat berantakan akibat ulahnya.
"Aduh... baju ini bagus gak ya?" Azalea melihat pantulan dirinya di cermin. Saat ini ia sedang mengenakan dress yang panjangnya sebawah lutut, berwarna putih.
"Baju ini kayaknya terlalu formal banget. Gua udah kaya mau ke kondangan aja." Azalea kembali membuka baju nya, dan mengganti nya dengan baju yang lain.
"Lea lu mah berantakin kamar aja! Gak mau tau lu harus rapihin semua baju-baju yang lu keluarin!" Omel Vina, yang sudah pusing dengan kekacauan yang terjadi di kamarnya.
"Ishhh... iya nanti gua rapihin kali. Gua masih pusing nih mau pilih baju yang mana," ketus Azalea.
"Ck, baju yang itu juga bagus," timpal Ruma.
"Beneran?" Tanya Azalea.
"Iya, bagus sopan dan masih layak lu pake!"
"Iya sih lumayan bagus." Azalea menatap dirinya dipantulan cermin yang ada di kamarnya. Ia melihat dirinya, dengan dress yang panjangnya selutut, berwarna kuning cerah dengan motif polka dot berwarna putih.
"Okey, gua bakal pakai baju ini." Putus Azalea, dengan hati yang bulat.
Setelah selesai dengan pakainnya, Azalea harus membereskan segala kekacauan yang terjadi karena ulahnya. Meskipun sangat malas untuk membereskan semua kekacauan ini, tapi ia harus merapihkannya segera sebelum kedua kakaknya mengamuk pada dirinya.
Selesai membereskan pakaian yang bergeletak berantakan, Azalea kini duduk di meja rias untuk memoles wajahnya sedikit.
"Iya sayang... aku sayang banget sama kamu. Kamu sibuk banget deh akhir-akhir ini, buat aku jadi kangen banget sama kamu." Azalea menatap malas kakak keduanya yang berbincang dengan kekasihnya melalui telepon.
"Kamu juga kangen sama aku? Sebanyak apa coba kangennya aku mau tau?"
"Kimi jigi kingin simi iki? Sibinyik ipi cibi kinginnyi iki miwi tiwi?" Azalea meminyi-minyi dengan raut yang sudah sangat muak.
"Geli banget sih lu kak, alay banget anjir pacarannya HOEK!" Lanjut Azalea dengan perkataan yang sangat pedas keluar dari mulutnya.
Ruma menjauhkan teleponnya dari kupingnya. "Halah kalau iri bilang. Gak pernah dipanggil 'sayang' kan lu sama si Galvin? Kesian deh loh!"
"Walaupun gak pernah di panggil 'sayang' yang penting gua mau di kenalin sama orang tuanya, wle." Perempuan itu menjulurkan lidahnya.
Ruma memandang adeknya kesal. Azalea memang pengganggu, dan Ruma sangat membenci adik perempuannya itu.
"Halo sayang... iya itu si Lea lagi iri sama aku, karena pacarnya gak seperhatian kamu." Ruma kembali melanjutkan obrolannya dengan pacarnya itu.
"Idih, najis banget iri sama orang alay kaya mereka," gumam Azalea sambil memakai bedak pada wajahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
CHERISH
RomanceAzalea dan Galvin adalah sepasang kekasih. Tapi, tidak seperti sepasang kekasih pada umumnya, mereka menjalankan hubungan mereka secara diam-diam. Pernah mendengar istilah, 'stranger in publik, couple in privat,' atau istilah, 'cuek in publik, buci...