karena kemarin aku diserang sma kawan kawanku, jdi aku usahain ini cerita lanjut sampai end.
---
"Di diri gue ada gak yang lo benci?"
Isa mengangguk kecil seraya memakan salad buatannya sendiri.
"Ada."
"Apa tuh?"
"Semuanya yang ada di diri lo, gue benci."
Sunghoon mendengus sebal, "Pesona gue juga lo benci?"
"Ho-oh."
Lagian random banget nanya begituan. Yaudah Isa jawab asal aja.
"Masa lo benci semua sih? bakat gue masa lo benci."
Isa menatap wajah Sunghoon, "Bakat lo apaan dah?"
Lelaki itu memasang wajah tengil seketika. "Bikin adik kelas jejeritan."
"Positif thinking aja mungkin adik kelasnya lihatin orang di belakang lo."
Wajah Sunghoon kembali lempeng. "Kaga! orang tiap kali gue lewat selalu pada teriak KAK SUNGHOON GANTENG BANGET! I LOVE YOU!"
Isa mengunyah saladnya, "Itu mah lo nya yang genit! jalan aja segala pake kibas rambut, kaya waria jadinya."
Sunghoon mencebik tapi tetap terbahak. Dan Isa kembali fokus pada saladnya. "Mau?" tawarnya pada si lelaki.
Yang ditawari mengangguk dan membuka mulutnya, "Vernon siapa dah? kenal kaga lo?"
Raut wajah Sunghoon seketika berubah, "Ngapain dia?"
"Eum kemaren ngechat gue sih ngajak jalan gitu."
Sunghoon mengerling malas, "Terus? lo bales apaan?"
"Mau."
"YANG BENER AJA?"
Isa refleks menutup telinganya, "Kaga elah orang kontak dia aja langsung gue block."
"Oke good."
Keduanya kembali fokus dengan kegiatan masing-masing. Isa makan salad, Sunghoon ngebug.
"Gue mau nikahin lo sekarang aja boleh gak sih?"
Isa mengernyit bingung. "Apa?"
"Nikah sekarang yuk! biar semua orang tau kalo lo punya gue."
Tiga detik kemudian Isa terbahak. "Gegayaan! mau makan apa gue nanti??"
"Ya kan masih ada orangtua gue."
"Dih!? mana bisa gitu!?"
Sunghoon menelengkupkan wajahnya diatas meja. Mereka lagi di taman belakang rumah Isa.
"Emang lo mau makan apa kalo nikah sama gue?"
Isa memegang dagunya, "Pasta, Steak sama menu yang ada di restoran bintang tujuh."
"Matre."
"Realistis bego! cewe mana yang mau di kasih makan cinta sama angin doang?? kaga ada."
Sunghoon menghela nafas panjang. "Gini nih kalo punya cewe cantik, ada aja yang mau ngerebut."
"Iya makasih gue emang dari lahir udah cantik."
Rambut Isa ditarik pelan oleh Sunghoon karena sedikit kesal.
"Sakit anjir!"
"Nyebelin lo ah! gue pulang deh." kesal Sunghoon.
Isa mengangguk sambil meneguk minumnya. "Iya silahkan, gue juga mau nonton drakor."
Wajah ditekuk tapi tidak berdiri dari duduknya. "Sana katanya pulang."
"Kaga jadi, gue bosen di rumah sendirian."
"Hem yaudah, kuy ngedrakor!"
Keduanya masuk ke dalam dan duduk di ruang tengah menonton drama Korea.
"Judulnya apa!?"
Isa yang masih di dapur menyahut, "True Beauty!" dan langsung Sunghoon ketik di laptop.
---
Maap.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] Young Fience
Fanfictionjadi intinya, kita sama sama nerima © 2021, planetjendral