season two //01.

1.1K 151 12
                                    

tes ombak dulu, kalo pada seneng nanti ku lanjut.

---

Sebagai ibu yang baik dan rendah hati, Isa dari tadi khawatir karena anak tunggalnya mendadak sakit.

Kangen sama bapaknya.

"Makan dulu ayo, ayah juga lagi jalan pulang ini." dari tadi sudah dibujuk untuk makan tapi tetap tidak mau.

Yejun menatap melas kearah ibunya itu. "Mau ayah bundaaaa"

Isa mengangguk pelan, "iya ini ayah lagi di jalan."

Anak berusia tujuh tahun itu masih merengek agar ayahnya cepat pulang. Dan setelah sepuluh menit menunggu akhirnya datang juga.

"Apa cari cari ayah?"

Sunghoon datang datang langsung meledek. Membuat si anak merengut menahan tangis.

Kalau lagi sakit emang aleman (manja).

"Yang bener ah, lagi sakit juga!"

Isa menempelkan bye bye fever di kening Yejun. "Tuh, ayah udah pulang, sekarang harus makan."

"mau ayah.." ujar si anak dengan nada yang bergetar.

Sunghoon terkekeh meledek. Dia membawa anak itu ke dalam gendongannya.

"Nih udah sama ayah, sekarang makan. Disuapin bunda."

Dengan kerja sama antar orangtua, Yejun makan sampai buburnya habis setengah.

"Ini obatnya enak rasa jeruk enggak pait kok beneran."

Giliran minum obat yang mana Yejun berkali kali menolak. Tidak suka obat obatan.

Melihat Isa menghela napas lelah, Sunghoon mengambil alih obat yang sudah ditakar tadi.

"Enak beneran, ayah juga kalau sakit minumnya obat ini." Sunghoon memberi kode agar Isa sedia air bening.

Obat itu didekatkan ke bibir Yejun yang mana diterima oleh anak itu.

Selesai menengak abis obatnya, Isa dengan cepat memberikan minum yang sudah dipegang tadi.

"Gak pait kan? ayah bilang juga apa."

Yejun tidak menjawab, lantaran menyandarkan kepala di bahu Sunghoon.

"Udah makan udah minum obat, sekarang tinggal bobo biar cepet sembuh."

Sunghoon mengayun ayun Yejun pelan sampai tertidur di gendongannya. Kasian juga, gara gara kangen bapaknya jadi demam gitu.

"Kamu ada rapat abis ini kan?" tanya Isa pelan sambil membereskan piring dan gelas.

"Ada, cuma kubatalin."

"Lho kenapa?"

Lelaki itu tersenyum tipis saat melirik Yejun yang tidur menyandar di bahunya dan jangan lupakan bye bye fever.

"Yejun sakit babe, mana mungkin aku biarin kamu ngurus sendirian."

Oke. Kalau gini Isa lemah.

---








kalo ga suka, secepatnya akan aku unpublish. beneran, ga boong.

[✔] Young FienceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang