Hari ini adalah pertemuan antar keluarga. Isa sudah di make up secantik mungkin, dan Sunghoon terlihat tampan mengenakan jaz hitam senada dengan gaun Isa.
"Sunghoon ganteng banget nak?" puji mama Isa membuat putrinya itu memutar bola mata, malas.
Sedangkan yang dipuji hanya tersenyum kecil, depan mertua harus stay cool!
"Gue mau jujur deh." kata Sunghoon pada Isa yang berada disampingnya.
"Apa?"
Dipandangnya wajah hingga tubuh si gadis lekat, "Lo cantik banget."
"Emang." kata Isa ketus.
Tapi Sunghoon malah tertawa kecil. Ia mengambil tangan kiri Isa untuk digandeng sesekali dia elus.
"Ngapain?" tanya Isa menatap Sunghoon yang lebih tinggi darinya.
"Gak boleh?"
Isa mendengus, "Ya boleh aja sih,"
"Yaudah."
Sunghoon mengeratkan genggamannya dan Isa hanya mengerling. "Ini pasti lagi cari muka." gumam si gadis.
Ya begitulah gengs, tiap hari kalau disekolah juga mereka ribut terus. Biarin aja gapapa:)
"Ini tamunya dikit doang emang?" Isa bertanya dan tangannya masih digandeng.
Sunghoon melihat sekeliling, "Iya kali, kan tertutup acaranya."
"Elah kaga seru banget."
Tangan kiri Sunghoon yang bebas, mengusap pelan kepala Isa. "Gapapa dong, kalo nikah nah baru yang mewah,"
"Lo punya duit?"
Tanpa ragu laki-laki itu mengangguk, "Punya."
"Darimana? ngepet bareng kawan lo?" tuding Isa, "Aduh! sakit!"
Ya kening dia disentil oleh Sunghoon, "Sembarangan sih kalo ngomong."
Masih mengusap keningnya yang sedikit sakit Isa berseru, "Yakan gue nebak aja."
"Nebak mah yang bagusan dikit, kerja gitu atau bisnis, ini malah ngepet."
"Hehehe."
Acara berlanjut dan langsung pasang cincin. Padahal kemarin lusa papa & mama Sunghoon bilangnya cuma ketemuan sambil makan malam.
"Kok langsung pasang cincin?" tanya Isa sedikit berbisik.
Sunghoon meringis, "Kaga tau, fix ini mah kita dijebak."
Keduanya pasrah dan mulai memasang cincin bergantian.
Isa melirik mamanya yang tengah tersenyum tengil. "Huft."
"Jaga baik-baik, jangan sampai ilang atau lepas," bisik Sunghoon seraya mengelus jari Isa yang sudah dipasang cincin.
"Iya."
Selanjutnya dua keluarga itu berbincang-bincang ringan.
"Bosen.. keluar yuk!" ajak Isa karena didalam ia hanya duduk sambil mendengarkan perbincangan orangtua.
Sunghoon mengangguk. "Yuk!--kita keluar dulu ma, tante."
Mama Sunghoon & Isa mengangguk cepat, "Iyaaa, jangan jauh-jauh tapi."
Setelah mendapat ijin, kedunya lantas berdiri dan beranjak pergi keluar ke taman dibelakang hotel.
"Pengin martabak manis," ujar Isa tiba-tiba.
"Lo kan baru makan, belum kenyang?"
Isa menatap sengit lelaki disebelahnya ini, "Perut gue karet,"
"Ahahaha, yaudah nanti pulang mampir dulu kita beli."
"Bener?"
Sunghoon mengangguk, "Iyaa bener."
Ting!Ting!Ting!
Notifikasi dari ponsel Sunghoon bunyi berkali-kali,
02'Epic ( 6 )
Jake: Ini SUNGHOON mana sih?!
Eunjo:
Boleh ajarin fisika gak?
Chaerin:
Temenin gue ice skating lagi dong,
-
"Siapa sih? berisik banget?"
Sunghoon menyondorkan ponselnya pada Isa, "Balesin gih."
"Apaan? ponsel elo kok, masa gue yang balesin." kata Isa tapi tetap mengambil ponsel tunangannya.
Sunghoon tersenyum tipis saat Isa ngedumel, "Dih?! jangan mau ngajarin Eunjo, nanti lo kena pelet dia."
"Iya."
"Apa lagi nih? ice skating apaan, lo kan masih disband. Jangan mau!"
"Iyaaa."
Seperti itulah sampai mulut Isa capek sendiri baru udahan.
---
??
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] Young Fience
Fanficjadi intinya, kita sama sama nerima © 2021, planetjendral