Sunghoon ngambek besar. Bukan marah besar.
Karena Isa diam-diam ikut audisi model, padahal Isanya dijebak sama sepupu.
Bukannya takut atau gemeteran cowoknya ngambek, tapi Isa malah ketawa aja dari tadi.
"Hei udahan dong ngambeknya." bujuk Isa sambil menoel-noel lengan Sunghoon.
Sunghoon menyentak lengannya pelan, "Gausah ngomong sama gue."
"Ooh yaudah, gue berangkat ya." pamit Isa yang mulai memasukan ponselnya ditas selempang.
Sunghoon dengan cepat membalikan badannya yang tadi membelakangi Isa.
"Kan! males ah! kemaren aja bilangnya gak jadi ikut model!"
Isa tertawa, "Gue udah bilang kalo yang daftarin itu sepupu."
"Ya tapi kan, gatau ah! mau ngambek lagi!" seru Sunghoon membuang muka.
"Ngambek aja udah gapapa."
Isa lanjut memasukan powerbank dalam tas. Dikasurnya, Sunghoon masih menghentak-hentakan kakinya kesal.
"Berantakan nanti!" tegur Isa karena bantal yang ada dikasur udah jatuh kelantai.
Sunghoon menelengkupkan wajahnya diguling. "Isa nyebelin!"
"Emang."
Lima menit setelahnya Isa mendengar isakan kecil dari arah Sunghoon.
"Cengeng." ledek Isa lalu mendekat ke Sunghoon.
Sunghoon masih terisak yang sekarang mulai meraung-raung. "Isa nyebelin! pengin Sunghoon sembelih!"
"Iya emang Isa nyebelin." Isa menyahuti. Dia membalikan tubuh Sunghoon untuk menghadap padanya.
"Cengeng ih."
Sunghoon merengut, tangannya mengambil guling untuk menutup wajah.
"Mau peluk gak?" tawar Isa, "Kalo gak gue pergi, udah telat nih."
Dengan sekali gerakan, Sunghoon menubrukan badannya pada Isa. Menyembunyikan wajahnya diperpotongan leher si gadis.
"Udah hei nangisnya, astaga." seru Isa saat isakan Sunghoon kembali terdengar.
"Abis kesel! kesel banget!"
Isa mengelus punggung si lelaki. "Stttt udahan dong."
"Jangan jadi model. Nanti banyak yang suka, gamau!!" rengek Sunghoon.
Diam-diam Isa mengambil ponselnya lagi. Memberi kabar pada manager modelnya bahwa ia mengundurkan diri.
"Iyaaa enggak jadi model, udah jangan nangis."
"Bohong." sarkas Sunghoon tapi suaranya bergetar.
Isa memperlihatkan layar ponsel, pesan yang tadi ia kirimkan pada sang manager.
"Nih nih liat,"
Sekarang kepala Sunghoon menyender dibahu Isa. Dia membaca pesan itu, bibirnya masih mengeluarkan isakan kecil.
"Udah kan?" tanya Isa.
Tapi Sunghoon hanya diam dan kembali menelengkupkan wajahnya lagi, mengeratkan pelukannya.
---
keju bgt:(
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] Young Fience
Fanfikcejadi intinya, kita sama sama nerima © 2021, planetjendral