season two //07.

727 107 10
                                    

Secara medis potong burung penting. Maka darinya, tiga hari lagi acara itu berlangsung. Membuat Yejun menghela napas pelan.

"gak mau potong burung, kan kasian. hiks."

Anak itu dari tadi memikirkan nasib burungnya yang akan dipotong oleh dokter.

"yaudah lah daripada diledek ayah lagi."

Isa yang berdiri di depan pintu kamar terkekeh geli mendengar penuturannya. "Dicariin ayah tuh-- lho kok nangis beneran?"

"Bunda... gak mau potong burung.. kasian." ujar Yejun dengan wajah yang sudah dibanjiri air mata.

"Lho kok gitu? kemarin kan udah bilang mau sama ayah?"

"Sekarang gak mau."

Enak aja. Kasihan si ayah udah nyiapin semuanya hari ini. Masa dibatalin gitu? hhh mana bisa.

"Harus mau lah, kasian ayah udah capek capek siapin semuanya."

Yejun mendengus padahal matanya masih keluarin air. "Ayah kenapa repot repot sih?"

Baru umur 7 tahun tapi omongannya udah kaya orangtua.

"Ya kan kamu anaknya ayah."

"Bukan tuh."

Isa mengernyit, "bukan?" tanyanya sambil mendekat kearah kasur.

"Heum, aku kan anaknya bunda, bukan ayah."

"Idih mana bisa gitu?"

"Bisa. Aku lahir dari mana hayo?" tanya Yejun balik sembari mengusap jejak air mata di pipinya.

"Rahim."

Keduanya tatap tatapan. "Rahim punya siapa?" tanya si anak lagi.

Membuat Isa bingung tapi tetap menjawab. "Bunda."

"Nah itu! karena rahim punya bunda jadi aku anak bunda."

Tawa Isa pecah. Bisa bisanya anak berusia tujuh tahun ini pandai bertanya seperti itu. "Ada ada aja."

Yejun ketawa tawa kemudian merentangkan tangan pada sang bunda. "Ayah dimana?"

"Ada tuh dibawah."

Isa membawa si anak ikut turun menemui Sunghoon yang mana lagi duduk santai nonton tipi.

"Turun sini sama ayah."

Yejun menggeleng mengeratkan lengannya di leher Isa. "Gak ah, nanti ayah potong burung aku."

"Potong burung? kan lusa, tiga hari lagi."

Sunghoon juga menarik narik kaki si anak jahil. "Udah gede kamu tuh, kasian bunda keberatan gitu."

"Emang aku berat bunda?" tanya Yejun polos.

Isa menerjab pelan, menatap dua lelaki bergantian. Dia mengangguk setelah menangkap kode dari Sunghoon.

"Iya nih, berat. Turun ya?"

"Oke!"

Tanpa bertanya lebih Yejun turun dan duduk di samping ayahnya. "Jauh jauh!"

"Kenapa sih?"

Sunghoon ya bingung kenapa anaknya jadi sensi sama dia padahal nggak ada salah apa apa.

"Nanti burung aku dipotong sama ayah!"

---












yejun tuh luarnya aja cool, dalemnya mah ga tau.

[✔] Young FienceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang