9

9.2K 904 112
                                    

Hello 🤗

Ada yang nunggu???

~Happy Reading~

Gaisss inget yaa dari awal udah aku kasih tau kalo cerita ini bakal rat 18,walaupun sebenernya disini belom yang apa banget gitu wkwkwkwk

sambil denger The Weeknd - Earn it,dari sound cloud juga bisa kalo yang ga punya,seriuss masuk banget lagu sama ceritanya.

"gua ga yakin ya kak,kita ke Bali cuma buat briefingin company profilenya hotel baru the blacklabel doang" celoteh Ajun menoleh kesampingnya,melihat Gadis yang tampak termangu menatap jalanan,karena keduanya kini didalam mobil menuju hotel theblac...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"gua ga yakin ya kak,kita ke Bali cuma buat briefingin company profilenya hotel baru the blacklabel doang" celoteh Ajun menoleh kesampingnya,melihat Gadis yang tampak termangu menatap jalanan,karena keduanya kini didalam mobil menuju hotel theblacklabel yang berada disanur,Bali. Sejam yang lalu mereka berdua baru saja tiba di bali,dan dijemput oleh supir dari theblacklabel sendiri.

"lo kenapa sihh kak?jadi banyak ngelamun semenjak dari kantin 2 hari yang lalu" tambah Ajun kini mengalihkan pandangannya kearah luar jendela mobil,lelah berbicara pada seniornya ini yang mendadak jadi pendiam sejak 2 hari lalu,bahkan kemarin dengan gampangnya meminta pada Lisa,untuk mengganti rekan kerja nya ke Bali,yang tadi harusnya Jihoon,kini diganti dirinya,harusnya ia dengan Hanbin sekarang,tapi karena permintaan Gadis Parasayu,selaku seniornya ini,jadilah ia yang ke Bali dan Jihoon yang ikut Hanbin sekarang ke Jogja.

Gadis sendiri kini tampak masih dengan pikirannya tentang dua hari yang lalu dikamar divisi IT,bersama Jihoon,rasa-rasanya ia ingin sekali menangis jika mengingat itu,harusnya Jihoon tidak perlu semarah itu,tapi Gadis juga merasa memang dirinya salah,karena tidak bisa mengontrol mulutnya saat mengatakan Jihoon seorang anak kecil,itukan ia bilang karena ia sedang kesal,entah karena alasan apa,cemburu???jelas tidak,Gadis tidak merasa mencintai juniornya itu sama sekali.

Tapi mengingat wajah panik Jihoon siang itu...

Flashback

"kita buat keinginan lo jadi kenyataan,mau hamilkan sayang???gua kabulin"

Jihoon dengan beraninya memegang kuat kedua tangannya disisi tubuhnya,bahkan pria itu mencium Gadis dengan ganasnya,seolah tidak ada lagi hari esok,Gadis bahkan tidak membalas sama sekali,hanya airmata yang ia keluarkan,meronta pun tak bisa,pria itu terlalu kuat,berteriak tidak berani,selain takut dirinya akan menjadi bahan pembicaraan nantinya,ia takut Jihoon akan mengatakan keinginannya pada orang lain.

Lumatan Jihoon memang perlahan berubah menjadi lembut,karena tak merasakan perlawanan lagi dari seniornya yang berada dibawahnya sekarang,bahkan ia sudah pindah mengecupi rahang wanita itu.

"Jiii,berenti pleaseee" lirih Gadis lemah dengan suara seraknya.

"bukannya lo cuman mau anak dari anak kecil ini yaa dis?" Jihoon tampak tidak ingin menatap langsung kemata Gadis yang masih mengeluarkan airmatanya,berusaha tidak peduli padahal didalam hatinya takut setengah mati melihat air mata dan suara serak seniornya ini,tapi Jihoon ingin sekali memberi pelajaran pada Gadis,agar tak semena-mena bersikap padanya. Jihoon tidak hanya marah karena ucapan seniornya ini di kantin tadi,tapii pagi tadi ia melihat Ben dengan santainya memegangi lengan Gadis,rasa-rasanya ia tak rela bahkan jika bisa ia ingin sekali menepis jauh jauh tangan Ben,tapi tak ada yang bisa ia perbuat saat itu,selain diam,siapa dirinya dimata Gadis?tidak ada hubungan khusus selain senior dan junior dikantor. Bahkan jika membahas ciuman dilobby kemarin,Gadis sendiri yang meminta jangan mengingatnya,bukan kah itu tandanya Jihoon tidak penting dimata wanita ini.

Having a Baby - Park Jihoon (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang