Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"gua udah dapet kerjaan baru disini" ucap Haruto saat kini tengah menyantap sarapannya bersama dengan Gadis dimeja makan kecil dalam rumah minimalis itu.
Gadis sendiri masih enggan menyentuh bubur ayam yang sudah dibelikan Haruto ini lantaran wangi kaldu ayam dari bubur yang begitu menyengat baginya dan berujung membuat perutnya bergejolak pertanda mual.
"kok ga lo makan kak? ga suka ya?" Haruto menghentikan pergerakannya menyendoki buburnya lalu kini menatap lekat Gadis yang hanya menggeleng.
"wangi kaldunya bikin gua mual to.." cicit Gadis yang membuat Haruto segera mengambil mangkuk dihadapan Gadis lalu mengendusnya sebentar.
"ya udah kalo lo ga mau makan, mau apa? biar gua beliin" ucap pria itu lagi dengan sorot lembutnya. 1 bulan setelah membawa Gadis kerumah minimalis yang telah ia sewa dari teman Ayahnya, membuat Haruto setiap pagi dan malam setelah kembali dari pekerjaannya memastikan Gadis baik baik saja disaat kehamilannya ini, Haruto tidak pernah menginap disini, kecuali siang disaat ia mengerjakan project freelancenya dirumah ini dikala kantuk menyerangnya saat siang hari, Gadis tidak pernah memberinya ijin untuk bermalam disini.
"gua masak aja deh, lagi pengen sop ayam" Gadis merasa tidak enak pada Haruto yang kini mulai melahap buburnya yang sama sekali belum ia sentuh, padahal pria itu sudah berbaik hati membelikannya sarapan pagi ini.
"gua aja, entar juga ada tukang sayur yang lewat kok"
"dan lo ga makan sampe itu tukang sayur lewat?" kini Haruto memandangnya kesal
"too..." panggil Gadis begitu lembut, menatap Haruto begitu lekat, ia tahu pria ini menyimpan rasa padanya, bahkan setengah bulan yang lalu Haruto meminta padanya agar bisa menikahinya, pria ini ingin bertanggung jawab atas bayi dalam kandungannya.
"jangan terlalu baik sama gua, please..., lo taukan gua ga bisa bales perasaan lo" ucap Gadis dan berlalu meninggalkan Haruto yang seketika menghentikan pergerakannya lalu memandang punggung Gadis dengan tatapan luka, setelahnya ia mengangguk pelan dan tersenyum kecut.
Setelah menyelsaikan makannya, Haruto berlalu pergi kearah dapur lalu mulai menyuci peralatan bekas makannya dan juga Gadis dalam diam.
"gua balik ya kak" pamitnya setelah kembali keruang tamu, bertepatan dengan Gadis yang baru membuka pintu kamarnya, pandangan mereka bertemu sesaat, membuat Haruto segera melempar pandangnya kearah lain dan segera mengambil tasnya.
"lo mau kemana?" tanya Gadis, biasanya Haruto akan disini hingga sore hari sambil mengerjakan project freelancenya.
"kerumah nyokap gua, kalo butuh apa apa bilang ya..." ucap Haruto masih dengan intonasi lembutnya.
Hana memandang Haruto begitu lekat saat pria itu berbalik, ia menunduk saat perasaan sakit itu menyeruak pada hatinya, tatapan serta nada Haruto membuatnya merasa bersalah.