Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
2 hari sudah sejak Jihoon meninggalkannya depan kafetaria malam itu, Gadis tidak bertemu lagi dengan Jihoon, karena ternyata kebesokannya Ajun mengatakan bahwa Jihoon pergi bersama Hanbin kembali ke jogja, tidak ada lagi pesan maupun telfon, mereka sudah seperti orang asing, atau lebih tepatnya, kembali seperti pertama kali Jihoon menjadi anak baru dalam divisinya, bahkan hingga pria itu kembali ke kantor hari ini, dia tetap menjarak dari Gadis.
"disss, lo balik kemana?" tanya Hanbin saat keduanya kini ada dimeja panjang, tengah fokus dengan pekerjaan masing-masing, sedangkan Jihoon, Ajun dan Jinan memilih bekerja dibalik kubikel mereka.
"ke rumah sakit, kenapa bin?" Gadis sama sekali tidak ada niatan untuk mengalihkan pandangnya dari macbock.
"siapa yang sakit?" Hanbin menoleh bingung pada Gadis dengan dahi berkerutnya.
"om gua"
"ohhhh, ga bisa ditunda lagi yaa?" tanya Hanbin kemudian dengan nada tidak enaknya.
"eumm, kenapa emang?? Ohhh malem ini party bulanan kantor ya, ck, gua ga bisa ikutan" Gadis meringis setelahnya, ia sebetulnya sangat ingin ikut party bulanan kantor, jika mereka mencapai target, maka party bulanan dari atasan mereka juga akan dilakukan setiap bulannya. Dibilangnya sih bonus karena sudah mencapai target, jika kemarin divisi pemasaran dan Hrd sudah, maka malem ini Divisi IT dan keuangan yang akan makan bersama atau biasa mereka bilang party bulanan.
"balik cepet dong?" celetuk Ajun dari balik kubikelnya.
"hmmm"
Gadis kembali mendesah kesal, melihat bug pada web the blacklabel yang tengah ia kerjakan sekarang.
"udah jam lima nohhh" ucap Jinan, membuat Gadis mendongkak cepat dan menoleh pada jam dinding, "belom kelar lagi ini" keluh Gadis, dan tidak sengaja menoleh pada Hanbin disampingnya yang kini tengah menatapnya dengan iba, Gadis mengerutkan dahinya bingung setelahnya.
"Lo kenapa?" tanya Gadis dan kembali berkutat pada macbocknya, menyimpan semua data-data penting, dan mematikannya setelah itu.
"ga..., besok libur kan"
"sabtu, ya libur lah.." jawab Gadis menoleh sekilas pada Hanbin, merasa bingung dengan perkataan random sang atasannya ini.
"nikmatin waktu liburan lo" ucap Hanbin dan kini bangkit berdiri membawa macbocknya kearah dalam ruangannya sendiri, membuat Gadis kembali menoleh dan menatap punggung pria itu bingung, dia merasa tidak salah dengar, nada Hanbin terkesan mengiba padanya.
