Haiii....
jangan lupa vote dan komennya, thank you..
"lo gapapa kak?" pertanyaan ketiga kali Haruto sejak mereka keluar gedung waiji pada Gadis yang berada disampingnya ini.
"ga rutoo.." jawab Gadis dengan nada lemasnya, seminggu ini ia merasa lelah dan mual yang luar biasa menyiksa tubuhnya, ingin memeriksa kedokter, namun masih belum ada waktu yang pas hingga saat ini, apalagi sekarang ia harus pergi dengan Haruto menemui klien mereka di daerah Kemang, Jakarta selatan.
"ke rumah sakit aja yukk kak, gua takut liat lo begini" nada khawatir Haruto membuat Gadis menoleh pada pria itu dengan tatapan terkejut, pasalnya ia jadi mengingat Jihoon mendengar nada itu.
Pria yang menghubunginya minggu lalu itu tidak lagi menghubunginya setelah malam itu. Tidak ingin munafik, Gadis sebenernya merindukan pria itu teramat sangat, namun gengsi dan ketakutan terhadap masalalunya menghalangi keinginannya untuk menghubungi pria itu lebih dulu.
"kak" panggilan dari sampingnya, membuat Gadis kini mengerjap lambat menatap manik junior barunya itu.
"ketemu klien dulu deh, baru nanti tolong mampir ke klinik deket deket situ aja yaa too" ucap Gadis lalu memejamkan matanya menahan mual dan memilih menyender pada jendela mobil.
"pake sabuk lo kak" nada lembut Haruto membuat Gadis semakin memejamkan matanya saja, ia berharap tidak gila saat ini, tapi dalam pikirannya kini terisi Jihoon yang ada disampingnya tengah mengendarai mobil dengan sebelah tangan pria itu pada persneling dan sebelah tangannya lagi memegang stir mobil.
Menginjak rem saat berada dilampu merah, Haruto kembali menoleh pada Gadis yang tidak menghiraukan ucapannya, maka dengan inisiatifnya sendiri, ia bergerak pelan melewati tubuh seniornya itu, mengambil pengait sabuk pengaman, Haruto menoleh saat merasakan Gadis bergumam samar "ji..", bisa Haruto lihat dahi Gadis yang mengeluarkan peluh serta pejaman mata seniornya itu yang semakin rapat, seolah tengah merasakan sesuatu dalam tidurnya.
"kak" panggil Haruto sekali lagi serta mengambil jarak sedikit, agar Gadis tidak terkejut dengan jarak mereka saat membuka matanya nanti.
Kembali tidak dihiraukan, Haruto dengan enggan menyentuh punggung tangan Gadis yang berada diatas paha seniornya itu. Menepuknya perlahan lalu kembali memanggil nama seniornya, Haruto melihat Gadis hanya menggeleng pelan dan semakin terdengar gumamannya yang kembali menyebutkan Ji..., siapa ji? Jihoon maksudnya?, batin Haruto dengan dahi berkerutnya.
Melihat lampu yang kini sudah berubah menjadi hijau, Haruto mendorong persneling lalu kembali melajukan mobil walau sesekali melirik Gadis yang belum juga bangun.
Menepikan mobil pada parkiran minimarket, Haruto langsung saja menoleh pada Gadis dan kini mengguncang pelan bahu seniornya itu.
"kak, bangun.."
KAMU SEDANG MEMBACA
Having a Baby - Park Jihoon (End)
Fanfiction"Gua pengen hamil,tapi ga mau nikah jii" - Gadis "Lu bilang pengen hamilkan?ayoo" - Jihoon #1. Jaehyuk - 27/10/21 ❤ #1. Junkyu - 16/12/21 💕