Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jam istirahat adalah yang paling dinanti oleh semua orang,tak terkecuali Gadis dan anak-anak divisi IT,rela meninggalkan pekerjaan bertumpuknya demi mengisi perut yang sudah meronta kelaparan.
Berjalan beriringan bersama Hanbin,Ajun dan Jinan. Gadis sama sekali tidak merasa risih ketika mendapat tatapan tidak mengenakan dari beberapa karyawan perempuan yang terang-terangan menunjukan ketidak sukaan mereka terhadap dirinya. Yaa... Gadis tau pasti jika mereka iri karena dirinya bisa dengan mudahnya dekat dengan para pria idaman karyawan kantor. Siapa yang tidak suka Hanbin,walaupun pria itu sudah memiliki tunangan,tapi jiwa kepemimpinan serta parasnya yang lumayan tampan membuat beberapa wanita dikantor rela menjadi selingkuhannya,tau darimana Gadis? Tentu tau dari Hanbin sendiri,karena pria itu sering bercerita ketika dimeja panjang ruangan mereka,bagaimana dia sering mendapat pesan dan segala macamnya dari wanita wanita berbeda divisi,tak jarang memicu keributan dengan tunangannya sendiri,siapa tunangannya?Dahyun, dari divisi Hrd,dan Gadis sama sekali tidak tau tentang jabatan tunangan temannya itu,walau mereka satu kantor.
Jinan dan Ajun adalah yang paling gampang didekati,tapi mereka tidak sepenuhnya merespon semua pesan dari beberapa wanita kantor,pasti yang paling cantik versi mereka baru dibalas,meski Jinan sendiri sudah memiliki istri,yaa...istrinya seorang perawat salah satu rumah sakit,lumayan cantik dan manis,siapa namanya? Yooah,memang dasarnya Jinan ini buaya,Gadis saja sering menjadi target bahan gombalannya. Dan untuk Ajun,Gadis tidak terlalu tau tentang pria itu,karena selain jarang membicarakan hal pribadi,Ajun lebih senang menyendiri dan sibuk dengan dunianya sendiri,apalagi kalau bukan Game, jadi Gadis rasa,pacar Ajun itu ada didunia game,karena pria itu akan tertawa dan berbicara sendiri selagi memandangi layar monitor atau ponselnya.
Memasuki kantin kantor yang hari ini lumayan ramai,Gadis menyenggol Hanbin hingga pria itu menoleh padanya.
"kenapa?" tanya Hanbin dengan pandangan kembali menelusuri isi kantin,bermaksud mencari tempat duduk untuk mereka berempat.
"gua aja yang nyari tempat,nitip aja kaya biasa" jawab Gadis menyerahkan selembar uang lima puluh ribuan lalu pergi meninggalkan teman-temannya itu kearah meja kosong yang berada disudut kantin.
Mendudukan dirinya,Gadis sempat mendengar obrolan karyawan perempuan dibelakangnya,tengah membicarakan Jihoon yang tadi pagi masuk ke lift presdir bersama Rose,mendengar itu membuat Gadis kembali memikirkan pria itu yang belum ada masuk keruangan mereka,sejak dirinya pergi bersama Rose pagi tadi hingga makan siang ini.
"jangan ngelamun,kesambet baru tau rasa lo" suara pria dari sampingnya. Membuat Gadis menoleh cepat dan menemukan Ben membawa nampan,kini duduk disebrangnya dan menaruh nampan yang berisikan sepiring nasi dan lauknya serta segelas es teh manis diatas mejanya.