"aku dimana?" pertanyaan pertama Gadis saat terbangun dan merasakan remuk pada tubuhnya, belum lagi kaki tangannya yang penuh dengan balutan perban, remaja 14 tahun itu bingung ketika mendapati wajah asing seorang pria bersama seorang wanita dan anak laki laki sepantaran dengannya disamping brankar.
"kamu dirumah sakit sayang" ucap pria asing itu lalu kini mengusap lembut kepala Gadis yang tidak diperban, perlahan ia mengerutkan dahinya, mencoba mengenali pria disampingnya, namun nihil... ia benar benar tidak tau siapa ketiga orang disampingnya ini.
Pusing yang menderanya serta ngilu yang dirasakan dibagian tangan dan punggungnya, Gadis memejamkan matanya sesaat namun tersentak saat mengingat kilasan balik sebelum ia ada disini, ia hanya mampu mengingat disaat mobil yang dikendarai papahnya terbalik dan melihat begitu banyak darah pada kepala mamah serta papahnya, Gadis tidak mengingat bagaimana kecelakaan itu bisa terjadi.
"Mamah papah..." lirihnya saat membuka kembali kelopak matanya dan kini bertemu pandang langsung dengan anak pria yang seumurannya itu.
"kamu koma 3 hari dis, jasad kedua orangtua kamu sudah dimakamkan karena terlalu hancur" jelas pria asing seumuran papahnya itu yang membuat Gadis mencengkram erat selimut yang dipegangnya, airmatanya mulai mengalir seiring dengan denyut jantungnya yang terasa menyesakkan.
"kalian bohongkan? mamah sama papah masih hidup? Gadis ga mungkin ditinggalin sendiri?" suara Gadis terdengar begitu gemetar hingga tak lama tangis anak itu pecah seketika, ia meraung memanggil kedua orangtuanya.
"GA MUNGKIN, PAPAH MAMAH GA MUNGKIN NINGGALIN GADIS, MEREKA PASTI-"
"Diss..." Jihoon menggoyangkan tangan wanita didepannya ini dengan pelan, melihat Gadis yang tampak tidak tenang dalam tidurnya, belum lagi keringat yang berembun didahi wanita itu padahal jelas AC dikamar ini masih dalam keadaan hidup.
"mah... pahh" igau wanita itu yang membuat Jihoon akhirnya terduduk dan kini kembali menggoyangkan bahu Gadis lagi.
"Dis... sayang, ey... bangun dulu, diss"
"mah" kini igauan itu menjadi tangisan yang membuat Jihoon terkejut bukan main, ditariknya tubuh Gadis agar terduduk lalu mendekapnya erat, pria itu perlahan menepuk punggung Gadis seraya membangunkannya.
"diss, bangun..." Jihoon dapat merasakan kini tangis Gadis mereda dan tubuhnya didekap begitu erat.
"mimpi buruk yaa?" tanya pria itu begitu lembut lalu mengecupi samping kepala Gadis.
"kenapa gua sampe sekarang ga inget gimana kecelakaan itu bisa terjadi" isak tangis Gadis kembali mengudara, membuat Jihoon melepas dekapannya lalu membingkai wajah Gadis dengan kedua telapak tangannya.
"apa yang lu inget?"
"gua cuma inget mobil itu kebalik ji... ngeliat gimana nyokap sama bokap gua yang berdarah kepalanya, dan bangun bangun gua udah dirumah sakit jakarta, om yuta bilang gua koma 3 hari"
KAMU SEDANG MEMBACA
Having a Baby - Park Jihoon (End)
Fiksi Penggemar"Gua pengen hamil,tapi ga mau nikah jii" - Gadis "Lu bilang pengen hamilkan?ayoo" - Jihoon #1. Jaehyuk - 27/10/21 ❤ #1. Junkyu - 16/12/21 💕