18

6.5K 675 227
                                    

❤ Hai ❤

Jangan lupa Vote dan Komennya :)

.

~Happy Reading~

Menatap serius layar macbocknya, Gadis mendesah kesal karena perkerjaannya belum juga ada tanda tanda bisa diselsaikan sore ini, padahal tubuhnya sudah lelah bukan main setelah pagi tadi mengikuti Hanbin meeting dengan klien baru yang akan menggun...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Menatap serius layar macbocknya, Gadis mendesah kesal karena perkerjaannya belum juga ada tanda tanda bisa diselsaikan sore ini, padahal tubuhnya sudah lelah bukan main setelah pagi tadi mengikuti Hanbin meeting dengan klien baru yang akan menggunakan jasa mereka membuat website untuk perusahaannya yahh kurang lebih seperti theblacklabel lah.. accompany profile again.

"diss..." panggil Jinan dari meja panjang dengan gerakan tangan melambai, membuat Gadis mau tak mau kini menatapnya walau dengan pandangan malas.

"kalo lo bercanda, gua lempar pake pulpen ya nan" ketus Gadis mengingat beberapa saat lalu Jinan juga memanggilnya namun hanya untuk membahas lelucon pria itu tentang istrinya.

"ck, itu ada telpon, gua sambungin ke lo yaa" balas Jinan sembari menunjuk telpon yang kini berada digenggamannya.

"siapa?" tanya Gadis was-was.

"udah angkat aja"

"tap-" Gadis terdiam seketika, saat dering telpon dimejanya kini berbunyi.

"angkat" titah Jinan menatapnya lekat.

"ck" berdecak, Gadispun dengan ogah-ogahan mengangkatnya.

DEG

wanita itu menelan ludahnya kasar, ketika mendengar suara yang baru saja menyapanya ini.

'disss'

'Jihoon' gumam Gadis dalam hatinya

'kenapa lo ga bale-' belum selesai pria itu berbicara, Gadis segera menutup telpon itu dengan cepat.

"kok lo tutup?" tanya Jinan menyelidik, ketika melihat tingkah Gadis barusan.

"sekali lagi gua bilang ya sama lo dan lo jun.." Gadis menatap Ajun dan Jinan secara bergantian, kebetulan kedua pria itu saat ini berdampingan di meja panjang.

"kalo Jihoon telpon dan nyari gua, bilang gua ga ada atau alasan apapun, gua ga mau diganggu, ngerti lo" Gadis kini mengambil bungkus rokoknya yang berada dilaci, dan bangkit berdiri meninggalkan pekerjaan serta tatapan bingung teman-temannya itu dengan tampang kesalnya.

Menghentakan kakinya penuh kekesalan, Gadis melangkah menuju lift dan turun kelantai dasar, tidak peduli lagi dengan pekerjaannya yang belum selesai, nyatanya yang ia butuhkan saat ini adalah udara segar dan menghisap nikotinnya, berharap rasa marah, kesal dan pusing yang menderanya akibat mendengar suara pria yang meninggalkannya seminggu lalu itu, hilang bersamaan dengan kepulan asap yang akan ia buat setelah ini.

"bu, kopi hitamnya satu yaa" pinta Gadis ketika sudah sampai ke warung kopi depan gedung, tidak ada karyawan lain seperti jam istirahat, yang ada saat ini hanya bapak bapak ojek online yang tengah berkumpul didepan warkop, dan tadi ada yang sebagian bersiul menggodanya.

Having a Baby - Park Jihoon (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang