Part 3

11.3K 799 2
                                    

Setelah melaksanakan sholat isya Arina segera mengerjakan tugas yg sudah diberikan oleh dosennya. Sementara Amel sendiri dia sedang makan sambil menonton kartun kesukaannya, walaupun Amel sudah besar tetap masih suka kartun ko emang kalian enggak apa hahahaha.

Dering Hp Arina membuat ia menghentikan aktivitasnya dan segera menggeser tombol hijau yg ternyata Bundanya sendiri menelfon.

"Assalamualaikum Kak" ucap Bunda

"Waalaikumsalam Bund, ada apa?" Tanya Arina

"Enggak Bunda cuma mau denger suara anak perempuan Bunda" gurau Bunda

Arina hanya cengengesan saja

"Oh iya sekalian Bunda mau memberi tahu saja, itu adekmu katanya mau mondok di Pesantren apa dek namanya?" Ucap Bunda

"Al-Faruqiyah Bund" timpal Arya

"Oh iya Al-Faruqiyah"

"Loh tumben minta mondok, kenapa gak dari dulu Bund. Udah besar gini emang masih boleh yah?" Tanya Arina

"Boleh lah yakali mau belajar agama masa dilarang" ketus Arya

Arina yg sedikit terkejut bagaimana adeknya bisa mendengar ia berbicara, apa mungkin Bundanya meloudspeaker, ah yasudah gak masalah si.

"Oh yaudah Kakak kan cuma nanya doang" ucap Arina

"Oh iya Bund Ayah mana ko tidak ada suaranya?" Tanya Arina

"Ayah masih belum pulang Kak, katanya ada metting" jawab Bunda

"Oalah gitu Bund"

"Gimana kabarmu sehat kan Kak?" Tanya Bunda

"Alhamdulillah sehat Bunda, Bunda Ayah sehat juga kan?" Tanya balik Arina

"Alhamdulillah Kak sehat kok"

"Arya gak ditanyain kabar juga Kak?" Cletuk Arya

"Gak ah buat apa" canda Arina

"Dihh nyebelin lo" ketus Arya

"Hahahaha, iyaiya bercanda adekku sayang" jawab Arina

"Berangkat ke pondoknya kapan dek?" Tanya Arina

"Lusa si Kak katanya" bukan Arya yg menjawab melainkan Bundanya

"Loh Arya nya mana Bund" tanya heran Arina

"Mau Ambil minum katanya"

"Oh gitu, emang udah selesai ujian yah Bund?" Tanya Arina

"Baru kemarin selesai ujian Kak, yaudah Bunda matiin yah Kak takut ganggu kamu barangkali lagi ngerjain tugas" ucap Bunda

"Eh iya Bund" balas Arina

"Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam"

Sementara di ndalem Pesantren Al-Faruqiyah satu keluarga sedang berbincang bincang ria

"Abi Zalfa pengin keluar beli jajan" rengek Zalfa putri bungsu Abi Ali

"Udah malam udah pada tutup warungnya" ucap lembut Abi sambil mengelus khimar putri bungsunya itu.

"Tapi warung mbok Inah belum tutup Abi" ucap Zalfa sambil memasang muka memelas

"Yaudah ayo sama mas aja" Ajak Zaffar

"Yeeeee" girang Zalfa

"Aku ikut ya mas" ucap Zahra

"Yaudah ayoo" Kata Zaffar

"Abi Umi kita pamit dulu yah" ucap Zaffar sambil bergantian menyalimi tangan Abi dan Umi. Zalfa dan Zahra pun mengikuti kegiatan Zaffar.

"Iya hati-hati mas, jaga adek adek mu" ucap Umi

"Iya mi siap" ujar Zaffar

"Assalamualaikum" ucap berbarengan kakak beradik itu.

"Waalaikumsalam" jawab Umi Abi

Zaffar memang sangat menyayangi adik adiknya, sifat dingin Zaffar mendadak mencair ketika berbicara dengan Abi dan Umi, walaupun sesekali agak dingin ketika berbicara dengan Zahra maupun Zalfa.

Ketika Zaffar keluar dari area ndalem masih ada beberapa santri yg masih berlalu lalang dan sesekali menyapa keluarga ndalem itu, sedangkan Zahra dan Zalfa hanya mendudukan pandangannya saja.

......

Tepat hari ini Arya akan mendaftarkan diri di Pondok Pesantren Al-Faruqiyah yg sudah pasti diantar oleh Ayah, Bunda dan Arina.

Keluarga Ayah Samsul berjalan menuju ndalem untuk bersilaturahmi terlebih dahulu ke Kyai Ali.

"Assalamualaikum" ucap Ayah

"Waalaikumsalam" jawab Zaffar

"Ayo mari duduk dulu, saya panggilkan Abi terlebih dahulu" tutur Zaffar

"Oh iyah makasih" ucap Ayah

"Eh ada tamu toh" kata Abi

"Nggih kyai, ini mau mengantar putra bungsu kami yg berniat memperdalam ilmu agama di pesantren ini" terang Abi

Zaffar yg ikut duduk disebelah Abi merasa tidak asing deng sosok perempuan yg ada dihadapannya ini, bukannya Zaffar kepo atau bagaimana memang ini kebiasaan Zaffar selalu mendampingi Abinya ketika ada tamu. Terkadang Abinya juga yg meminta sendiri.

Zaffar yg sedari tadi memandanh sosok perempuan tersebut yg sedang menunduk tiba-tiba dikejutkan dengan tepukan pelan dibahunya.

"Mas bisa antar Arya dulu ke asrama putra" ucap Abi

"Eh iya Abi, ayo dek" ajak Zaffar

Arya langsung berdiri dan mengikuti Zaffar dari belakang, terkadang memang seperti ini Zaffar yg mengantar santri baru yang akan menambah ilmu di pesantren Abi nya.

Tetapi biasanya Akmal lah yg akan mengantar santri baru, dikarenakan Akmal sedang mendokumentasi kegiatan para santri dihari libur, jadi Zaffar sendiri yg mengantar Arya.



My ZaujiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang