Part 39

8K 615 36
                                    


Happy reading....

Zaffar berjalan mendekati Arina yg tentu saja membuat jantung Zahra semakin berdetak kencang, sejujurnya ia takut jika nanti Zaffar akan marah padanya

"Yasudah Umi pamit keluar dulu ya nduk"

"Nggih Umi" jawab Arina dan juga Zaffar

Zahra berdiri hendak menyusul Umi, sebenarnya hanya alasan saja si biar nanti gak kena amukan Zaffar hehehe "Eh eh Umi, Zahra ikut"

"Ndak boleh, jelasin dulu sama mas mu" ucap Umi, kemudian Umi meninggalkan kamar Zaffar dan Arina

"Kenapa?" Tanya Zaffar pada Zahra yg tak mengerti dengan maksud perkataan Umi

"Em em itu mas-" belum juga Zahra melanjutkan perkataannya sudah dipotong oleh Arina

"Ndakpapa kok mas" ujar Arina

"Mas gak nanya kamu dek" suara Zaffar yg mulai agak ngeri didengarnya

Arina menghela nafasnya, "iya maaf"

"Jelasin"

"Sebelumnya Zahra minta maaf ya mas, em itu sebenarnya mbak Rina tadi aku yg ngajak keliling asrama putri" lantang Zahra sembari mendudukan kepalanya dan memainkan jari-jari tangannya

"Kenapa?" Pertanyaan Zaffar membuat Zahra memberanikan diri untuk menatap kedua mata mas nya itu

"Kenapa apanya?" Tanya balik Zahra yg memang tidak mengerti apa yg sedang dimaksud oleh Zaffar

"Malah nanya balik, kenapa kamu ajak mbak mu keliling asrama yg notabenya cukup luas. Gak liat kondisi apa gimana atau mungkin malah ndak tau mbak mu sedang mengandung calon anak mas yg sekaligus ponakanmu sendiri, kalau ada apa-apa kamu mau yg tanggung jawab semuanya" Zaffar mengeluarkan suara bernada ketus sekaligus dingin yg membuat pendengarnya bergidik ngeri termasuk Zahra dan juga Arina

Tangan Arina terulur untuk sekedar menggenggam tangan Zahra,

Zahra kembali mendudukan kepalanya, "iya mas Zahra minta maaf" Zahra tidak heran mengapa Zaffar mengeluarkan perkataan yg cukup panjang, yg biasanya hanya berbicara dengan irit atau bahkan hanya seperlunya saja

"Jangan dilulang!" Perkataan Zaffar yg penuh penekanan

"Iya mas"

Arina menepuk pelan punggung tangan Zahra, ia berharap bisa menenangkan Zahra

"Sekali lagi Zahra minta maaf ya mas mbak" ucap Zahra

"Iya ndakpapa ra" jawab Arina, sedangkan Zaffar ia hanya berdehem saja

Zaffar menaruh obatnya di nakas dekat ranjang dan kemudian ia berjalan menuju kamar mandi

"Maaf ya mbak"

"Ih kamu ini minta maaf terus kaya lebaran aja" ujar Arina yg berusaha mencairkan suasana

Zahra tersenyum dan kembali memeluk tubuh Arina, rasanya bersyukur mempunyai kakak ipar seperti Arina

Zaffar yg baru saja keluar dari kamar mandi melihat interaksi istrinya dengan adik kandungnya ia meraskan kehangatan antara Arina dan Zahra, "ngapain peluk-peluk" ujarnya

"Yee pelit amat" kata Zahra yg sudah mulai kembali dengan sifat aslinya

"Keluar sana"

"Ih ngusir lagi, Zahra keluar dulu mbak" pamitnya pada Arina

"Iya ra" jawab Arina

☆☆☆

Malam harinya Zaffar telah selesai melaksanakan sholat isya berjamaah di masjid pesantren ia menyempatkan mengobrol dengan Akmal dan Aris serta ada beberapa santri juga yg ikutan gabung, termasuk dengan Arya adik iparnya

My ZaujiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang