Part 11

10.5K 878 3
                                    

Hari ini Arina akan menyandang status Istri, Arina sendiri belum mengetahui siapa pemuda yg akan berjabat tangan dengan sang Ayah. Banyak sekali pertanyaan dibenak Arina mengenai pemuda tersebut.

Arina yg telah selesai dimake up dan menggunakan baju pengantin syari islami hanya saja ia tidak menggunakan cadar.

"Masya Allah putri Bunda" puji sang Bunda

Arina hanya tersenyum malu menanggapi

"Kakak ingat selalu pesan Bunda, sebentar lagi Kakak akan menjadi seorang istri dan sudah pasti dalam rumah tangga ada aja masalah yg menimpa apapun masalahnya Bunda yakin Kakak pasti bisa mengatasinya. Bunda harap Kakak bisa menjadi lebih dewasa menanggapinya, ingat surga Kakak ada pada Suami" jelas Bunda

"Kakak minta maaf yah Bund, barangkali Kakak punya salah sama Bunda Ayah, mengecewakan Bunda Ayah, doakan Kakak Bund biar bisa patuh pada Allah dan Suami Kakak" jawab Arina dengan meneteskan air matanya.

"Pasti Kak, pasti Bunda doain yg terbaik untuk Kakak" ujar Bunda yg kemudian mendekap Arina.

"Loh ko malah pada nangis si" cletuk Arya yg tiba-tiba saja masuk ke kamar Arina.

"Ganggu aja" ketus Arina

"Sudah sudah kalian berdua ini gak ada perubahan ya" tegur Bunda

Arina dan Arya hanya saling pandang dan tertawa bersama.

"Itu Bund akad nya bentar lagi dimulai" ujar Arya

"Biar Arya yg nyalain layarnya" ucap Arya sembari menyalakan layar yg telah menampilkan sederet keluarga besarnya.

Arina tidak sengaja melihat Zahra diantara kerumunan itu. Arina berfikir kenapa Zahra ada disini, siapa sebenarnya calon suami ku. Arina tidak bisa melihat jelas wajah calon suaminya karena memang sengaja ditutup oleh tangan Arya.

Dan parahnya lagi waktu Ayah akan mengucapkan nama mempelai laki lakinya dengan sengaja Arya mengecilkan suara volumenya, Arina yg melihat itu sudah geram dan hanya menatap tajam adeknya.

SAH

Hanya kata itu yg bisa Arina dengar, benar benar si Arya gada akhlak memang.

tok tok tok

Terdengar suara ketukan pintu kamar Arina, sudah dapat dipastikan yg mengetuk pintunya tak lain adalah suami Arina. Arina merasa pipinya mulai memanas.

Arya yg segera membuka pintu dan alangkah terkejutnya Arina melihat Zaffar yg sedang berjalan menghampirinya.

Deg

"Kak Zaffar" batin Arina

"Arya ayo keluar dulu" ajak Bunda

Arina yg masih tidak percaya, apakah ini mimpi atau hanya khayalan Arina saja.

"Kenapa? Ini bukan mimpi atau khayalan" jawab Zaffar

Arina hanya terpenganga bagaimana Kak Zaffar bisa mengetahui apa yg sedang difikirkannya, apakah ia cenayang. Setau Arina kalau seorang gus bukannya kebanyakan nikahnya juga sama ning yah, kan sama-sama keturunan kyai. Lah ini Arina tidak dari keturunan kyai tapi kenapa Kak Zaffar malah memilih menikah dengannya.

Zaffar yg melihat gerak gerik istrinya hanya menggelengkan kepala saja.

Zaffar menjabarkan tangan kanannya dengan maksud agar Arina menyalimi tangannya.

"Ehm" suara deheman Zaffar yg membuyarkan lamunan Arina

Arina yg tampak bingung, dan seketika ia tau maksud Zaffar ini.

Zaffar langsung membacakan doa ke ubun ubun Arina.

اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ مِنْ خَيْرِهَا وَخَيْرِ مَا جَبَلْتَهَا عَلَيْهِ ، وَأَعُوْذَ بِكَ مِنْ شَرِّهَا وَشَرِّ مَا جَبَلْتَهَا عَلَيْهِ

Artinya: "Ya Allah, sesungguhnya aku meminta kepadaMu kebaikannya dan kebaikan yang Engkau ciptakan atasnya dan aku berlindung kepadaMu dari kejelekan atas yang Engkau ciptakan." 

Zaffar mengulurkan tangannya untuk menggandeng Killa keluar, Killa awalnya sedikit ragu untuk menerima uluran tangan Zaffar, namun Zaffar yg menuntun tangan Killa perlahan agar bisa menerima uluran tangannya.

Deg deg

Sesuatu berdesir dihati Zaffar maupun Killa bahkan ritme jantung keduanya pun berdetak lebih kencang.

....

Setelah acara selesai Killa terlebih dahulu masuk ke kamar, karena Zaffar masih mengobrol dengan Ayah dan Abi.

Killa yg sedang menghapus make up yg masih menempel diwajahnya mendadak berhenti melakukan aktivitas itu karena suara pintu kamar yg perlahan membuka dan menampilkan punggung Zaffar yg sedang menutup pintunya kembali.

Canggung itulah yg Killa rasakan, masa bodo Killa melanjutkan aktivitasnya untuk menghapus make up. Zaffar yg tengah duduk di tepi ranjang sambil memperhatikan istrinya yg sedang menghapus polesan diwajah.

Killa yg melihat Zaffar memandanginya dari pantulan cermin, pipi nya mendadak merona, Zaffar yg menyadari itu hanya terkekeh.

"Ke-kenapa?" Tanya jelas Killa

"Tidak" singkat Zaffar

Killa hanya mencibirkan bibirnya,

Killa bangkit dan segera menuju kamar mandi untuk membersihkan badannya.

....

Jangan lupa klik bintangnya ya temen temen, biar author tambah semangat ngetiknya >.<

My ZaujiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang