Part 2

12.2K 829 2
                                    

"Woyy Rina tumben sedikit telat datangnya" cletuk Rendi salah satu anggota organisasi juga

"Noh gara-gara mereka berdua jalannya kaya siput" jengkel Arina

"Bukannya jalan kita yg kaya siput, kamunya aja yg kecepeten rin" tegas Raya

Arina hanya menatap tajam Raya yg sedari tadi memang sudah membuat jengkel saja.

"Stt diem weh kak Zaffar lagi otw sini" cletuk Risma yg memang sedari tadi mengintip didepan pintu untuk memantau, eh dah kaya detektif aja Ris.

"Itu diberesin dokumen-dokumen yg masih berantakan, pulpen nya juga ihh dah tau paketu gak suka kalau ada barang yg berserakan" tegas Novita

Kemudian mereka bergegas menata barang yg emang sedari tadi berserakan, emm bisa dibilang kaya kapal pecah.

"Assalamualaikum" ucap Zaffar dan Akmal berbarengan, asal kalian ketahui sebenarnya Akmal menjabat sebagai wakil ketua yg kadang menggantikan Zaffar ketika Zaffar ada keperluan mendadak.

"Waalaikumsalam" jawab serentak

"Baik jadi gini......" Zaffar menerangkan maksud diadakannya rapat.

Seluruh anggota hanya menyimak penjelasan Zaffar dan ada pula yg mengajukan beberapa pertanyaan sesekali.

"Baik rapat sudah selesai, saya akhiri wassalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh" ucap Zaffar sambil membereskan beberapa dokumen yg ada di meja.

"Waalaikumsalam warahmatullahi wabarokatuh" Jawab serentak anggota

Kemudian Zaffar dan Akmal bergegas untuk meninggalkan ruangan tersebut karena memang mereka berdua ada kelas sehabis rapat.

"Langsung pulang ke pesantren ta?" Tanya Arina

Novita salah satu santri di Pondok Pesantren Al-Faruqiyah selain santri Novita juga saudara sepersusun Zaffar.

"Iya rin, mau ikut kamu?"

"Lain kali aja dah" Jawab Arina

"Yah kenapa? Biasanya juga mampirkan? Bukannya sering ketemu sama Zahra juga? Tanya Novita

"Ah iya tapi nanti aja deh mampirnya" jawab asal Arina

"Yaudah aku duluan ya temen temen" pamit Novita

"Oh iya ta" Jawab Amel

"Hati-hati taa" jawab serentak

Novita hanya tersenyum.

Sementara ditempat lain yg dimana Zaffar dan Akmal yg sudah keluar dari kelasnya karena memang tidak jadi ada kelas dikarenakan dosen yg seharusnya mengajar ada urusan mendadak.

"Tau gini tadi gak usah terburu-buru" ucap Akmal

"Gak tau apa gw lagi mager magernya keluar" cletuk Fahri

"Iya setuju ane sama nt ri" timpal Aris

Zaffar hanya menyimak saja, karena memang mau bicara apa juga ia tidak tau lagian juga tidak terlalu penting untuk membicarakan hal-hal semacam itu, lagian dosennya juga memang ada urusan mendadak ko kenapa juga harus mengghibahi dosennya itu. Bukannya ghibah juga mempunyai dosa tersendiri.

Oh iya Aris termasuk santri juga di Pondok Pesantren Al-Faruqiyah berbeda dengan Fahri yang hanya mengekost di deket Universitas saja, Fahri asal Jakarta entah kenapa memilih kampus yang dibilang jauh dari kota kelahirannya.

Zaffar POV

Sedari tadi saya memang hanya menyimak pembicaraan yang bisa dibilang ghibah, pemandangan didepan saya lebih menarik daripada harus ikut membicarakan dosennya sendiri.

Dimana tidak jauh dari jarak saya, saya melihat tiga orang perempuan yang sedang asik mengobrol, saya hanya memperhatikan satu perempuan yg sudah lama saya kagumi dan yg selalu menghantui fikiran saya.

Author POV

"Astaghfirullah" ucap Zaffar

"Loh kenapa far?" Tanya Fahri

"Ah tidak" datar Zaffar

"Ane tau gus pasti-" belum sempet Aris melanjutkan bicaranya sudah dipotong oleh Zaffar

"Gausah mikir macem macem" potong Zaffar

"Jadi kapan gus Zaffar?" Goda Fahri

Zaffar hanya mengangkat salah satu alisnya sebagai jawabannya

"Mengkhitbah seseorang yg membuat seorang Zaffar mendadak beristighfar tadi" Ledek Fahri

Zaffar hanya menatap tajam Fahri yg memang notabenya suka menggoda dirinya berbeda dengan Akmal dan Aris, memang Akmal dan Aris jarang menggoda dirinya tetapi sekali menggoda beuhh langsung bikin Zaffar salting saja.

"Hahahaha" Akmal, Fahri dan Aris hanya ketawa saja melihat tingkah Zaffar yg memang kadang agak aneh.

......

My ZaujiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang