Part 21

10.2K 703 0
                                    

Pagi ini entah secara kebetulan Arina dan Zaffar tidak ada kelas, alhasil Zaffar disuruh Abi untuk mengajar di pesantren sedangkan Arina ia lebih memilih di dapur bersama santriwati yg membantu keluarga ndalem,

tok tok tok

"Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam"

"Nak Fahri" ucap Umi, iya dia adalah Fahri sudah menjadi kebiasaan Fahri jika sedang tidak ada kelas ia berkunjung ke pesantren Al-Faruqiyah

"Nggih Umi" jawab Fahri sembari mengantupkan kedua telapak tangannya didepan dada dan badannya yg agak sedikit membungkuk,

"Cari mas Zaffar yah?" Tanya Umi

"Nggih Umi" jawab Fahri

"Kebetulan mas Zaffarnya lagi ngajar di pesantren mas" jelas Umi

"Oh yaudah Fahri pamit aja mi, mau ke asrama Aris saja" ujar Fahri

"Oh nggih silahkan" lembut Umi

"Assalamualaikum Umi" ucap Fahri

"Waalaikumsalam"

Ketika Fahri berjalan keluar tak disangka ia berpapasan dengan Zaffar

"Oyyyy" cletuk Fahri menghadang jalan Zaffar

"Yg sopan" ketus Zaffar

"Nggih gus, ngampurane" jawab Fahri

"Ngapain?" Tanya Zaffar, ya memang Zaffar sudah tidak heran kalau gak ada kelas Fahri sering mampir ke pesantren

"Biasa, kata Umi lu lagi ngajar far" ucap Fahri

"Hm" dehem Zaffar

"Terus ngapain ke sini? Bukannya ngajar ya" Tanya heran Fahri

"Tablet ketinggalan" singkat Zaffar

"Yaelah dah tua si jadi sering lupa" gurau Fahri

Zaffar tak berniat membalas perkataan Fahri, ia langsung masuk ke ndalem dan meninggalkan Fahri

"Ditinggal terus nasib nasib" cibir Fahri sembari mengelus dadanya, kemudian Fahri berjalan menuju asrama putra.

Tak sengaja Arina dan Zaffar berpapasan didepan pintu kamar mereka

"Loh mas udah selesai?" Tanya Arina

"Belum dek, mau ngambil tablet ketinggalan kan materinya ada disitu semua" jelas Zaffar

Arina bersyukur kini sifat dingin Zaffar ketika berbicara dengannya perlahan lahan mulai luruh,

"Oh gitu" singkat Arina, ia langsung membuka pintu kamar dan diikuti oleh Zaffar tak lupa juga menutupnya,

Zaffar berjalan menuju nakas yg ada dipinggir ranjang dan mengambil tabletnya,

"Yaudah mas mau ngajar dulu dek" pamit Zaffar

"Iya mas, semangat!" Ucap Arina

Zaffar tersenyum dan mendekati Arina, ia mengecup pelan kening Arina dan langsung keluar kamar, Arina diperlakukan seperti itu ia tersenyum girang. Arina sebenarnya berniat mengganti khimarnya karena tadi tidak sengaja terkena noda kecap.

tok tok tok

"Nduk" panggil Umi

Setelah khimarnya ganti Arina langsung membuka pintu kamarnya,

"Dalem Umi, ada apa?" Tanya Arina

"Temenin Umi ke pasar yuk, kebetulan beberapa persediaan sayur dan teman temannya mau habis" jelas Umi

My ZaujiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang