Part 38

7.6K 643 26
                                    

Hai gaes maaf ya agak telat updatenya hehehe...

Author lagi sibuk sebagai mahasiswa baru ni hehehe...

Belum juga ospek tapi udah ngrasa pusing duluan. Ada yg sama dengan author gak?

Yasudah langsung saja silahkan dibaca...

Happy reading...

Setelah tadi diajak Zahra untuk berjalan hanya sekedar mengelilingi asrama putri kini Arina memutuskan untuk kembali ke ndalam, kakinya merasa pegal

Namun saat akan kembali ke ndalem ia tidak sengaja berpapasan dengan Arya,

"Habis kemana kak?" Tanya Arya

"Jalan-jalan keliling asrama putri" jawab Arina

Arya hanya menganggukan kepalanya, ia melihat wajah Arina yg tampak letih rasanya tak tega melihat kakaknya seperti ini

"Ayo aku antar ke ndalam" ajak Arya

Arina terkekeh tumben sekali adiknya menawarkan hal seperti ini,

"Gak usah ketawa kak" protes Arya, tanpa menunggu jawaban Arina, Arya langsung meletakan tangan Arina agar menggandeng tangannya

"Wah momen langka ini" ledek Arina

Arya tidak menggubris perkataan Arina, ia hanya fokus berjalan saja

Zaffar mengajak Fahri, Akmal dan juga Aris untuk masuk ke ndalam, eh sebenarnya bukan Zaffar yg mengajak namun Fahri memaksa untuk masuk ke ndalam, alasannya si karena pengin minta minum yg seger gitu

Namun saat hendak memasuki ndalem, Zaffar justru melihat Arina yg tengah menggandeng tangan Arya dengan raut wajah yg agak pucat, tentu saja itu membuat Zaffar khawatir. Ia langsung berjalan mendekati Arya dan Arina

"Kenapa dek?" Tanya Zaffar

"Ini loh mas kayaknya kakak kecapean" kali ini Arya yg menjawab pertanyaan Arina, ia sudah tidak tega melihat Arina dengan kondisi begini apalagi kakaknya kini tengah mengandung

Arina melepaskan tangannya dari Arya dan beralih menggandeng tangan suaminya,

"Yaudah mas, Arya pamit dulu" ucap Arya dan langsung diangguki oleh Zaffar

"Inget kak jangan terlalu kecapean lagi" Arina tersenyum, apakah ini Arya adik kandungnya atau bukan ya masa bukannya si orang wajahnya juga mirip Arya kok. Wkwkwk

Arya berjalan meninggalkan Zaffar dan Arina,

"Dari mana dek?" Tanya Zaffar

"Tadi habis keliling asrama putri mas"

"Ya Allah dek, kamu tau kan asrama putri bisa dibilang cukup luas? Ingat kata dokter jangan terlalu cape dek" omelnya

"Iya mas" pasrah Arina

Akmal, Fahri dan juga Aris tidak mengekori Zaffar saat gus nya tengah menyusul istrinya, mereka bertiga hanya memperhatikan interaksi Arya, Arina dan juga Zaffar

"Laki-laki itu siapanya Arina, kok berani bener menggandeng tangan istri gus nya, wah parah ni orang" kata Fahri, raut wajah Akmal dan Aris seketika terkejut apakah Fahri tidak mengetahui bahwa ningnya itu mempunyai seorang adik kandung yg juga mondok di pesantren milik Abi Ali,

"Loh nt gak tau emang?" Perkataan Aris membuat kedua alis Fahri mengerut seakan mempertanyakan apa yg tengah dimaksud oleh Fahri

"Itu Arya namanya, adik kandung ning Arina" jelas Akmal

"Lah iya? Arina punya adik ternyata"

"Gimana si nt masa gak tau" ledek Aris

Fahri melirik tajam Aris, "ya mana gw tau masa iya gw harus mewawancarai Arina. Gawat nanti diamuk Zaffar"

My ZaujiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang