Part 49

4.1K 301 19
                                    

Part kali ini lebih panjang dari part² sebelumnya loh

Happy Reading...

Hari ini adalah jadwal Arina kontrol ke dokter. Alhamdulillah sudah ada perubahan pada istrinya itu, sudah 5 hari ini dari kejadian waktu itu Zaffar masih bingung istrinya sudah memafkan ataukah belum

Kini Arina sudah mulai menjawab pertanyan-pertanyaan yg dilontarkan oleh Zaffar, seperti sekarang ini ia menanyakan tentang kondisi kandungannya tadi sehabis kontrol. Dan Arina pun menjelaskannya dengan lembut

Tak ada lagi percakapan antara keduanya, mobil yg hanya hening dengan wajah Arina yg menghadap ke arah jendela dan Zaffar yg kembali fokus menyetir. Ingin rasanya Zaffar kembali menanyakan dirinya sudah dimaafkan ataukah belum namun sepertinya waktu sedang tidak mendukung jadi ia urungkan niatnya itu

"Makan dulu ya dek" Zaffar melirik kilas Arina

Arina menjawabnya hanya dengan suara deheman saja, entah ia pun belum tau apakah hatinya telah sembuh ataukah belum. Ia juga menyadari bahwa telah mendiamkan Zaffar yg notabenya adalah suaminya sendiri, makanya dari 2 hari terakhir ini ia mulai membiasakan agar menjawab pertanyaan yg dilontarkan oleh Zaffar. Ingat hanya menjawab saja

Mobil yg ia tumpangi berhenti di salah satu restoran, ia turun dan berjalan dengan tangannya digenggam oleh Zaffar. Setelah memesan menu kini tinggal menunggu pesanannya datang saja

Tak ada percakapan antara keduanya, bahkan Zaffar pun bingung ingin menanyakan hal apalagi. Datang juga makanan pesanannya, mereka berdua menikmati makanan itu

Selesai sudah kegiatan itu, Zaffar dan Arina kembali melanjutkan perjalanannya. Oh iya Arina melupakan bahwa adik iparnya mengajak pergi nanti malam ia bahkan belum sempat izin dengan suaminya ini

"Gus" iya Arina kembali memanggil Zaffar dengan sebutan "Gus" berat hati rasanya, tapi hal itu lah yg menandakan bahwa Arina masih marah padanya

"Kenapa hm" Zaffar menjawab tanpa memandang Arina ya karena dirinya tengah fokus menyetir

"Nanti malam Zahra ngajak pergi" males basa basi Arina langsung to the point saja

"Kemana dek?" Jujur Arina bahkan belum tau kemana adik iparnya itu mengajak pergi

"Gak tau" Zaffar melirik kilas istrinya

"Kok?"

"Aku juga gak tau kemana Zahra akan mengajak pergi" jelasnya

Zaffar menganggukan kepalanya, dan keadaan menjadi hening kembali. Jadi Arina diizinkan keluar atau tidak ia pun tidak tau, benar-benar sangat kompak antara Zaffar dan Zahra yg menggantungnya dengan tak pasti

Sesampainya di pesantren Arina terlebih dahulu berjalan ke arah ndalem sedangkan Zaffar berjalan dibelakangnya, malang sekali nasib mu far far

Arina meletakan tasnya di tempatnya, ia dengan segera membersihkan make up yg tidak terlalu tebal yg telah menempel di wajahnya. Zaffar? Dia hanya duduk di tepi ranjang sembari memperhatikan kegiatan yg istrinya lakukan

tok tok tok

"Mbaaa" panggil Zahra

"Masuk ra" Zahra membuka pintu kamar Zaffar, mendekati Arina yg tengah berada di meja riasnya

"Jadikan nanti malam"

"Kemana?" Bukan Arina yg mengeluarkan suara namun Zaffar

Zahra mendekati Zaffar, "boleh ya mas" dengan wajah memelasnya berharap mas nya ini memberikan izin ke mba iparnya

"Kemana?" Tanyanya sekali lagi

"Ke Mall" Zaffar mengerutkan dahinya, "ngapain?"

"Sabar Zahra sabar" batin Zahra, sungguh ia merasa jengkel ketika berbicara dengan Zaffar greget itulah yg ada difikirannya

My ZaujiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang