Part 14

10.8K 802 1
                                    

Saat ini Killa, Zaffar dan juga Bunda sedang mengantar Abi, Umi, Arya dan Zahra ke depan, karena pagi ini Abi, Umi, Zahra dan Arya akan kembali ke pesantren, Ayah sudah berangkat di kantor katanya ada metting mendadak.

"Saya dan Abi pamit dulu ya bund" kata Umi

"Njeh Bu nyai, hati hati nggih dijalan" jawab lembut Bunda

"Nggeh" jawab Umi tersenyum

"Abi pamit dulu mas" pamit Abi pada Zaffar

"Nggih bi, hati-hati bi" ujar Zaffar sembari menyalimi tangan Abi

"Jaga mantu Umi, nduk nanti kalau Zaffar nakal laporan ya sama Umi" cletuk Umi pada Killa

Killa yg mendengar ucapan mertuanya itu hanya terkekeh saja, dan bergantian menyalimi tangan Abi dan Umi

"Tenang mi, menantu Umi aman" gurau Zaffar dan menyalimi tangan Umi

Killa tersenyum setelah mendengar apa yg telah Zaffar ucapkan tadi,

"Aku pamit dulu ya Bund" pamit Arya, Arya yg memutuskan untuk kembali ke pesantren karena akan melanjutkan hafalannya.

"Iya hati-hati nak, baik-baik juga disana jangan lupa jaga kesehatan" tutur Bunda sambil menyalimi tangan Bunda

"Pasti" jawab Arya

"Bunda, Zahra pamit dulu ya Bund" pamit Zahra pada Bunda sembari menyalimi tangan Bunda

"Iya sayang, hati-hati ya. Jaga kesehatan juga" tutur Bunda

"Siap Bund" jawab Zahra

"Mbak Rina, Zahra pamit dulu ya mbak, jangan kangen sama Zahra nanti juga ketemu" gurau Zahra sambil memeluk kakak iparnya itu

"Iya de, hati-hati ya" balas Killa

"Siap mbak, nanti kapan-kapan kita pergi ke gramedia bareng ya beli novel" cletuk Zahra yg perlahan melonggarkan pelukannya

"Insha Allah" jawab Killa tersenyum

"Kak, aku pamit dulu" ujar Arya sambil menyalimi tangan Killa

"Iya, jaga kesehatan" jawab Killa pada adik bungsunya itu

"Heem" respon Arya

Zahra dan Arya juga berpamitan kepada Zaffar,

....

Sekarang rumah mendadak menjadi sepi, yg biasanya ada canda gurau dari Zahra sekarang sudah tidak ada. Arina yg sedang duduk diayunan taman merasakan kalau ayunannya sedikit bergoyang menandakan ada seseorang yg ikut duduk disebelahnya.

"Mikirin apa dek?" Tanya lembut Zaffar

"Rasanya aneh aja mas mendadak rumah menjadi sepi gini" jawab lesu Killa

"Kan mereka pada pulang karna memang harus menjalankan kewajibannya dek" jelas Zaffar sembari mengelus pelan kepala Killa yg tertutup khimar.

"Hm iya si" singkat Killa

"Hadap sini, mas mau bicara penting nih" ujar Zaffar

Dengan gerakan cepat Killa langsung menghadap Zaffar, dengan berani Killa menatap kedua mata Zaffar

"Ada apa?" Tanya Killa

"Nggak cuma mau bilang, Anna uhibbuka fillah ya zaujati" jelas Zaffar

Killa segera mengalihkan pandangannya dan merasa pipinya yg mulai memanas,

"Loh pipimu kenapa de?" Tanya Zaffar sambil menahan senyumnya

"Ish gak tau ah" jawab Killa

Zaffar yg mendengar ucapan Killa hanya tertawa dan merengkuh tubuh sang Istri. Killa awalnya tersentak karena Killa belum terbiasa dengan sikap Zaffar yg suka tiba-tiba begini,

"Kak, eh Bunda ganggu yah" goda Bunda

Killa segera melepaskan pelukan Zaffar dan menghampiri sang Bunda, begitu pula dengan Zaffar yg mengekori Killa

"Ih apaan si Bund" jawab Killa malu-malu

"Bunda jadi nggak sabar gendong cucu" gurau Bunda

"Nanti ya Bund sedang Zaffar usahakan, doain Bund" jelas Zaffar

Killa refleks mencubit pinggang suaminya itu, bagaimana dia bisa berbicara seperti itu dihadapan Bunda.

"Aduh sakit dek" kata Zaffar

"Eh Bunda rapi bener, mau kemana?" Tanya Killa mengalihkan pembicaraan

"Oh iya ini Bunda mau ke kantor Ayah biasa mau ngirim makan siang buat Ayah" jelas Bunda

"Oh gitu Bund" singkat Killa

"Oh iya itu budhe udah siapin makan siang buat kalian berdua, Bunda makan siangnya di kantor bareng Ayah" ujar Bunda

"Iya Bund" jawab Zaffar dan Killa berbarengan

"Yaudah Bunda pamit dulu" kata Bunda

Killa menganggukan kepalanya dan segera menyalimi tangan Bundanya begitu pula dengan Zaffar

"Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam" jawab Zaffar dan Killa

....

Malam ini Killa berniat mengganti gamisnya dengan piyama, tapi tiba-tiba Hp nya berbunyi,

Amel is Calling

"Assalamualaikum rin"

"Waalaikumsalam, kenapa?" Tanya Arina heran kenapa sahabatnya menelfon ditengah malam begini

"Benerkan kamu istrinya Kak Zaffar" ucap Amel langsung to the point

"Ya Allah Amel aku kira ada kepentingan apa sampe kamu telfon aku ditengah malam begini" tutur Arina

"Hehehe selo rin selo, cuma mau memastikan aja si, kalau bener wahh selamat dong kedua sahabatku sudah menikah" ucap Amel

"Kamu kapan?" Tanya Arina

"Jadi bener kamu yg jadi istrinya Kak Zaffar?" Tanya Amel sekali lagi

"Iya Killa istri saya" bukan Killa yg menjawab melainkan Zaffar, Killa sampe terkaget bagaimana Zaffar bisa mendengar percakapan antara ia dan Amel, padahal Killa tidak merasa meloudspeaker panggilannya, sungguh tajam telinga suaminya itu.

Tanpa menunggu jawaban dari Amel, Zaffar langsung memasuki kamar mandi

"Eh i-iya Kak" gugup Amel,

"Gak usah gugup kali" jawab Arina

"Eh udah gak ada Kak Zaffarnya?" Tanya Amel

"Hm" dehem Killa

"Huft lega, eh rin kamu meloudspeaker yah? Tanya Amel

"Hah tidak kok" jelas Killa

"Loh kok bisa Kak Zaffar mendengar pembicaraan kita" ujar Amel

"Ya ndak tau mel" jawab singkat Killa

"Tajem bener telinga suamimu" kata Amel sambil tertawa

Mendengar Amel ketawa Killa pun ikut tertawa,

"Yaudah aku tutup yah, cepet balik kangen niii" ujar Amel

"Iya" kata Killa

"Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam"

"Tidur dek udah malam" ujar Zaffar sembari berjalan menuju ranjang

"Iya mas" jawab Killa, Killa langsung beranjak menuju kamar mandi karena akan mengganti gamis syarinya dengan piyama saja.

Arina POV

Aku sedang bingung khimarnya mau aku lepas tidak ya, selama aku menikah dengan Kak Zaffar khimar ku belum pernah aku lepas. Rasanya belum siap apabila mahkotaku terlihat oleh Kak Zaffar tapi sekarang Kak Zaffar sudah menjadi suamiku

Aku memberanikan diri untuk melepas khimarku, dan mencepol asal rambutku.

....

Jangan lupa klik bintangnya ya temen temen, biar author tambah semangat ngetiknya >.<

My ZaujiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang