Part 9

9.2K 766 1
                                    

Hari ini hari terakhir Arina masuk kampus sebelum izin selama 1 minggu, entah ada apa Bundanya menyuruh pulang. Ketika ditanya Bunda hanya menjawab nanti saja ketika dirumah.

Ia tadi sudah mendapatkan izin, dan Arina langsung bergegas pulang karena memang kelasnya sudah selesai. Amel hanya menatap teduh Arina yg akan meninggalkannya ya walaupun cuma 1 minggu tapi nanti kost nya terasa sepi kalau tidak ada Arina.

Bundanya berpesan nanti Ayah mau sekalian jemput Arya di Pesantren jadi nanti Arina dijemput Ayah begitu kata Bunda.

....

Zaffar hari ini sedang tidak ada kelas dan hanya duduk merenung di kamarnya. Tak sengaja senyum Zaffar memgembang ketika beberapa hari lagi statusnya akan berubah menjadi seorang suami, ah Zaffar tidak bisa membayangkan nanti.

Zaffar jadi teringat ketika ia meminta izin pada Abinya untuk mengkhitbah seseorang yg selama ini menghantui fikiran Zaffar.

Flashback On

Diruang keluarga ada Abi dan Umi yg sedang menonton tv, Zaffar melihat itu langsung ikut bergabung dan duduk disamping Umi. Zahra dan Zalfa mereka berdua sudah pergi menjemput alam mimpinya.

"Em Abi Umi" panggil Zaffar

"Iya kenapa" ujar Abi

"Ada apa mas?" Tanya Umi

"Zaffar ingin mengkhitbah sosok perempuan yg selama ini Zaffar kagumi Bi Mi" jujur Zaffar

Abi dan Umi mendadak tersentak karena memang Zaffar sangat tertutup tentang perasaannya.

"Siapa sosok perempuan itu?" Tanya Abi

"Dia Arina Killa Az-Zahra" lantang Zaffar menjawab pertanyaan dari Abi

"Nak Rina?" Tanya Umi untuk memastikan

"Iya Mi" jawab Zaffar

"Yasudah lusa kita langsung silaturahmi ke rumah kedua orang tua nak Rina" tegas Abi

Zaffar sedikit tersentak karena secepat itu, tapi sebenarnya ia bersyukur bahwa Abinya tidak terlalu menuntut tentang perasaannya.

Flashback Off

Dan yg membuat Zaffar bersyukur adalah Ayah dan Bunda langsung menerima khitbah itu tanpa meragukan Zaffar sedikit pun.
Karena kata Ayah, Ayah tau Zaffar seperti apa sifatnya. Bunda pun mendukung menurut Bunda, Bunda sangat yakin bahwa Zaffar bisa membimbing Killa.

Flashback On

Zaffar POV

Siang ini saya berniat mengkhitbah Killa, dan saat ini saya, Abi dan Umi tengah duduk disebuah rumah yg bisa dibilang cukup mewah yg terdapat dua lantai. Saya bisa melihat ada foto satu keluarga yg begitu harmonis.

"Jadi bagaimana pak kyai?" Tanya Ayah

"Begini pak maksud kedatangan saya dan istri beserta Zaffar mau menyampaikan hal yg sangat penting" ucap Abi Ali

"Apa Arya membuat masalah di pesantren pak kyai?" Tanya Bunda yg sudah begitu cemas

"Ah tidak bu, Arya tipe anak yg penurut menurut saya, ayo langsung saja mas Zaffar" ujar Abi

"Ehm, baik pak bu saya disini dengan membawa kedua orang tua saya dengan maksud ingin mengkhitbah putri sulung bapak yg bernama Arina Killa Az-Zahra" jelas Zaffar

Bagaimana reaksi Ayah Bunda? Tentu saja mereka berdua terkejut

"Kamu serius gus?" Tanya Ayah

"Insha Allah pak" jawab tegas Zaffar

"Bismillah sebagai wali dari Arina Killa Az-Zahra Ayah menerima khitbah dari nak Zaffar, Ayah harap kamu bisa menjadi imam yg baik bagi Arina dan bertanggung jawab. Ayah sudah tau bagaimana sifatmu dan Ayah yakin nak Zaffar bisa membimbing Killa dengan baik, bagaimana Bunda?" Tanya Ayah

"Bunda setuju-setuju aja yg penting nak Zaffar bisa membimbing Arina dengan baik dan menjadikan ia wanita yg sholehah. Baru kali ini Bunda melihat ada seorang lelaki yg dengan gentlemen langsung mendatangi orang tua pihak perempuan" ucap Bunda sambil tersenyum

"Alhamdulillah" ucap Abi, Umi dan Zaffar secara berbarengan

Flashback Off

Sekarang Zaffar sudah tau alasan kenapa Killa menghindar darinya, karena tidak sengaja ia mendengar obrolan Amel dan Arina waktu itu.

Zaffar lega ternyata ia tidak terlalu menyinggung perasaan Killa. Tapi ya tetap saja ia membuat Killa sakit hati, ia tidak bisa menyalahkan Novita karena mungkin ini memang takdirnya berjalan seperti ini.

Sedikit lucu menurut Zaffar masa Killa cemburu dengan dirinya sendiri, Zaffar hanya senyum senyum tidak jelas.

"Aduh aduh calon manten senyum-senyum sendiri" goda Zahra

"Kebiasaan langsung nylonong, kalau masuk kamar mas setidaknya ketuk pintu terlebih dahulu" tegas Zaffar

"Eh eh iya mas, Zahra usahakan, masa iya nanti Zahra nylonong masuk ketika mas lagi berduaan sama istri mas" gurau Zahra

"Astaghfirullah kamu ini" ujar Zaffar

"Ampun masss" ucap Zahra yg langsung kabur dari kamar Zaffar

.....

Jam sudah menunjukkan pukul 20.00 WIB, Arina yg sedang mengemas beberapa pakainnya ke dalam koper dikagetkan dengan suara teriakan Amel.

"Rinaaaaa, sini dulu ada Raya nihh" teriak Amel

Arina yg mendengarnya pun hanya menggelengkan kepala nya, kenapa harus teriak segala. Kan bisa nyamperin ke kamar dasar Amel.

Kemudian Arina langsung memeluk Raya sebagai ungkapan rasa rindunya yg sudah beberapa hari tidak bertemu karena Raya sedang emm berbulan madu mungkin.

"Rina aku kangen" ucap Raya

"Samaa" jawab Arina

Arina yg mulai melonggarkan pelukannya dan duduk disamping Raya.

"1 minggu nih izinnya?" Tanya Raya

"Iya ray" lesu Arina

"Emang ada acara apa rin, tumben Bunda nyuruh pulang" tanya penasaran Raya

"Aku sendiri juga gak tau ray" sempat terdengar helaan nafas Arina

"Yaudah gapapa, cuma 1 minggu kan" cletuk Amel

"Iya" jawab Arina

Kemudian mereka berpelukan seperti teletubbiest.

....

Jangan lupa klik bintangnya ya temen temen, biar author tambah semangat ngetiknya >.<

My ZaujiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang