Part 27

8.6K 674 2
                                    

Hanya butuh waktu 15 menit saja mereka telah sampai di pesantren, Umi, Bunda, Arina, Zahra dan Zalfa yg masuk ke dalam kamar masing-masing. Sedangkan Abi, Ayah, Zaffar dan Arya tengah mendudukan dirinya diruang keluarga

"Yaudah yah bi mas, Arya pamit ke asrama dulu ya" pamit Arya

"Gak mau tidur sama Bunda de?" Tanya Ayah yg sekaligus menggoda putra bungsunya

"Ayah" rengek Arya ia malu tentunya diledek seperti itu

Abi dan Zaffar hanya terkekeh melihat kelakuan ayah dan anaknya,

"Arya pamit ke asrama dulu bi, yah, mas" pamit Arya sekali lagi dengan menyalimi ketiga orang tersebut secara bergantian.

"Assalamualaikum" ucap Arya

"Waalaikumsalam"

Sementara itu Arina yg memasuki kamar hanya menaruh novel yg tadi ia beli kemudian ia menuju ke kamar yg Bunda tempati untuk istirahat,

tok tok tok

"Bunda" panggil Arina

"Iya kak buka aja nggapapa kok" kata Bunda

ceklek

Arina memasuki kamar Bunda dan tak lupa menutupnya kembali, ia duduk disamping Bunda yg kebetulan sedang duduk ditepi ranjangnya,

"Kenapa Kak?" Tanya lembut Bunda sembari membelai pelan kepala putrinya dengan lembut

Arina tidak menjawab perkataan Bunda ia langsung menghampurkan tubuhnya ke Bunda,

"Ada apa putri Bunda ini hm" kata Bunda

"Gakpapa Bund" jawab Arina

"Yaudah kalau gak mau cerita juga gakpapa Kak, Bunda gak terlalu memaksa" lembut Bunda dengan tangan yg masih membelai kepala Arina

"Bunda" panggil lirih Arina

"Kenapa hm" tanya Bunda

"Kakak rasa kakak belum terlalu pantas jadi seorang istri Bund" kata Arina

"Loh kenapa bilang seperti itu kak" ucap Bunda

"Kakak masih belum dewasa Bund, masalah kecil aja terlalu dibesar-besarkan. Kakak belum sempurna untuk menjadi seorang istri yg patuh dan nurut dengan suami" jelas Arina yg mulai mengeluarkan air matanya

"Kak" kata Bunda yg kemudian membenarkan posisi Arina menjadi menghadap Bunda

"Masih ingat apa yg Bunda bilang waktu Kakak mau menikah? Bunda yakin Kakak bisa mengatasi masalah yg sedang kakak hadapi, Bunda juga pengin Kakak menyikapinya dengan dewasa ingat bukan diri Kakak aja yg sekarang Kakak urus melainkan ada diri seseorang yg juga Kakak urus yaitu suami Kakak sendiri. Sekarang surga Kakak sudah ada pada suami Kakak" kata Bunda yg dengan hati-hati menasihati putrinya

"Apapun masalahnya Kakak harus bisa mencari solusinya, berusaha meminta maaf pada suami ya" sambung Bunda,

Sementara diruang keluarga hanya tersisa Ayah dan Zaffar, Abi Ali tadi pamit untuk istirahat

"Yaudah far Ayah masuk ke kamar dulu ya"pamit Ayah pada sang menantu

"Iya yah" jawab Zaffar dengan tersenyum

Ayah berjalan ke kamar begitupula dengan Zaffar yg berjalan menuju kamarnya,

ceklek

Ayah sedikit terkejut karena melihat Arina yg tengah menangis dipelukan Bunda, baru saja Ayah akan melontarkan pertanyaan pada Arina namun Bunda memberikan kode agar tidak mengeluarkannya.

My ZaujiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang