Dua Kata Mengubah Segalanya

525 60 25
                                    

Assalamualaikum

💜💜💜

"Bisakah aku pertahankan cahaya harapan ku disaat semua sudah terlalu rumit."

°°°
Aku membuka pintu dengan segera setelah sampai didepan ruangan BTS. Aku melihat senyum campur tawa mereka kembali terlihat saat aku baru masuk ke dalam ruangan itu.

Sejuta syukur tak kan bisa mewakili perasaan terima kasihku pada Allah. Aku benar-benar merasa bahagia hanya karena melihat keceriaan diwajah mereka masing-masing.

"BTS..."

Tujuh pasang mata itu menatapku. Aku berjalan mendekat ingin sekali mengatakan bahwa aku sangat bahagia melihat mereka.

Namun, langkahku terhenti ketika secara kompak mereka mengalihkan pandangan ke arah lain. Aku tersadar, BTS masih membenciku karena buku Diary waktu itu. Perlahan tapi pasti, rasa bahagia ini digantikan dengan rasa kecewa dan sedih, aku bukanlah orang yang mereka harapkan.

Mereka hanya bertujuh, duduk melingkar pada sofa. Mungkin saat ini waktu yang tepat untuk mengucapkan permintaan maafku atas kejadian waktu itu, karena aku, perasaanku, rahasiaku mereka membenciku seperti saat ini.

Aku menguatkan hati, menyiapkan mental apapun yang dikatakan mereka aku harus terima. Bagaimanapun akhirnya, selama ini aku sudah berusaha bertahan. Hanya satu doaku, semoga ada keajaiban yang membuat hati mereka memaafkan aku dan mau menerima aku.

Aku menari ujung bibirku untuk tersenyum dan mengangkat kepalaku untuk melihat mereka. Aku pasti bisa melewati semuanya, aku yakin Allah pasti menolongku.

" aku datang kesini untuk mengantar makan malam kalian,"

Mereka masih menatap ke arah berlawanan, dan mungkin mereka tak ada yang menginginkan keberadaan ku disini.

"Kalian pasti sangat lelah seharian berada di studio."ucapku lagi.

Aku masih berusaha. Entah bagaimana hasilnya, aku serahkan semuanya kepada Allah.

"Apa mau aku siapkan?"ucapku, dan akan menata semua makanannya.

"Untuk apa kamu disini?" Akhirnya, suara itu terdengar, salah satu suara dari tujuh yang aku rindukan. Jin.

Aku mengurungkan niatku menata makanan dan aku duduk di sofa yang masih kosong, tentu dengan menjaga jarak dengan mereka.

"Karena aku masih manager kalian. Aku masih mempunyai kewajiban untuk mengurus kalian."jawabku dengan senyuman.

"Ngomong-ngomong, RM mengatakan pergi saat itu bukan hanya dari Dorm saja tapi juga agensi." Ucap Suga.

Oh, Allah, kata 'pergi' kembali aku dengar, rasanya aku ingin menjerit dan mengatakan bahwa aku masih ingin disini bersama mereka, aku sangat menyayangi mereka. Dan, lagi-lagi lidahku keluh. Semua hanya tercekat dalam tenggorokan dan selamanya tak kan bisa aku utarakan.

"soal waktu itu... Aku meminta maaf. Karena aku kalian mengalami masa yang sangat sulit. Aku berharap kalian mau memaafkan aku." Bendungan air mata sudah siap tumpah dan membanjiri pipiku.

Aku berusaha duduk lebih dekat dengan Jungkook yang berada di sampingku tapi yang aku dapat ia semakin menjauh, mendekatkan diri pada j-hope dan membuat air mataku tumpah tak tertahankan.

Sebegitu Dosakah aku? Sebegitu menjijikankah aku Dimata kalian?

Kadangkala aku memaki kalian dalam hati, kenapa harus aku yang selalu berharap pada kalian, walaupun aku tahu tak kan ada celah untukku didalam hidup kalian.

Because They ( Tidak Dilanjutkan )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang