Assalamualaikum💜💜💜
“Apabila datang musibah yang besar, maka besar pula anugerah yang datang setelahnya. Dan apabila datang kesulitan yang sangat, maka datang pula kelapangan yang luas setelahnya.”
°°°
Aku masih duduk disebelah manager sejin dengan perasaan yang amat gelisah, bahkan aku terus menerus menyeimbangkan napas ku. Aku menatap manager sejin, ia terlihat santai saja berbeda dengan ku yang mulai tak nyaman untuk duduk terus menerus.
Dan bang PD-nim juga, sepertinya ia sudah tak sabar memberikan pengumuman kepada BTS, tapi aku merasa ada suatu perasaan yang membuatku tak mau bertemu BTS. Aku tak tau harus berbuat apa? Hanya doa yang sendari tadi aku panjatkan kepada Illahi Rabbi agar pertemuan ini berjalan dengan lancar.
Pintu mulai terbuka, aku semakin meremas-remas kedua tanganku yang sudah bercampur dengan keringat. Sungguh, aku tak sabar melihat mereka namun di sisi lain aku merasa takut bertemu mereka.
Dan saat pintu terbuka lebar...
Namjoon Oppa, dia yang membuka pintu. Berjalan paling depan dan disusul yang lain di belakangnya, mereka menggunakan pakaian yang tidak formal. Dan satu lagi, terlihat jelas senyum ceria dari masing-masing member membuatku ikut tersenyum. Dan menangis tanpa sebab. Aku melihat mereka berjalan dengan tegap seperti melihat tujuh pangeran yang telah berhasil membanggakan kerajaan dan para rakyatnya.
Aku tak henti-hentinya mengucap syukur didalam hati, akhirnya aku bisa melihat mereka secara Langsung bahkan saat mereka sedang tertawa ceria akan suatu hal.
Aku segera menunduk dan mengusap air mata yang keluar entah dari kapan. Berharap saat aku mengangkat wajah dan melihat mereka, mereka tersenyum ramah pada ku dan aku membalasnya dengan senyum yang tak kalah ramah seperti mereka. Tapi, harapan itu pupus seketika.
Senyum yang tadinya mengembang menghiasi wajah mereka telah hilang, diganti dengan ekspresi keterkejutan mereka saat melihat. Aku. Namun aku tetap melempar senyum ramah pada mereka dan mereka pun membalasnya, walaupun bias ku sendiri tidak tersenyum padaku.
"Hei, kenapa kalian berdiri di sana. Kemarilah!" Kata manager sejin.
"Ah, ne." ucap sang leader. Mereka duduk tepat didepan ku, hanya berjarak beberapa meter saja. Dan sepertinya jantungku berdetak dua kali lebih kencang dari sebelumnya.
"Karena kita sudah berkumpul semua, aku akan memberikan informasi kepada kalian." Cletuk bang PD-nim sambil meletakan ponselnya ke atas meja dan menatap para member BTS.
Sekilas Namjoon Oppa melihatku dengan ekor matanya. Aku tahu sepertinya dia bingung dengan keberadaan ku disini atau bahkan buka Namjoon Oppa saja, tapi semua member.
"Jadi begini, kalian sudah tahu bukan bahwa manager kalian yang satu ini sedang agak kurang sehat. Maka dari itu aku cari pengganti sementara, namun sejin tetap akan bekerja dan dibantu dengan manager baru kalian, yaitu. Asma." Lanjut bang PD-nim dan melihatku. Aku segera tersenyum kepada mereka dan sedikit menundukkan kepala.
"Tidak.."
...aku menolaknya..!"
Sontak aku mengangkat kepalaku. aku tidak salah mendengar perkataan itu kan?.
"Hyung.." kata Namjoon Oppa, dia melihatku sekilas, mungkin Oppa memahami perasaanku sekarang ini dan berusaha mencegah hyung-nya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Because They ( Tidak Dilanjutkan )
De TodoAsma Qanita Humaira, gadis manis yang akan menceritakan sedikit kisah hidupnya di Negara Korea, tempat 7 pangeran tampan yang sangat ia kagumi. Ini bukanlah cerita keseharian menjadi seorang manager. Bukan juga cerita perjuangan fans agar mendapatka...