Assalamualaikum💜💜💜
"Ya Allah, musibah mu datang secara tiba tiba. Berilah hamba kesabaran dalam menghadapinya"
°°°
Aku segera berdiri dan membasuh muka, sudah satu jam lebih aku berada di toilet ini. Dan aku juga sudah pikirkan semuanya, aku putuskan bahwa aku akan mengundurkan diri saja, walaupun bang PD-nim akan tetap menjadikan aku sebagai manager nantinya.
Aku tak mau Bangtan bekerja sama dengan orang yang tak mereka inginkan ini. Lebih baik aku melihat mereka senang dengan orang lain dari pada harus denganku secara terpaksa.
Saat aku sedang berjalan menuju ruangan bang PD-nim, ada salah satu karyawan berjalan mendekat. Ia berkata bahwa bang PD-nim mencari ku dari tadi. Ya Allah, semoga saja bang PD-nim tak marah karena aku pergi dengan tidak sopan. Segera aku berlari kecil ke ruangan bang PD-nim tak mau membuat bang PD-nim menunggu lebih lama.
Thok...Thok...Thok...
"Masuk.."
Aku segera membuka pintu, entah didalam masih ada Bangtan atau tidak aku siap menghadapinya.
Namun, saat pintu terbuka hanya ada bang PD-nim dan manager sejin saja. Tapi itu lebih baik menurutku. Aku segera duduk di depan manager sejin dengan perasaan deg-degan, sungguh suasana seperti ini membuat aku tak berani melihat mereka berdua.
"Asma, kami sangat meminta maaf atas perilaku BTS padamu tadi, terutama Suga." ucapan yang tak terduga dari bang PD-nim. Aku kira dia akan marah padaku, karena ulahku tadi.
"Tidak aku yang seharusnya meminta maaf, tadi emosi ku tak bisa ku kontrol sampai bersikap seperti itu pada mereka dan pergi begitu saja." ucapku yang masih menundukkan kepala.
"Aku juga ingin menyampaikan bahwa aku akan mengundurkan diri saja dan lebih baik bang PD-nim mencari orang lain yang akan di jadikan manager pengganti." Lanjut ku dengan memberanikan diri menatap bang PD-nim.
Jujur saja aku merasakan berat mengatakan itu dan ini adalah pekerjaan yang akan amat sangat berharga bagiku.
"Tidak Asma, BTS sudah menerimamu menjadi manager mereka." ucap manager sejin dengan raut bahagia di wajahnya.
Mereka memang menerimanya tapi aku tahu hati mereka masih menolaknya. Untuk apa aku bekerja dengan orang yang setengah ikhlas menerimaku? aku takut ini akan menjadi beban pikiran bagi Bangtan setiap harinya, sungguh aku tak mau itu.
"Em, maaf tapi aku tak bisa...
"Tapi aku sudah mempercayai mu Asma, aku yakin kau bisa meluluhkan hati mereka untuk menerima mu. Aku sangat yakin dengan itu." Desak bang PD-nim membuatku semakin bingung dengan keputusan yang akan di ambil.
Ya Allah, lagi-lagi aku dihadapkan dengan dua keputusan yang sangat sulit, aku berserah pada-Mu ya Rabb...
"Bagaimana, Asma?"
Aku tersadar dan kembali berfokus pada bang PD-nim dan manager sejin, mereka masih menatap penuh harap padaku. Aku tak bisa berfikir dengan jernih, meski aku sangat ingin bekerja disini apa lagi menjadi manager Bangtan, tapi untuk mengatakan setuju hatiku menolak. Aku tak mau membuat Bangtan tak nyaman dengan keberadaan ku.
"Tapi aku tak yakin bahwa Bangtan menerimaku sepenuhnya."
Aku tak mau menyakiti perasaan Bangtan, walaupun aku juga menginginkan pekerjaan ini. Namun aku merasa ini semua terasa berat bagiku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Because They ( Tidak Dilanjutkan )
RandomAsma Qanita Humaira, gadis manis yang akan menceritakan sedikit kisah hidupnya di Negara Korea, tempat 7 pangeran tampan yang sangat ia kagumi. Ini bukanlah cerita keseharian menjadi seorang manager. Bukan juga cerita perjuangan fans agar mendapatka...