Assalamualaikum
💜💜💜
Bukan tentang dari mana kita memulai, namun bagaimana kita menjalaninya. Dengan apa? Ikhlas tentunya.
°°°
Daeyun menghembuskan nafas setelah mendengar cerita yang cukup panjang dari Asma. Memang, hanya Daeyun yang tahu tentang masalahnya semenjak mereka dekat. Namun, Daeyun tak tahu jika Asma adalah seorang Army.Daeyun mendekat pada Asma dan merengkuhnya, "tenang yah...semua sudah terlanjur asma."ucapnya sambil mengelus pundak Asma yang tertunduk menahan air mata.
"Dia berubah da, sifat, tingkah, dia bukan Bangtan Sonyeondan yang aku kenal. Aku tahu itu semua karena aku, tapi kenapa sikapnya itu mereka tunjukan ke semua orang? Kenapa ga ke aku aja?" Lanjut cerita Asma.
Kini mereka sedang berada di kafetaria pihak agensi.
"Mungkin, mereka lagi bingung sama takdirnya."
Asma menelungkupkan wajahnya di kedua lengannya,"lupakan saja, itu masalah pribadiku."ucapnya dengan nada putus asa.
"Bener! membeberkan aib idolanya itu kan nggak baik. Kalo kata kamu nih, itu dosa, Asma!,".
Asma langsung mengangkat kepalanya,"Astaghfirullah.. iya juga ya, Astaghfirullah.. ampuni hamba ya Allah."
Daeyun terkekeh melihat ekspresi Asma yang begitu ketakutan dan mengomeli dirinya sendiri karena keceplosan menceritakan masalah pribadinya. Di tambah dia cerita tentang BTS, sama saja dengan ghibah.
"Tapi kalo cerita untuk menemukan solusi masalah, menurut aku, kayanya ga papa deh, asma."ujar daeyun.
Asma mengentikan tepukan tangan di bibirnya,"tadi aku nggak menjelekkan Bangtan kan, daeyun."
"Sedikit saja tadi."jawab Daeyun dengan cengiran.
"Astaghfirullah.. Ya Allah.."ucap Asma kembali memukuli bibirnya beberapa kali.
"Sudah, Asma, tuhan pasti mengampuni orang yang lupa. Hentikan memukuli bibirmu, itu kelihatan konyol, Asma,"
Asma meletakan tangannya di atas meja dan kembali menelungkupkan kepalanya seperti tadi.
"Ohiya, kemarin aku ada masalah sedikit, kita kekurangan stylish karena ada yang sakit. Saat aku ngomong ke Sejin Oppa, aku juga nyaranin supaya kamu menjadi penggantinya, dan kamu tahu beliau setuju,"cetus Daeyun.
Asma mengangkat kepalanya, "Jinjja!? Bagaimana dengan PD nim?" Tanya Asma antusias, karena ini bisa menjadi kesempatannya bisa lebih dekat dengan BTS.
"Yaps, Sejin Oppa akan bicara pada beliau katannya, tapi.."Daeyun menggantung kalimatnya.
"Tapi??"
"Sejin Oppa juga menunjuk Yeon Soo,"
Asma sontak berdiri sambil menggebrak meja, "Mwo!?"
Semua orang yang berada di sana menatap Asma.
"Jeosonghamnida,"ucap Asma, lalu duduk kembali, dengan menyodorkan kepalanya dan menatap kedua mata Daeyun lekat. "Seriusan! kok bisa! Kamu kan tau sikap dia ke aku gimana, aku masih ngerasa bersalah atas kejadian dulu, Daeyun," lanjut Asma dengan memborbardir pertanyaan kepada Daeyun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Because They ( Tidak Dilanjutkan )
RandomAsma Qanita Humaira, gadis manis yang akan menceritakan sedikit kisah hidupnya di Negara Korea, tempat 7 pangeran tampan yang sangat ia kagumi. Ini bukanlah cerita keseharian menjadi seorang manager. Bukan juga cerita perjuangan fans agar mendapatka...