Penyesalan

413 63 29
                                    

Assalamualaikum

💜💜💜

Mungkin menyerah adalah jalan untuk menang.

°°°
BTS melenggang pergi tanpa pamit setelah perdebatannya dengan Asma. Seokjin mengambil kunci mobil yang berada di lemari samping pintu dan menginjak pedal mobil ke jalanan.

Perasaan yang campur aduk membuat dia beberapa kali kehilangan kendali. Beberapa kali juga tangannya dibanting ke kemudi, mengekspresikan kekesalannya pada Asma.

Sejak BTS tau Asma akan menggantikan Yeon Soo menjadi manager sementara karena ditunjuk langsung PD-nim  mereka sebenarnya tak setuju, mereka yakin perlu waktu lama untuk beradaptasi dengan orang asing.

Namun, akhirnya mereka setuju karena alasan jadwal yang padat. Berusaha menerima tapi tetap tak bisa, Ingin mendekat namun akhirnya menjauh.

Kenapa kemarahan mereka memuncak ketika tahu Asma seorang Army?

Jika, BTS tau sejak dulu. Ceritanya tak akan seperti ini. Mereka tidak akan menyerah dan berusaha bertahan dan menerima Asma.

Semua kacau saat Asma hanya diam saja, meski beberapa kali BTS memancingnya untuk menyatakannya, tetap saja Asma bersikap egois dan menyimpan perasaan itu sendiri.

Rintikan hujan membasahi kaca mobil BTS yang melaju kencang di jalanan.

Kenapa tidak dari dulu, tuhan menunjukan semuanya, kenapa baru sekarang? Setelah semuanya sulit untuk dipahami.

Rintikan hujan menjelma menjadj deras. Namun tak menurunkan niat Seokjin untuk menurunkan laju mobilnya.

Deringan ponsel dari setiap member sempat terdengar. Dengan terpaksa mereka melihat layar ponsel masing - masing. Namun hanya dia, Jungkook, yang duduk disamping kanan yang tak melihat layar ponsel.Dan saat Jin tau siapa yang menelpon mereka, ia menginjak pedal mobil agar melaju semakin kencang.

Asma-ya, kenapa baru sekarang?

Kenapa kamu menyimpan perasaan itu sendiri?

Kenapa tidak dari dulu kamu katakan saja kalo kamu seorang Army?

Asma-ya, aku membencimu.

*******

"Astaghfirullah'alazim!"

Setelah Asma berjalan tanpa arah, akhirnya ia duduk disebuah taman. Matanya entah sejak kapan mengeluarkan air mata, gadis itu menggigit bibir kuat menahan luka dihatinya saat mengingat kembali tentang BTS.

Hujan sudah mereda setengah jam yang lalu. Tapi Asma masih menangis terisak, tak mempedulikan sekitarnya, ia menyesal kenapa semua ini harus terjadi.

"Asma-ya?"

"Ayo kamu kuat, BTS hanya butuh waktu.."
Ucap Daehyun berusaha memberi semangat dan menenangkan Asma. Setengah jam yang lalu, ia mendapat telepon dari Sejin bahwa hubungan Asma dan BTS semakin memburuk, mereka bertengkar dan keluar dorm, dan tanpa menunggu lama Daehyun keluar apartemen dan mencari Asma.

"Sudahlah, Asma, sudah."ucap Daehyun dan ikut duduk bersama Asma.

"Bangtan.."suara serak Asma memanggil BTS disela tangisannya.

" Mianhaeyo.. "

Mata Daehyun berkaca kaca, gadis itu tak sanggup melihat sahabatnya seperti ini.

Tiba-tiba ponsel Daehyun berdering, ia melihat pesan dari Sejin bahwa BTS sudah ditemukan. BTS hanya pergi ke agency menenangkan pikiran.

Daehyun tak tau harus berbuat apa, Asma terlihat terpukul dengan musibah ini. Memang, dia tak tau apa yang terjadi antara Asma dan BTS, tapi melihat Asma seperti ini, Daehyun yakin ada sesuatu diantara mereka sebelumnya.

"Sudah ya Asma, menangis tidak akan merubah apapun. Doa. Berdoalah pada Tuhan meminta petunjuk dari-Nya."ucap Daehyun sambil memegang pundak kiri Asma.

Perlahan tangisan Asma mereda. Apa yang dikatakan Daehyun benar. Percuma dia menangisi semua ini, keadaan tak akan berubah baik. Satu-satunya jalan keluar dari masalah ini adalah doa, karena doa adalah cara yang tepat untuk memohon pada sang pencipta untuk memberi petunjuk.

Asma mengusap air matanya, perlahan ia berdiri. Mengedarkan pandangan melihat sekeliling, lalu ia berjalan diikuti Daehyun. Satu tempat yang ada dipikirannya saat ini, yakni masjid. Hanya tempat itu yang paling dia inginkan sekarang.

*******

Aku hanya bisa memandang kalian dari kejauhan, bahkan harus bersembunyi. Maafkan aku, karena tidak bisa menjadi fans yang baik untuk kalian.

Kalian tahu...

Saat pertama kali aku mendengar kabar bahwa kalian hanya pergi ke agency, Aku sangat lah lega. Aku takut terjadi sesuatu pada kalian karena aku.

Hatiku sakit, perasaan bersalah selalu bertambah setiap hari jika melihat kalian. Kalian bukanlah BTS yang dulu, jika dulu senyum bahkan tawa kalian tunjukan untuk semua orang, sekarang semua itu lenyap. Kalian menyibukkan diri untuk bekerja, tanpa memandang waktu.

Jika kalian mau berbicara padaku satu kali saja, aku akan rela dan ikhlas untuk pergi. Aku tak mau melihat kalian menderita karena aku. Aku bersungguh untuk itu.

Asma duduk kembali setelah tak melihat BTS yang tadi lewat ruang manager. Jika ia tak salah jadwal, BTS keluar untuk syuting program RUN BTS.

Setelah kejadian malam itu, Asma sempat minta maaf pada PD-Nim dan semua manager. Namun, PD-nim berkata bahwa ini bukanlah salahnya, ini semua sudah menjadi takdir.

Namun, Asma harus tetap bekerja menjadi manager BTS walaupun tak berinteraksi langsung dengan mereka. PD- Nim hanya ingin saat Asma keluar tak ada masalah satu pun yang belum selesai.

Para manajer yang lain pun tak menyalahkan asma, selagi tak terjadi sesuatu terhadap anak didik mereka, dan karena mereka sudah menganggap Asma bagian dari keluarga.

Kabar bahwa perdebatan Asma dan BTS pun sudah tersebar didalam agensi malam itu juga. Namun, mereka tak tau apa penyebabnya. Dan berusaha agar berita itu tak tersebar keluar agensi apalagi sampai terdengar wartawan.

Selama seminggu ini, Asma tinggal di apartemen staff  big hit. Dia tak mau bersama manager dan lebih memilih untuk bersama staff , tentu juga karena ada Daehyun.

Tapi walaupun seperti itu, ia masih tetap harus bangun pagi-pagi sekali untuk memasak, lalu menyerahkannya pada Hobeom atau Jigaemae untuk selanjutnya di antar ke dorm BTS. Jika sudah selesai makan siang, Asma pergi ke dorm untuk melakukan bersih-bersih. Lalu pergi ke agensi lagi pada sore menjelang malam untuk bekerja. Dan pulang malam hanya tidur tiga sampai empat jam sebelum bangun untuk bekerja lagi.

Dan semua itu ia lakukan tentu tanpa sepengetahuan BTS, mereka hanya tahu asma bekerja menjadi manager didalam ruangan tanpa mengurus mereka.

Wanita mana yang sudah disakiti berkali-kali namun tetap melakukan tugasnya?

Hanya wanita setegar Asma yang bisa melakukanya. Berusaha ikhlas menerima semuanya, sekarang yang ia tunggu kesempatan berbicara pada BTS untuk meminta maaf. Hanya itu. Lalu ia bisa pergi dengan tenang.

Sungguh, BTS telah menyia-nyiakan wanita setulus Asma.

°°°

Hai! Masih ada yang nungguin cerita Asma ga nih?

Maaf yah pendek 🙏 jujur part yang ini sedikit aku ringkas 😀

;Selamat istirahat:)

Because They ( Tidak Dilanjutkan )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang