Antara Sebal dan Sabar

511 62 14
                                    


Assalamualaikum

💜💜💜

Aku tahu ini terasa berat bagimu tapi kau tak merasakan itu sendiri karena aku juga mengalaminya, aku mohon pengertian dari mu.
Bisakah kita melakukannya tanpa harus melihat perbedaan yang ada?

°°°

Kini, aku sedang berjalan ke studio bersama manager sejin. Setelah tadi tak sengaja bertemu dengan manager hyunsoo dan manager jigaemaen, Alhamdulillah mereka memberikan respon positif setelah mereka tahu aku menjadi manager BTS dan mereka sangatlah ramah padaku.

Manager sejin yang berjalan tanpa berbicara membuat suasana sedikit canggung, menurut ku. Aku tak suka suasana seperti ini tapi aku juga tak pandai dalam mencari topik untuk berbicara.

"Asma-ssi kita sudah sampai, kau masuk lah aku akan pergi." kata manager sejin. Aku sedikit terkejut, saking tak fokusnya pada jalan aku tak tahu sekarang sudah berada di depan pintu studio.

"Em, managaer sejin.." panggilku refleks, jika pergi ke dalam sendirian aku sedikit merasa takut.

"Ne, wae?"

"Em...ini.. anu..eh bukan tapi.." ucapku terbata, aku merasa lidahku kelu untuk mengatakan sesuatu. Lalu detik kemudian manager sejin tersenyum,

"Aku tahu maksudmu, baiklah ayo kita masuk." Syukurlah manager sejin tau apa yang ingin aku katakan. Lagian aku masih bingung, didalam akan melakukan apa aku juga belum tahu.

Aku mengikuti manager sejin masuk ke dalam, mereka sepertinya baru istirahat dari latihannya. Karena aku melihat mereka semua tergeletak  di lantai dengan keringat yang bercucuran keluar Samapi membasahi baju mereka. Tak sengaja aku melihat ada botol minum dan handuk kecil yang tak jauh dari tempatku berdiri.

Secara refleks aku berlari kecil mengambil botol minum tujuh dan segera memberikannya pada mereka,"ini minumlah.." ucapku sambil menyodorkan botol yang ada di kedua tanganku pada mereka.

Hening.

Mereka mendongak menatapku diam tanpa suara sedikitpun.

Sepuluh detik, dua puluh detik, tiga puluh detik.

Mereka masih diam terpaku melihatku dan belum satupun diantara mereka mengambil botolnya. Aku melirik manager sejin, manager sejin hanya tersenyum padaku, tapi detik kemudian aku sadar, aku hanyalah manager yang belum diterima oleh mereka.

Aku juga melirik orang-orang yang berada di studio, mereka melihat kejadian ini. Sungguh aku malu, segera ku tarik tanganku mengurungkan niatku memberi mereka minum. Namun,

"Ah, iya gamsahamnida managernim." ucap Jimin yang langsung mengambil botol di tanganku karena dia yang lebih dekat denganku.

Aku hanya tersenyum menanggapinya, detik kemudian para member yang lain pun ikut mengambil dan mengucapkan hal yang sama seperti Jimin.

"Asma-ssi kesini untuk melihat kalian latihan, aku juga sudah memberikan jadwal kalian padanya." kata manager sejin yang sudah berdiri di sampingku.

"Oh, iya itu sudah menjadi tugasnya kan mengawasi kita." jawab V santai.

"Kau bisa duduk di sana untuk melihat kita latihan." ucap RM, aku menengok mengikuti arahannya yang menunjuk kursi yang ada handuknya. Aku segera mengangguk paham.

Because They ( Tidak Dilanjutkan )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang