Bisikan Rasa Khawatir

222 37 5
                                    

Assalamualaikum

💜💜💜

"Saat cahaya ku mulai hilang, kalian datang seakan ini belum berakhir. Benarkah?"

°°°
Seusai salat subuh Asma tertidur lagi karena merasakan kantuk yang luar biasa setelah tadi malam tidak bisa tidur hingga subuh. Setelah bekerja, pikirannya menggelayut pada momen-momen dengan BTS.

Ah, sial. Ada apa dengan Bangtan? Pertanyaan ini semalaman menjadi teman tidur Asma.

Menjadi hal aneh bagi Asma yang selama ini mengira bahwa BTS tak memiliki perasaan baik padanya. Perlakuan BTS beberapa waktu belakangan seolah-olah menjadi sinyal baginya bahwa BTS menerima dia. Asma hanya menduga-duga. Tetapi dia menepis jauh bahwa BTS saat ini telah berubah menerimanya, karena Asma tidak ingin terjatuh atas ekspetasinya sendiri. Jatuh pada sebuah harapan itu jauh lebih menyakitkan.

Hingga pukul setengah tujuh pagi dia terbangun. Terlonjak kaget setelah melihat jam di dinding, dia telat membuat sarapan untuk BTS. Wanita yang masih menggunakan baju tidur itu langsung keluar dari kamarnya lalu turun ke arah garasi. Dia melihat hanya ada motor titipan Hobeom yang ada. Apa yang dia duga benar, BTS sudah berangkat kerja.

"Astaghfirullahaladzim, Ya Allah, benar-benar nggak baik tidur setelah subuh. Ya Allah, mereka sempet sarapan nggak, ya?" gerutunya sepanjang berjalan ke arah dapur.

Napak tilas BTS sudah sarapan tak terlihat oleh mata Asma, sepertinya BTS tidak sarapan. Asma merasa bersalah karena tidak bisa menjalankan tugasnya dengan baik untuk BTS, dia malah menuruti setan untuk terus tertidur dan lupa pada pekerjaannya.

"Mumpung belum kesiangan banget aku buatkan sarapan aja terus dianter ke agensi," ucapnya berinisiatif.

Tanpa menunggu lama, Asma langsung bergelut dengan bahan dapur, tak ingin membuang waktu dia membuatkan omelette sederhana yang di taruh di kotak makan, tak lupa dia juga menambahkan beberapa irisan salad dan dua cedok nasi.

Setelah merapikan diri dengan mandi dan berpakaian seperti biasanya, Asma berangkat mengantarkan sarapan itu ke BTS.

Awan hitam bergulung dari arah berlawanan. Benda langit itu menjadi satu membentuk bentangan kapas raksasa berwarna kelabu yang siap menjatuhkan ribuan tetes air hujan. Tak pelak, di perjalanannya menuju agensi, bulir-bulir air dari awan mendung itu jatuh dengan lembut menyerupai gerimis. Karena terburu-buru, Asma mengenakan motor milik Hobeom, gila? Sepertinya, Asma juga tak sempat membawa jas hujan, di pikirannya hanya ingin mengantarkan sarapan untuk BTS.

Lambat laun gerimis menjelma menjadi hujan deras. Asma masih tetap melajukan motornya ke arah agensi. Sepertinya hujan sama sekali tak mengurungkan niatnya untuk mengantarkan makanan untuk BTS.

Beberapa kali Asma mengusap kaca helmnya yang tertutupi buliran air hujan. Merasa frustasi, Asma membuka kaca helmnya untuk memperjelas pandangan. Namun usahanya gagal, air hujan menghantamkan kulit wajahnya begitu keras, Asma langsung menutup kaca helmnya lagi karena merasa sakit di wajahnya. Sibuk dengan membersihkan kaca helm dari air hujan, tanpa sadar asma menerobos lampu merah. Decitan panjang dari ban mobil terdengar sesaat sebelum benda besar menghantam motornya. Tubuh Asma terpental jauh ke aspal, dan omelette di dalam kotak itu melayang dan berserakan kehujanan di tengah jalan, semburat tak berbentuk.

Saat itu juga, seorang wanita menghampiri dan berteriak meminta tolong kepada orang yang berada disana untuk membawa Asma ke rumah sakit. Perasaannya campur aduk, tak menyangka bahwa ini semua terjadi pada Asma.

Because They ( Tidak Dilanjutkan )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang