🏙S'C : 8

417 73 0
                                    

happy reading guys
jangan lupa buat Vomment
Selamat datang di bulan Juni〜٩( ˃́▿˂̀ )۶〜
_________

"Vic, dia siapa?" Tanya Jisoo. Ia memasang poker face pada Victor.

"Di──di──dia? Eum,───"

"Alasan apa lagi yang akan kau gunakan, Vic?" Jisoo bergumam pelan. Itu tidak terdengar oleh Victor dan juga Jeon. Jisoo meringis setiap kali mengingat siapa Victor itu.

"Selamat pagi, eh──siang. Perkenalkan nama ku Jeo──"

"Kau.. teman Victor?" Pernyataan kedua setelah Jisoo menanyakan siapa Jeon itu. Yang pasti, benar pertanyaan Jisoo yang kedua ini. Jeon itu teman Victor. Dan, Jisoo tau itu. Tau bahwa teman nya itu berasal dari pusat kota juga.

"Ya. Aku Jeon. Kau tau bukan kalau aku juga tertangkap oleh orang-orang dari pusat kota? Nah, sekarang aku sudah berhasil keluar." Jelas Jeon.

Apa? Dia mau aku percaya dengan alasan semacam itu?!. Batin Jisoo.

Lekas, Jisoo menunjukkan kemampuan aktingnya dengan pura-pura terkejut mendengar nya. Jisoo menengang kedua tangan Jeon.

"Benarkah?! La─lalu bagaimana dengan keadaan orang-orang yang ditangkap itu? Mereka tidak disiksa 'kan? Mereka selamatkan? Ba─bagaimana bisa ka─kau keluar dari sarang maut seperti itu?" Saat tangan Jisoo memegang tangan Jeon, Jisoo sengaja tangan nya dibuat gemetaran dan mengeluarkan keringat sangking khawatir dan terkejutnya.

Bukan kah hebat akting Jisoo?

"Ah, maaf. Eum, ya. Aku melewati banyak hal sebelum sampai ke sini. Bahkan aku juga mempertaruhkan nyawa ku untuk bisa kembali ke kota ini." Cetus Jeon. Diseberang sana, ada Victor yang sedang menahan tawa mendengar Jeon berkata bahwa ia mempertaruhkan nyawa nya untuk datang ke kota Jisoo.

"Eum, tapi.. apa kau tau siapa keluarga ku?"

"Maaf, aku tidak mengetahui siapa saja keluarga mu." Respon Jisoo langsung tampak lesu. Ia menundukkan kepala nya.

Orang pusat, brengsek!. Batin Jisoo.

Kembali Jisoo mengangkat kepalanya. Ia tersenyum lalu, "Tidak apa-apa."

"Sekali lagi aku minta maaf padamu." Balasan dari Jisoo hanyalah anggukkan dan senyuman saja.

"Tapi, kalian berdua ini.. memang benar-benar warga kota ini?" Tanya Jisoo. Yap, pertanyaan ini untuk memancing kedua nya.

"H──ha? Apa maksud mu, Jisoo?" Tanya Jeon merasa agak gugup. Matanya kini melirik ke arah Victor sekilas. Seakan meminta bantuan.

"Kim Jisoo, bisakah kita pulang? Aku sudah memantau nya sejak tadi. Tapi memang tidak ada yang mengawasi jalan menuju ke pusat kota. Jeon saja tidak apa-apa saat menuju kemari, ya 'kan, Jeon?"

"Te─tentu." Entah kenapa, ditanyai dan dicurigai oleh Jisoo lebih menakutkan dibandingkan dicurigai oleh Victor. Itu menurut Jeon sendiri.

"Hmm, baiklah. Segeralah bawa barang-barang mu." Suruh Jisoo dan Victor mengangguk sambil membereskan barang nya yang dibantu dengan Jeon. "Tapi..! Teman mu itu akan tinggal dirumah mu ya, Vic? Atau.. dirumah nya sendiri?" Tanya Jisoo tiba-tiba.

Jeon terdiam. Dia tidak mampu berbicara dengan Jisoo jika Jisoo terus mengatakan sesuatu yang menurutnya, Jisoo itu curiga padanya dan juga Victor.

"Iya. Rumahnya sudah hancur ku lihat."

"Uhm." Kata Jisoo sambil mengangguk-angguk mengerti.

Jisoo memimpin perjalanan. Dibelakang Jisoo tentu saja hanya ada Victor dan Jeon.

Silent City [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang