🏙S'C : 13

420 89 18
                                    

happy reading guys
jangan lupa buat Vomment
_________

Yap! Kini saat nya mereka semua termasuk Jisoo sudah berada di atas kapal. Ya, kapal dan bukan perahu. Karna Jisoo sudah tau siapa mereka, mereka tak mau menggunakan perahu tuk berlayar ke pusat kota.

Pemandangan kota Jisoo semakin jauh dimata. Bahkan sekarang hanya tampak seperti kota yang benar-benar sunyi dan mati. Melihat itu, jujur, Jisoo sedih. Ah, kota nya itu penuh sekali dengan kenangan-kenangan indah. Namun, sekarang, tidak ada satupun cahaya yang menerangi kota nya itu. Sangat gelap.

"Kau kenapa?" Mendadak Victor bertanya. Ha, suatu hal yang istimewa mendengar Victor sedikit peduli pada nya.

"Tidak ada. Aku hanya ingin tau siapa aku sebenarnya." Jawab Jisoo sambil menatap ke depan dengan tatapan kosong.

Ucapan Jisoo membuat Victor menyerengit. "Apa maksud mu?" Tanya nya tidak mengerti.

"Ah? Bukan apa-apa. Lupakan apa yang tadi ku ucapkan." Hal itu membuat Victor semakin heran.

Victor melirik Jisoo sebentar, lalu berdiri sambil memasukkan kedua tangan nya di saku celana. "Apa kau tidak tau siapa diri mu sebenarnya?" Kata Victor bertanya tanpa memandang Jisoo. Ia tetap pada pemandangan didepan mata nya.

Wanita disamping Victor itu menggeleng. "Tidak." Jisoo memberi jeda. Victor pun menoleh. "Tidak ingin tau lebih tepat nya." Lanjut Jisoo.

Netra kedua nya bertemu. Mereka saling menatap dalam diam. Membiarkan kesunyian dan kesejukan angin mendominasi. Sampai, Jeon datang. Semua kesunyian itu hilang begitu saja.

"Kalian sedang membicarakan apa?" Pertanyaan dari Jeon yang tiba-tiba muncul membuat kedua nya sontak saling memalingkan wajah.

Tanpa disadari Victor mengusap wajah nya sambil menghela nafas kasar.

"Kenapa?" Tanya Jeon kembali. Ia masih belum mengerti dengan situasi yang ada dihadapan nya itu.

"Tidak ada apa-apa. Kenapa kau kemari dan tidak tidur?" Jisoo bertanya. Wajar, karna ini sudah tengah malam.

Jika kalian ingin tau kenapa bisa tengah malam, itu dikarenakan mereka langsung pergi malam itu juga disaat selesai memberitahu Jisoo akan pergi esok hari. Bukan Jisoo yang memaksa mereka, tetapi Jennie yang mempunyai kepentingan dengan Tuan Im. Dan ya, Tuan Im lah yang menyuruh mereka langsung menuju ke pusat kota. Itu kata Jennie.

"Ah, aku, aku hanya tidak bisa tidur. Aku keluar hanya ingin mencari angin dan aku tidak menyangka kalian sedang berduaan." Dalam pendengaran Victor dan Jisoo, kata berduaan sengaja ditekan oleh Jeon. Dan memang seperti itulah kenyataan nya.

"Maksud mu, aku sengaja berduaan dengan Victor? Begitu?" Jisoo pun menekan kata berduaan karna kesal pada Jeon.

Masih menjadi misteri, kenapa Jeon suka sekali membuat orang lain kesal?.

"Bukan aku yang mengatakan nya, tapi kau sendiri, Jisoo." Ujar Jeon yang terdengar santai.

"Kenapa kau jadi sangat berani ya, Jeon? Apa karna aku akan memasuki 'wilayah' mu itu? Jadi kau tidak khawatir lagi, begitu?" Tebak Jisoo. Jeon sangat tidak tau diri. Dia bahkan lebih menyebalkan dibandingkan Victor, menurut nya.

"Sekali lagi, bukan aku yang mengatakan nya, tapi kau sendiri, Jisoo." Tutur nya mengatakan hal sama.

"Singkat nya, kau mengakui nya?" Cetus Jisoo.

"Entah lah. Silakan berpikir sendiri." Kata Jeon mempersilakan.

Jisoo menatap wajah Jeon dengan rasa kekesalan yang ia rasakan. "Tinggal bilang iya atau tidak, kenapa susah sekali seperti nya." Gumam Jisoo yang hanya bisa didengar oleh Victor.

Silent City [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang