🏙S'C : 24

292 58 3
                                    

happy reading guys
jangan lupa buat Vomment
dan makasih yang udah vomment♡
_________

Malam ini Seulgi dan Lia berencana untuk membawa Ayah dan Ibu untuk keluar dari penjara tertutup yang berada di perusahaaan Tuan Im.

"Apa kau sudah siap?" Tanya Seulgi pada Lia.

Mereka kini berada di toilet karena tidak mau Jisoo melihat kedua nya. Jikalau Jisoo melihat mereka, pastilah Jisoo akan memaksa untuk ikut.

Lia mengangguk. "Ya, sudah. Apakah Kakak yakin Kak Jisoo sudah tidur lelap?"

"Seperti nya sudah. Karena aku memasang kamera di kamar nya, dan sudah ku lihat bahwa dia tidur dengan pulas." Ujar Seulgi menjelaskan. "Tapi sebelum kita keluar, aku harus melihat kembali apa dia masih tidur atau malah berkeliaran." Lanjutnya.

"Oke." Kata Lia setuju.

Tidak butuh waktu banyak, Seulgi sudah melihat Jisoo dari ponsel ditangan nya. Disana terlihat bahwa Jisoo masih terbaring lelap.

"Seperti nya, Kak Jisoo benar-benar terlelap. Apa Kakak memberikan Kak Jisoo obat tidur?" Tanya Lia yang tadi ikut melihat Jisoo dari ponsel Seulgi.

Seulgi spontan menggeleng. "Tidak. Buat apa juga aku melakukan nya."

"Baiklah. Ayo kita keluar dari sini." Ajak Lia. Ia sudah sangat rindu pada Ayah dan Ibu nya.

Tiba-tiba tangan Lia di pegang oleh Seulgi sehingga Lia menghentikan langkah nya. "Ada apa lagi, Kak?" Tanya Lia heran.

"Walaupun Jisoo sudah tidur, kita harus tetap berhati-hati. Karna bisa saja kan Jisoo terbangun saat kita belum sempat keluar dari gedung ini?" Tutur Seulgi memperingatkan. "Kau juga sudah membawa pistol mu kan?" Sambung nya bertanya.

"Baiklah, aku akan berhati-hati. Hm, aku sudah membawa pistol ku." Jawab Lia menerima peringatan Seulgi. "Oh, kalau begitu Kak Seulgi saja yang keluar terlebih dahulu." Usul Lia.

Akhrinya, Seulgi lah yang memimpin langkah. Mereka sangat berhati-hati. Sampai-sampai Seulgi menengok ke kanan-kiri untuk mengecek.

Keluar sudah mereka dari perusahaan Park Chansoo. Jangan bingung mengapa sebuah keluarga bisa tinggal di perusahaan. Itu karena Park Chansoo yang membuat sebuah lantai khusus untuk keluarga nya.

Diluar sudah ada mobil yang menunggu mereka. Dan tentu saja itu mobil milik Seulgi yang sudah sengaja ia parkirkan didepan gedung supaya ia dan Lia lebih cepat untuk pergi.

"Kak, bisa aku pinjam ponsel mu? Aku ingin melihat Kak Jisoo lagi." Ucap Lia ditengah perjalanan. Tanpa membuang waktu, Seulgi langsung saja memberikan ponselnya.

Lia langsung memeriksa apa Kakak nya masih di kamar atau tidak. Betapa terkejut nya ia saat kamera itu menampilkan sebuah mata. Sontak Lia langsung terkejut.

"AKHH." Teriak Lia dengan nyaring. Hal tersebut membuat Seulgi menoleh dencan panik terhadap Lia.

"Hei, hei? Kenapa? Ada apa?" Tanya Seulgi panik.

Lia memandang wajah Seulgi tatapan yang tidak bisa Seulgi artikan.

"I─itu, eum, sebaiknya Kak Seulgi lihat sendiri." Ucap Lia. Ia pun memberikan ponsel nya kepada Seulgi.

Seulgi memarkirkan mobil nya sebentar di bahu jalan untuk melihat apa yang membuat Lia bersikap aneh.

"Jisoo? Dia menyadari nya?" Tutur Seulgi berkerut karena tidak menyangka Jisoo akan tahu keberadaan kamera yang ia pasang.

"Apa itu mata Kak Jisoo?" Tanya Lia. Sebenarnya yang membuat nya berteriak adalah sebuah bola mata melihat ke arah kamera itu.

"Y─ya." Kata Seulgi sedikit ragu. "Kalau begitu kita lanjutkan saja rencana kita, oke?" Sambung Seulgi. Lia juga mengangguk.

Silent City [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang