🏙S'C : 25

332 69 2
                                    

happy reading guys
jangan lupa buat Vomment
dan makasih yang udah vomment♡
double up:)♡♡
_________

"Kau mau kemana malam-malam begini?" Tanya Seulgi kepada Jisoo.

Setelah mengeluarkan orang tua angkat Jisoo, Seulgi langsung menyuruh mereka untuk beristirahat terlebih dahulu dan mengatakan bahwa mereka akan menganggu Jisoo yang sedang tertidur jika mereka tetap memaksa ingin bertemu dengan Jisoo.

"Kau sendiri sedang apa keluar dari kamar malam-malam begini?" Tutur Jisoo mengembalikan pertanyaan Seulgi.

Untung sekali, Seulgi ini sudah berganti baju. Kalau saja ia belum berganti baju, Jisoo pasti sangat curiga. Tapi, mengapa Seulgi menyembunyikan fakta bahwa ia sudah mengeluarkan orang tua nya? Karena, Seulgi merasa jika ia memberitahukan nya sekarang, Jisoo dan orang tua nya akan membuat suara yang bising sehingga menyebabkan Park Chansoo tahu. Lagipun, ia juga ingin Paman dan Bibi untuk melanjutkan tidur nya yang sempat terjeda.

"Aku hanya ingin makan sesuatu." Ucap Seulgi beralasan. "Jadi, ayo katakan, kemana kau akan pergi?"

Jisoo diam sejenak. "Hanya ingin melihat Victor." Kata Jisoo dengan jujur.

"Untuk apa?" Tanya Seulgi heran.

"Ya hanya ingin melihat. Memang nya tidak boleh?" Sinis Jisoo. Ia heran kenapa Seulgi terlihat tidak senang ketika tahu untuk apa ia keluar malam.

Seulgi mendesah. "Bukan hanya tidak boleh. Tetapi memang seharusnya kau tidak ke sana, Jisoo." Larang Seulgi.

"Ya kenapa? Bisakah kau jelaskan secara detail?" Tutur Jisoo meminta penjelasan.

"Kau tidak ingat terakhir kali kau bertemu dengan Victor?"

"Aku ingat. Tapi memang nya kenapa? Aku hanya ingin tau keadaan Victor dan semenderita apa dia!" Seru Jisoo dengan nada bicara yang meninggi. "Aku juga sudah mendengar bahwa dia sudah sadar. Maka nya aku ingin menemui nya dan bertanya mengapa ia tidak bersaksi di persidangan." Lanjut Jisoo.

"Pasti itu karna si Tuan Im itu, Jisoo. Itu sudah sangat jelas."

"Aku juga tahu! Tapi aku ingin kata-kata itu keluar dari mulut Victor sendiri. Aku ingin dia meminta maaf pada ku serta Lia.. dan kembali bersaksi di persidangan." Ungkap Jisoo. Dan kata-kata terakhir Jisoo membuat Seulgi tertegun.

"Pe─persidangan? Kau mau kasus itu dibuka kembali?"

"Tentu saja. Aku mau si tua Im itu di hukum mati dan bertekuk lutut di depan ku sehingga membuat ku bahagia tidak terkira." Kata Jisoo dengan tersenyum mengerikan. Bahkan disaat dia membayangkan, Jisoo sudah sangat merasa senang dan bahagia. Apalagi jika hal itu terwujud. Jisoo tidak tahu sebanyak apa euforia yang akan ia rasakan.

Bulu kuduk Seulgi mendadak berdiri karena melihat Jisoo yang tersenyum seperti itu serta mendengar apa yang baru saja Jisoo katakan.

"Hal ini memang berisiko. Tapi aku akan mengambil risiko itu demi membuat semua bayangan ku menjadi kenyataan." Tutur Jisoo yang ia tujukan pada Seulgi. "Kau tunggu saja."

Jisoo pergi dari sana. Tekad nya benar-benar sudah bulat dan tidak bisa diganggu gugat oleh siapapun. Meskipun dirinya bisa saja menjadi korban dari tujuan dirinya sendiri.

Berbeda dengan Seulgi, Jisoo ini melaksanakan setiap misi nya dengan rencana yang kurang matang dan langsung saja terjun ke setiap misi. Lalu.. mengapa Jisoo bisa selalu berhasil dalam setiap misi nya tanpa bantuan siapapun? Ya karena, disetiap Jisoo terpojok, ia akan selalu menemukan berbagai cara untuk membuat lawan nya benar-benar tidak bisa melakukan apapun kembali. Jisoo juga selalu membuat solusi nya sendiri. Maka dari itu, ia terbilang sangat ahli bahkan lebih dari Seulgi.

Silent City [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang