🏙S'C : 7

451 84 3
                                    

happy reading guys
jangan lupa buat Vomment
_________

"Terlalu panas dan sepi disini." Keluh Jisoo. Bangku kecil yang sejak tadi dia pegang, kini menjadi tempat nya duduk.

Victor dan Jisoo sudah sampai di pinggir kota atau bisa dibilang sudah berada di pinggiran laut atau danau? Ya semacam itu. Kota nya itu terletak disebuah pulau. Dan hanya kota nya itu yang terletak disebuah pulau dalam negara nya. Kota-kota dalam negara nya tidak terletak dan tidak terpisahkan oleh laut ataupun danau.

Banyak kota-kota dinegara nya yang hanya dipisahkan batas dari daratan saja. Itulah salah satu faktor kota yang ditinggali Jisoo sulit dijangkau oleh orang-orang. Bahkan orang dalam negeri banyak yang tidak tau kalau ada sebuah kota yang letak nya di sebuah pulau. Rata-rata hanya orang-orang dari pusat kota yang tau tentang keberadaan kota nya itu.

"Kata mu, kau akan pergi? Kenapa masih disini?" Tutur Victor melirik Jisoo sekilas lalu beralih ke pemandangan didepan nya.

Kekehan pelan tercipta, "Hehe, aku han─kau mengusir ku, Vic?! Eys, yang benar saja." Gumam Jisoo sambil tersenyum sinis. "Aku akan tetap disini, titik." Lanjut nya.

"Apa? Kim Jisoo, pergilah." Suruh Victor. Ia juga mengeluarkan aura khas nya saat benar-benar serius menghadapi suatu keadaan.

"Ah! kau curang, Vic! Memang kenapa aku tidak boleh menemani mu, ha? Memang nya ada yang bakal datang? Sampai-sampai kau tidak memperbolehkan ku menemani mu?!" Sinis Jisoo. Jisoo mulai berjalan menjauh dari tempat nya. Langkah kaki yang diciptakan nya terdengar sangat keras. Jisoo sengaja melakukan hal itu, karna ia sedang kesal pada Victor.

"Ya, pergilah." Cetus nya tidak peduli. Victor pun duduk dimana bangku yang tadi Jisoo duduki.

Sebenarnya, Victor mau-mau saja kalau Jisoo menemani nya, tapi masalah nya, ia takut kalau Jeon dan Jennifer benar-benar akan menyusul nya. Sudah cukup bagi nya membuat Jisoo bertanya-tanya hal yang pasti mencurigakan.

Dia tidak pernah sekalipun percaya akan ucapan Jisoo di chapter 5. Itu semua hanya lah kebohangan semata, sekedar akting seorang Victor. Bodoh sekali jikalau dia langsung percaya akan ucapan Jisoo yang menganggap nya sebagai orang aneh. Alasan Jisoo benar-benar tidak bisa masuk dalam akal nya. Orang aneh? Yang benar saja. Pikiran itu yang terlintas saat Jisoo mengucapkan bahwa dirinya menganggap Victor begitu.

Satu jam, dua jam, lalu lima jam pun berlalu, Victor masih setia duduk di pinggir kota itu sambil sesekali memegang teleskop nya untuk memantau sesuatu dari jarak yang jauh. Ia juga sesekali memakan camilan yang Jisoo bawakan. Kemudian kini Victor memegang teleskop lagi, ia dekat kan pada indra penglihatan nya.

"Mereka?!" Victor mengatakan hal tersebut sambil berdiri. Seakan dia terkejut setelah melihat hal yang masih sangat jauh dari hadapan nya.

Apa lagi yang dapat membuat Victor terkejut jika bukan kedatangan Jeon dan juga Jennifer. Tapi, Victor dapat melihat kalau Jeon dan Jennifer tidak lah datang berdua, ada satu lagi manusia yang ikut, tapi Victor tidak tau siapa itu. Yang dia lihat, sepertinya bukan awak kapal. Karna gaya nya yang tidak tampak seperti awak kapal.

"Kalau misi ku selesai, aku akan langsung membunuh tiga orang itu." Ucap Victor. Ah, kesal rasa nya jika orang yang paling tidak dia inginkan datang. Kalau hanya Jeon?, itu tidak masalah, tapi kenapa harus ada Jennifer?

Fakta bahwa Jennifer adalah orang kepercayaan Tuan Im membuat Victor membenci nya. Tetapi bukan hanya alasan itu saja Victor membenci Jennifer. Terlalu banyak faktor menurut Victor, sampai-sampai dirinya bingung mana faktor yang lebih mendorong ke arah kalau dia membenci Jennifer.

Silent City [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang