🏙S'C : 5

560 100 0
                                    

happy reading guys
jangan lupa buat Vomment
⚠full vsoo(⋈◍>◡<◍)。✧♡
_________

Siang ini panas matahari sangat terasa. Terlalu terik dan terlalu panas. Jisoo tidak bisa keluar untuk mencari petunjuk kalau cuaca nya sangat terik begini. Ia lebih suka deras nya hujan yang melanda dibandingkan panas nya sinar matahari. Karena, Jisoo tidak memiliki sesuatu yang bisa membuat nya menjadi tidak terlalu berkeringat dan tidak merasa panas. Dirumah nya memang ada kipas angin, tapi buat apa? Listrik tak lagi menyala. Kipas angin itu sudah seperti sampah sekarang.

Kemarin, ia sama sekali tidak bertemu dengan Victor. Jisoo tidak tau kemana Victor dan apa yang sedang ia sibukkan sampai-sampai tidak menemui Jisoo. Khawatir? Sama sekali tidak! Jisoo hanya butuh teman saja. Kalau saja Victor tidak ada dikota nya, mungkin Jisoo bisa merasakan betapa sepi nya kota nya itu.

Posisi Jisoo sekarang, dia sedang berdiri diteras rumah. Hazel hitam milik nya hanya bisa memandang lesu pada pandangan didepan nya. Lagi-lagi dia rindu pada suasana ramai dikota nya itu.

"Huft, aku benar-benar rindu orang-orang kota ini." Ucap nya berbicara sendiri.

"Kalau kau rindu, jemput saja." Suara itu tidak lain adalah milik Victor. Ia datang dengan senyuman terukir di wajah nya.

"Jika bisa, aku mau, Vic. Tapi, aku sama sekali tidak bisa. Apa aku perlu membuat perahu untuk pergi ke pusat kota?" Jisoo pun mulai berangan didalam kepala nya bahwa ia bisa membuat perahu.

"Tentu! Perahu adalah hal yang paling penting jika kau mau ke pusat kota. Karna hanya dengan perahu yang akan kamlu buat, kau akan bisa pergi ke pusat kota." kini Victor berdiri disamping Jisoo yang tengah menatap nya dengan senyuman sinis.

"Victor. Aku sangat bisa membayangkan ketika aku bisa membuat perahu dan ketika aku berlayar untuk ke pusat kota. Aku bisa membayangkan nya! Tapi aku juga tau jika aku akan mati ditengah-tengah laut tanpa ada yang tau!" Seru Jisoo. Ah, menurut nya mudah apa ya asal ke pusat kota tanpa memikirkan nyawa Jisoo yang menjadi incaran orang-orang dari pusat kota.

"Kalau begitu, kita pergi berdua? Aku mungkin tidak bisa membuat mu benar-benar aman. Tapi, setidaknya, kalau kau mati, aku akan tau, bukan?"

Jisoo berdecak kesal. Sepertinya Victor sama sekali tidak peduli pada nyawa Jisoo yang akan dalam bahaya.

"Aku lupa─dia kan orang dari pusat kota. Mana mungkin dia takut akan kematian" setelah mengatakan kata 'lupa', Jisoo hanya melanjutkan ucapan nya dalam hati.

"Lupa apa? Ikuti saja kata-kata ku, Jisoo. Kalau kau memang benar-benar ingin menjemput orang tersayang mu, kau harus berani mengambil tindakan yang beresiko tinggi." Perkataan Victor memang benar adanya. Karna semua nya itu butuh perjuangan dan pengorbanan. Apalagi jika dia harus membawa warga kota nya.

Akan tetapi, Jisoo masih saja ragu, "Oke. Kalau aku dan kau berhasil sampai dipusat kota, lalu apa? Apa yang harus kulakukan, ha?! Aku bisa tau kalau tempat dimana warga kota dan keluarga ku dikurung itu mempunyai keamanan yang ketat, Vic!" Hal itu yang tidak bisa Jisoo tafsirkan.

Mungkin jika Jisoo pergi bersama salah satu warga asli dari kota nya, Jisoo bisa mati ditengah-tengah laut. Namun, jika Jisoo pergi dengan Victor, ia tidak akan mati di tengah-tengah laut, melainkan dia akan mati dipusat kota. Kalau Jisoo pergi, bukan nya Victor yang paling diuntungkan? Karna Jisoo tau kalau Victor mengincarnya. Jisoo tau kalau Victor mempunyai maksud terselubung.

Tiba-tiba Victor mengingat bahwa dirinya mengaku anak teknik. "Jisoo, kau lupa? Aku ini anak bisa melakukan apapun. Jadi, aku bisa dengan mudah meretas sistem keamanan mereka. Aku yang akan mengatur semua yang berhubungan dengan programmer. Kau hanya perlu menjemput semua orang, itu saja." Jelas Victor. Rencana Victor sangat matang. Jika saja Victor bukan orang dari pusat kota, Jisoo akan dengan senang hati menyetujui rencana Victor itu.

Silent City [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang