happy reading guys
jangan lupa buat Vomment
btw, yang lagi ujian semangat ya!♡
_________Mentari belum menampakkan diri. Namun, pagi-pagi buta sudah ada Jisoo yang berdiri didepan pintu rumah Victor (Seulgi). Tiga kali sudah ia mengetok pintu tersebut namun tetap saja tidak mendapatkan sebuah jawaban ataupun tidak dibukakan pintu.
Tok tok tok..
Ketuk nya lagi. Sesaat kemudian terdengar lenguhan seseorang. "Sebentar." Dari dalam Victor akhirnya merespon.Pintu pun terbuka setengah. Terlihat ada Victor yang sedang mengucek-ucek mata nya dan sesekali menutup mulut nya yang menganga akibat rasa kantuk nya. Bukan kah pemandangan yang sangat jarang? Dengan baby face nya, Victor terlihat lebih tampan.
"Eum, Jisoo? Ada apa pagi-pagi kemari?" Tanya nya dengan mata sayup-sayup.
"Kamu masih mengantuk ya?" Cetus Jisoo tetapi seperti sedang mengejek Victor. Respon Victor hanya bisa mengangguk saja.
"Eum, Vic... eum,──sebenarnya aku kemari ingin mengatakan sesuatu pada mu. Apa kamu bisa mencuci wajah mu terlebih dahulu sebelum aku mengatakan hal yang ku maksud?" Pinta Jisoo. Ia ingin Victor mendengarnya mengatakan 'hal tersebut' dengan kesadaran.
"Oh, baiklah." Saat Victor hendak berpaling, Jisoo melangkahkan kaki nya untuk masuk ke rumah tersebut. Tetapi hal itu gagal dikarenakan Victor yang dengan cepat langsung menutup pintu nya.
Jisoo menatap pintu itu dengan kesal sambil mengumpat terhadap Victor. "Aish! Masa iya aku tidak dipersilakan masuk!" Duk. Kaki kiri nya menendang pintu tersebut.
"Akh, terlalu keras ya. Maaf-maaf." Ucap Jisoo tersadar betapa kasarnya dia menendang pintu rumah Victor. Lalu, tangan nya mengelus-elus pintu tersebut selama dua detik sambil menengok ke arah jendela tanda waspada. Siapa tau saja ada yang mendengar nya?
Satu menit sudah Jisoo menunggu. Tetapi, belum tampak pintu rumah Victor kembali terbuka. Sebal karena lama ny Victor keluar, Jisoo mengetuk pintu itu dengan kasar.
"Vic! Victor! Kenapa kau lama sekali?! Kau tidak tidur lagi kan?!! Vic!!" Sungguh lelah Jisoo. Di pagi hari buta, ia malah harus menggedor-gedor pintu rumah dengan kasar.
Sama sekali tak ada respon dari dalam. Lagi-lagi Jisoo meneriaki nama Victor sambil terus menggedor-gedor pintu didepan nya. Namun, hasil nya tetap lah nihil.
Entah apa yang dilakukan Victor didalam sampai-sampai tidak merespon Jisoo. Apa mungkin dia ketiduran? Tapi, apa iya seorang Victor?. Pikir Jisoo.
"Kenapa dia tidak merespon ku? Apa dia sebegitu ngantuk nya? Ha.. apa yang harus ku lakukan? Padahal yang ingin ku katakan adalah hal penting." Diluar, Jisoo meringis kesal pada Victor.
Sekali lagi, Jisoo berteriak. "Vic!! Eum, kalau didalam juga ada Jeon, ku mohon Jeon, jawab aku!! Ini penting! Lebih penting daripada misi kalian!!" Tada. Bilang apa Jisoo tadi? Dia seperti mengaku bahwa dirinya sudah tau siapa kedua orang yang berada didalam rumah tersebut.
Tidak berapa lama, Jeon dan Victor keluar secara bersamaan. Jeon keluar dengan ekspresi tidak percaya. Sedang Victor, dia menatap dingin pada Jisoo.
Oke, bagaimana dengan pemeran utama kita? Jisoo juga menatap kedua nya dingin sambil tersenyum miring.
"Kalian cepat sekali keluar nya. Padahal aku hanya mengungkap sedikit mengenai kalian. Oh ya, ajak juga keluar teman-teman mu itu, Vic." Kepala Jisoo sedikit mengintip kearah pintu itu.
"Wah, wah.. lihat lah. Dia sudah tau kita berada disini, Yoongi. Aku rasa, rumor itu benar ada nya." Jennie juga keluar dari rumah tersebut karna dirasa, tidak ada guna nya untuk bersembunyi. "Kau cukup cerdas, Jisoo." Tepat didepan wajah Jisoo, Jennifer berucap.
KAMU SEDANG MEMBACA
Silent City [✔]
Fiksi Penggemar[END] Kota yang Jisoo tinggali kini menjadi kota sunyi karena tertangkapnya seluruh warga kota. Dan hanya tersisa Jisoo yang tinggal di kota itu. Dia tinggal sendirian tanpa ditemani oleh orang-orang yang ia kenal dan sayangi. Jisoo bertekad untuk m...